Prinsip Penilaian

4:57 AM URAY ISKANDAR 0 Comments

Prinsip Penilaian
Prinsip penilaian mengacu pada standar penilaian pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Prinsip tersebut mencakup:
1. Valid dan reliabel, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang     
    diukur. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan perlu disusun melalui prosedur sebagaimana 
    dijelaskan dalam panduan agar memiliki bukti kesahihan dan keandalan
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi 
    subjektivitas penilai. Oleh karena itu, pendidik menggunakan rubrik atau pedoman dalam 
    memberikan skor terhadap jawaban peserta didik atas butir soal uraian dan tes praktik atau kinerja  
     sehingga dapat meminimalkan subjektivitas pendidik.
3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan  
   khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Faktor-faktor tersebut tidak relevan di dalam penilaian, oleh karena itu perlu dihindari agar tidak berpengaruh terhadap hasil penilaian.
4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini hasil penilaian benar-benar dijadikan dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran. Jika hasil penilaian menunjukkan banyak peserta didik yang gagal, sementara instrumen yang digunakan sudah memenuhi syarat, maka itu dapat berarti bahwa proses pembelajaran tidak berlangsung dengan baik. Dalam hal demikian, pendidik harus memperbaiki rencana dan/atau pelaksanaan pembelajarannya.
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, pendidik menginformasikan prosedur dan kriteria penilaian kepada peserta didik. Selain itu, pihak yang berkepentingan dapat mengakses prosedur dan kriteria penilaian serta dasar penilaian yang digunakan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. Oleh karena itu, penilaian bukan semata-mata untuk menilai prestasi peserta didik melainkan harus mencakup semua aspek hasil belajar untuk tujuan pembimbingan dan pembinaan.
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. Oleh karena itu, penilaian dirancang dan dilakukan dengan mengikuti prosedur dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.
Harris, 3 Sept 2007 5
Dalam penilaian kelas, misalnya, guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan menyiapkan rencana penilaian bersamaan dengan menyusun silabus dan RPP.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Oleh karena itu, instrumen penilaian disusun dengan merujuk pada kompetensi (SKL, SK, dan KD). Selain itu, pengambilan keputusan didasarkan pada kriteria pencapaian yang telah ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. Oleh karena itu, penilaian dilakukan dengan mengikuti prinsip-prinsip keilmuan dalam penilaian dan keputusan yang diambil memiliki dasar yang objektif.

0 Komentar Tog Bhe Maseh:

Sistematika penyusunan Rencana Kerja Menengah (RKJM)

4:46 AM URAY ISKANDAR 0 Comments

a)       Sistematika penyusunan Rencana Kerja Menengah (RKJM)
I.      Cover/Halaman Judul
1.      Logo sekolah dan atau daerah
2.      Judul
3.      Tahun pelajaran
4.      Alamat sekolah
II.      Lembar Pengesahan berisi; Rumusan kalimat pengesahan, ditanda tangan kepala sekolah  dan stempel/cap sekolah, Ditanda tangan ketua komite sekolah dan stempel/cap Komite Sekolah
III.    Kata Pengantar
IV.     Daftar isi
V.       Daftar Tabel
VI.     BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
B.    Libu/bapasan
C.   Maksud danTujuan
1.      Maksud : mengapa dibuat program jangka menengah ?  (misal sebagai acuan.....)
2.      Tujuan :Untuk apa dibuat program jangka menengah(misal untuk meningkatkan....)
D.   Metode Penyusunan (dengan cara apa penyusunan program jangka menengah ? (misal melalui diskusi dengan guru-guru, komite sekolah...dan yang lainnya)
E.    Kerangka Pemikiran
                        Apakah yang menjadi kerangka pemikiran pembuatan program
                        jangka menengah ?
Apa yang akan dilakukan dalam konteks dalam program jangka   menengah ?
                        Apa urutan kegiatan dari kegiatan tersebut diatas ?
F.    Sistematika Penulisan
VII.       BAB II KONDISI UMUM
A.   Kondisi Masa lalu
B.    Kondisi Sekarang
C.   Tantangan Yang Dihadapi
Misal :Tantangan yang relevan dengan masalah pendidikan masa kini dan masa yang akan datang di sekolah
            VIII  BAB III RENCANA STRATEGIS
A.     VISI
B.      MISI
C.     Tujuan Sekolah
Tujuan merupakan harapan yang ingin dicapai berdasarkan  visi sekolah
Misal :
Pada tahun 2012 peningkatan nilai UN dan US minimal 0,50
Pada tahun 2012 memiliki kelompok olimpiade MIPA
Pada tahun 2013 memiliki kelompok tim olah raga minimal 2 cabang yang mampu masuk finalis di tingkat PORSENI Propinsi
Dst....
D.     Tantangan Nyata
Tantangan nyata merupakan gap (kesenjangan) antara tujuan yang ingin dicapai dengan kondisi sekolah saat ini)
Misal :
Pada tahun 2007 (rata-rata UN th 2006 = 6,23, dan rata-rata UN th 2007 = 6,43) jadi nilai UN th 2007 = 0,20 dan untuk satu tahun (th 2008) kedepan dicanangkan harus naik minimal 0,50 artinya tantangan nyata yang dihadapi oleh sekolah adalah 0,30
Pada tahun 2007 belum terbentuk kelompok olimpiade MIPA dan untuk   satu tahun kedepan dicanangkan harus memiliki kelompok olimpiade MIPA artinya tantangan nyata yang dihadapi sekolah adalah mewadahi peserta didik yang bakat minatnya terhadap mata pelajaran MIPA
                             Dst...
E.        Sasaran Sekolah
Sasaran sekolah berdasarkan tantangan nyata selanjutnya dirumuskan sasaran atau target mutu yang ingin dicapai oleh sekolah.
Sasaran harus menggambarkan mutu dan kuantitas yang ingin
                          dicapai dan terukur.
Misal :
Pada tahun 2008 rata-rata nilai UN minimal mencapai 6,93
                                 Dst
F.    Identifikasi Fungsi-fungsi yang diperlukan setiap sasaran
   Contoh indentifikasi dari fungsi-fungsi yang diperlukan untk   mencapai Sasaran 1 (Rata-rata nilai UN minimal 6,93): Pendidik, Kepeserta didikan, Sarana prasarana, atau yang lainnya. Langkah ini harus dilakukan untuk persiapan analisis SWOT
                    G.   Analisis SWOT
Analisis SWOT untuk setiap sasaran
Komponen analisis SWOT : Fungsi dan faktor-faktor, Kriteria Kesiapan (Kondisi ideal), Kondisi nyata, Tingkat kesiapan faktor (siap/tidak)
Misal :
Analisis SWOT untuk Sasaran : Peningkatan rata nilai UN minimal 0,50
Apa saja yang termasuk faktor internal dan eksternal
Bagaimana kriteria kesiapanya (kondisi ideal)?
Bagaimana konisis nyata?
Bagaiamana tingkat kesiapannya (siap/tidak) ?
            Dst....
H.   Alternatif Langkah Pemecahan Persoalan
       Misal: Optialisasi MGMP Sekolah
I.     Menyusun Program Peningkatan Mutu(Menjelaskan secara detail tentang aspek-aspek  mutu yang akan dicapai)
1.    Sasaran 1: Peningkatan nilai UN minimal 0,50
Rencana : mengoptimalkan MGMP sekolah, matrikulasi maata pealajaran matematikan di kelas X..........dst
a.                                                 Program 1 Optimalisasi MGMP sekolah
b.                                                Program 2 Matrikulasi mapel matematiaka di kelas X
c.                                                 Dst …..
2.    Sasaran 2 :
a.                                                 Program 1 ……….dst
                    J    Jadwal Kegiatan
Komponen : No, Rencana dan Program, Bulan dan Minggu ke.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
IX
BAB IV PENUTUP
X
LAMPIRAN


































0 Komentar Tog Bhe Maseh:

Guru sebagai Model dan Teladan

8:18 PM URAY ISKANDAR 0 Comments


            Guru merupakan model dan teladan bagi peserta didik. Oleh karena itu, pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang disekitar lingkungannya. Ada beberapa hal yang mendapat perhatian guru dalam perannya  sebagai model dan teladan yaitu; penggunaan gaya bahasa guru dalam berbicara, gaya kebiasaan guru bekerja, sikap guru melalui pengalaman dan kesalahan yang dilakukan, pakaian yang menampakkan ekspresi seluruh kepribadian, hubungan kemanusiaan (dalam hal pergaulan, intelektual moral, terutama bagaimana berperilaku), proses berpikir dalam hal menghadapi dan memecahkan masalah, dalam hal pengambilan keputusan, kesehatan (semangat, sikap tenang, antusias dll).
          Mengimplementasikan peran dan tugas guru  dalam kelas akan ditemukan hambatan – hambatan, salah satunya yang sering kali terjadi datangnya dari siswa seperti mengganggu temannya yang sedang belajar, hal ini terjadi karena kekurang sandaran peserta didik dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai anggota kelas. Oleh karena itu, sebaiknya guru membuat perjanjian dengan siswa mengenai peraturan dan prosedur dalam kelas pada awal tahun secara bersama – sama.
          Menurut Emmer, Evertson, dan Worsharn (2003) mengatakan bahwa aturan-aturan dan prosedur berbeda-beda di setiap kelas tetapi yang pasti di semua kelas aturan – aturan dan prosedur dikelola secara efektif, karena tidak mungkin bagi seorang guru atau bagi siswa dalam melakukan instruksi agar dapat bekerja secara produktif jika mereka tidak mempunyai pedoman dan prosedur tidak yang efisien dan tidak adanya rutinitas untuk aspek umum dalam kelas dapat menghambat poses pembelajaran dan menyebabkan perhatian siswa serta minatnya memudar. Oleh karena itu, sangat penting menegakkan peraturan dan prosedur dalam kelas seperti yang disebutkan dihampir setiap diskusi tentang pengelolaan kelas yang efektif. Tahapan – tahapan yang dapat dilakukan dalam membuat peraturan dan prosedur dalam kelas adalah:
-          Guru harus mempertimbangkan desain fisik ruang kelas sebelum siswa datang ke kelas.
-          Membuat aturan dan prosedur dalam kelas bersama – sama dengan siswa.
-          Berinteraksi dengan siswa Tentang Kelas Aturan dan Prosedur.
-          Mereview secara berkala Aturan dan Prosedur.
-          Membuat rapat kelas yang dapat berguna dalam menyusun desain dan pemeliharaan peraturan dan prosedur.

0 Komentar Tog Bhe Maseh: