PERAN PEMIMPIN DALAM PERUBAHAN

1:55 PM URAY ISKANDAR 0 Comments




Pada hakikatnya kehidupan manusia maupun organisasi diliputi oleh perubahan secara berkelanjutan. Disatu sisi karena adanya faktor eksternal yang mendorong terjadinya perubahan, disisi lainnya perubahan justru dirasakan sebagai sautu kebutuhan. Semua yang ada di dunia ini ingin mengalami suatu perubahan.

Menurut Husaini Usman (2006) bahwa perubahan organisasi adalah perpindahan ke arah yang lebih baik untuk mempertahankan keberadaan organisasi terhadap tuntutan perubahan zaman. Jika dalam jangka waktu tertentu sebuah organisasi tidak melakukan perubahan, dapat dipastikan organisasi itu akan ketinggalan. Bahkan bisa kehilangan keberadaan dalam bidangnya. Karena organisasi yang fleksibel dalam menerima perubahan yang terjadi akan tetap mempertahankan keberadaannnya.

Perubahan tidak dapat di hindarkan begitu saja dalam kehidupan manusia. Dimulai oleh dunia usaha yang lebih dulu menyadari bahwa betapa  pentingnya  perubahan bagi peningkatan kualitas produksi yang dihasilkan. Berbagai upaya dan pendekatan telah dilakukan untuk  memecahkan masalah yang timbul akibat adanya perubahan. Menurut Hussey (2006) terdapat enam faktor yang menjadi pendorong bagi kebutuhan akan  perubaan, yaitu : perubahan teknologi terus meningkat, persaingan semakin intensif dan menjadi lebih global, pelanggan semakin banyak tuntutan, profil demografis negara berubah, privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut, pemegang saham minta lebih banyak nilai.

Untuk dapat melakukan perubahan tentunya dilakukan dengan rencana yang matang. Perubahan terencana merupakan kegiatan perubahan yang sengaja dan berorientasi pada tujuan. Tujuan perubahan tentunya untuk dapat  mengupayakan perbaikan kemampuan organisasi dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.

Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki dan terjadi di luar jangkauan masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat. Oleh karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan terjadi.

Perubahan adalah suatu yang pasti terjadi dalam kehidupan dan mempunyai pengaruh yang sangat hebat di dalam masyarakat. Dalam masyarakat selalu ada perasaan yang tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut. Maka dalam hal ini tentunya harus ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut untuk mengadakan suatu perubahan. Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan tersebut, untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat tersebut, kemudian untuk dapat dijadikan program dan acuan serta arah bagi geraknya masyarakat.

            Pada dasarnya pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan yang akan dicapai pada masyarakat. Tujuan yang akan dicapai tentunya bersifat konkret dan masuk akal sehat. Untuk mengadakan suatu perubahan juga harus ada momentum yang tepat dari seorang pemimpin. Semakin kuat kepemimpinan seseorang dalam melakukan tindakan untuk perubahan, maka akan semakin tinggi pula tingkat tercapainya perubahan. Namun sebaliknya, semakin lemah kepemimpinan seseorang dalam mempengaruhi dan menggerakkan orang untuk melakukan perubahan, maka semakin rendah pula tingkat tercapainya perubahan.

Untuk itu seorang pemimpin harus memiliki kredibilitas dan reputasi yang hebat, agar ia mampu memberikan inspirasi dan motivasi kepada setiap orang. Pemimpin juga harus mampu memotivasi dan menginspirasi setiap orang dalam setiap detik kehidupan mereka, untuk bersemangat dan bangkit bersama dengan perubahan yang telah direncanakan. Pemimpin harus membuat setiap orang menyadari bahwa perubahan itu penting, untuk mengubah hal-hal yang tertinggal dengan hal-hal yang baru sesuai dengan peradaban.

Tidak mengherankan, apabila seorang pemimpin juga harus memiliki keterampilan untuk dapat mengenali perubahan-perubahan penting, serta mampu mengambil tempat di dalam hati setiap orang, agar semua orang bisa saling menyatu dan saling berempati, untuk membawa perubahan ke arah yang lebih memberi manfaat  positif bagi setiap manusianya.

Pemimpin juga harus bisa membangkitkan semangat dan gairah perubahan dari setiap orang untuk menyesuaikan diri dengan lebih cepat, serta berjuang keras untuk mendapatkan hasil perubahan yang lebih baik dari sebuah rencana yang ada. Untuk itu, pemimpin harus duduk bersama dengan semua kekuatan sumber daya manusianya, untuk berbicara tentang perubahan-perubahan itu dengan cara-cara penuh inspirasi dan profesional. Jangan sampai tujuan tercapai pemimpin meninggalkan kelompok orang-orang yang mendukung perubahan tersebut.

            Seorang pemimpin diangkat karena memiliki kemampuan yang lebih dalam mengatur dan mengarahkan orang lain dan mampu menjadi representatif dari kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuannya. Dewasa ini banyak kita saksikan bahwa seorang pemimpin selalu ingin mengadakan perubahan yang dilakukan oleh pemimpin terdahulu. Hal tersebut tidak akan banyak berarti apabila perubahan tersebut bukannya memihak untuk kepentingan orang banyak.

Untuk mendapatkan dukungan yang kuat tentunya juga seorang pemimpin harus cerdas dalam membimbing setiap orang, agar berhenti berbeda argumentasi  secara berkepanjangan, dan bahkan selalu mengajak setiap orang untuk melakukan perubahan terhadap tindakan-tindakan yang dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan peradabannya.  Salah satu contoh misalnya adalah dalam menentukan tindakan untuk meningkatkan kinerja pegawainya dalam kemampuan manajemen menghadapi perubahan yang tak pasti.

Dengan demikian seorang pemimpin harus selalu menggunakan pola berpikir yang sederhana, lugas dan jelas serta tegas, agar setiap orang tidak terjebak dalam cara berpikir yang merumitkan, sehingga makna perubahan itu tidak menjadi kabur sesuai dengan sebuah cita-cita ataupun tujuan yang ditentukan sebelumnya. Pemimpin adalah orang yang berada di barisan paling depan yang diharapkan para pengikutnya untuk mengarahkan mereka, sehingga tidaklah mengherankan apabila pemimpin yang efektif atau pemimpin yang baik pada umumnya sangat pandai untuk memotivasi diri sendiri dan memotivasi para pengikutnya. Dukungan dari bawah hanya akan muncul secara berkelanjutan ketika pimpinannya benar-benar bermutu atau unggul.

Oleh : Uray Iskandar, S.Pd,M.Pd

(Ketua Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia Kabupaten Sambas)


0 Komentar Tog Bhe Maseh:

SEKOLAH SEBAGAI ORGANISASI PEMBELAJAR

1:53 PM URAY ISKANDAR 0 Comments




Kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin tinggi terhadap pendidikan yang bermutu menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi salah satu pranata kehidupan sosial yang kuat dan berwibawa, serta memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan peradaban bangsa Indonesia. Pendidikan telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam membangun peradaban bangsa Indonesia dari satu masa ke masa yang lainnya, baik sebelum kemerdekaan maupun sesudah kemerdekaan

Menurut Bischoff ( 2001) organisasi pembelajar adalah organisasi yang mencari untuk menciptakan masa depannya, menjadikan pembelajaran sebagai proses kreatif yang terjadi berkesinambungan bagi seluruh anggotanya, mengembangkan, beradaptasi dan mentransformasikan dirinya dalam menjawab kebutuhan serta aspirasi orang-orang di dalam organisasi ataupun di luar organisasi dan memberi peluang pada seluruh anggota organisasi.

Sekolah sebagai organisasi pembelajar  harus hadir bersama-sama dalam sebuah organisasi di sekolah untuk meningkatkan kualitas pengembangan sumber daya, karena dapat mempercepat proses pembelajaran organisasi dan meningkatkan kemampuannya untuk beradaptasi pada perubahan di sekolah dan mengantisipasi perubahan pada masa depan.

            Sekolah sebagai sistem tersusun dari komponen konteks, input, proses, output dan outcome. Konteks adalah eksternalitas yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan dan karenanya harus di internalisasikan kedalam penyelenggaraan sekolah. Sekolah yang mampu menginternalisasikan konteks kedalam dirinya akan membuat sekolah sebagai bagian dari konteks dan bukannya terisolasi darinya.

Input sekolah adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk berlangsungnya proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar. Proses adalah kejadian berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain dengan kata lain berubahnya siswa belum terdidik menjadi terdidik.  

Output pendidikan adalah hasil belajar yang merefleksikan seberapa efektif proses belajar mengajar diselenggarakan, maksudnya proses belajar ditentukan oleh tingkat efektivitas  dan efisiensi proses belajar mengajar.

Outcome adalah dampak jangka panjang dari hasil belajar baik dari dampak bagi individu tamatan maupun bagi masyarakat. Artinya jika hasil belajar bagus dampaknya juga akan bagus. Dalam kenyataan tidak selalu demikian karena outcome dipengaruhi oleh banyak faktor  diluar hasil belajar.

            Sekolah sebagai organisasi pembelajar berperan dalam hal peningkatan kegiatan guru-guru dalam hal meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar, menerima pelatihan lebih lanjut untuk melengkapi apa yang telah diterima dalam pelatihan, membuat dan mencobakan bahan-bahan atau alat peraga dan alat bantu pengajaran yang akan dipergunakan di kelas masing-masing serta mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi di kelas dan menerima saran-saran.

Sekolah bermutu secara internal sangat erat kaitannya dengan adanya keterlibatan warga sekolah secara totalitas di dalamnya. Mutu menuntut adanya komitmen pada kepuasaan pelanggan yang memungkinkan adanya perbaikan pada para karyawan, siswa dalam mengerjakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Pembelajaran dalam organisasi akan semakin cepat kalau orang mau berbagi wawasan dan belajar bersama-sama. Oleh karena itu semangat belajar dalam tim, cerita sukses atau gagal suatu tim harus disampaikan pada tim yang lainnya. Berbagi wawasan pengetahuan dalam tim menjadi sangat penting untuk peningkatan kapasitas organisasi dalam menambah modal intelektualnya. Organisasi pembelajar memerlukan sumberdaya yang memiliki kompetensi yang tinggi agar bisa beradaptasi dengan tuntutan perubahan, khususnya perubahan teknologi.

Dalam pengembangan organisasi pembelajar, peran kepala sekolah bertindak sebagai koordinator terhadap tim kerja yang telah dibentuknya melalui sebuah implementasi sikap dan gaya kepemimpinan yang fleksibel, terbuka, demokratis serta mampu memberikan pengarahan, bimbingan atau sebuah panutan kepada warga sekolah, sehingga dapat memberikan keleluasaan bagi guru untuk memberikan ide dan sikap yang kreatif dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Organisasi pembelajaran merupakan sebuah organisasi dimana setiap individu memiliki perkembangan dan pembelajaran mereka sendiri, dimana organisai mendukung dan menghargai setiap orang untuk belajar, dimana organisasi ini mengembangkan kapasitas belajar untuk menghasilkan kapabilitas yang baru. Sekolah pada masa kini  perlu belajar dari lingkungannya karena sekolah juga merupakan bagian dari lingkungan. Hal ini dapat diwujudkan dengan kolaborasi antar sekolah, kerja sama orang tua atau komite sekolah. Hal ini tentu saja memerlukan struktur, aktivitas dan pekerjaan yang baru dari setiap institusi untuk menggali informasi, bantuan dan orang-orang untuk mencapai misi mereka.

     Sekolah sebagai organisasi pembelajar dengan sistem terbuka, senantiasa mampu beradaptasi dan peka terhadap perubahan atau perkembangan yang terjadi. Setiap aktivitas yang ada di sekolah, harus mengarah pada proses pembelajaran, karena hakikatnya sekolah merupakan organisasi pembelajar. Sekolah sebagai organisasi pembelajar akan selalu bersikap terbuka untuk belajar, sehingga keterlibatn seluruh personil sekolah sangat dominan untuk menciptakan efektivitas sekolah.

Harapan sekolah sebagai organisasi pembelajar memang masih jauh dari apa yang di harapkan, namun membuka diri dengan sebuah wacana baru merupakan sesuatu yang sangat penting, agar ada perubahan paradigma dan visi yang baru yang akan menggerakkan sistem pendidikan Indonesia berubah kearah yang lebih baik dan dapat diukur.

            Warga sekolah harus belajar dan cara belajar bersama agar belajar menjadi lebih efisien dan efektif, tidak hanya bagi perseorangan namun bagi keseluruhan warga sekolah. Belajar menjadi hal yang paling utama untuk mewujudkan perubahan karena jika setiap orang, kelompok maupun  organisasi, benar-benar belajar, maka akan berubah dengan sungguh-sungguh akibat hasil belajar tersebut. Apabila kita benar-benar berubah dan menjadi pembelajar sejati, maka kita akan merefleksikan perubahan-perubahan tersebut, kemudian  akan belajar lebih banyak lagi.

Semoga pihak yang berkecimpung dengan lembaga pendidikan  beranggapan bahwa sekolah sebagai lembaga tempat terjadinya proses pembelajaran, maka mengelola organisasi sekolah memerlukan kebijakan manajemen dan kepemimpinan yang dapat memberi ruang bagi tumbuh kembangnya kreativitas dan inovasi bagi warga sekolah.

Oleh : Uray Iskandar, S.Pd.M.Pd

(Pengawas SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas)


0 Komentar Tog Bhe Maseh: