Pengertian Budaya Organisasi
Setiap organisasi mempunyai budaya organisasi yang
mempengaruhi semua aspek organisasi dan perilaku anggotanya secara individual
dan kelompok. Budaya organisasi memiliki peranan yang sangat strategis untuk
mendorong dan meningkatkan keefektifan kinerja organisasi, baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Budaya organisasi berperan sebagai perekat sosial
yang mengikat sesama anggota organiasi secara bersama-sama dalam suatu visi dan
tujuan yang sama.
Budaya
organisasi yang di dalamnya memuat norma-norma
dan nilai-nilai dasar mengenai hidup manusia,
diyakini dapat memberikan pengaruh yang
signifikan bagi pembentukan perilaku kepala sekolah dan guru-guru dalam melakukan aktivitas sesuai fungsinya masing-masing serta membantu mereka memahami nilai dan makna dari pekerjaan yang ditangani di sekolah.
signifikan bagi pembentukan perilaku kepala sekolah dan guru-guru dalam melakukan aktivitas sesuai fungsinya masing-masing serta membantu mereka memahami nilai dan makna dari pekerjaan yang ditangani di sekolah.
Budaya organisasi adalah suatu kebiasaan yang telah berlangsung lama dan
di pakai serta di terapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu
pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja ( Irham Fahmi, 2010: 47). Budaya organisasi dapat dipandang sebagai
sebuah sistem. Budaya organisasi mencakup umpan balik ( feed
back) dari masyarakat, profesi, hukum, kompetisi dan sebagainya. Adapun dilihat dari proses, budaya organisasi mengacu pada asumsi, nilai
dan norma. Sementara dilihat dari output berhubungan dengan pengaruh budaya
organisasi terhadap perilaku organisasi, teknologi, strategi, image, produk dan
sebagainya.
Budaya organisasi di sekolah ditandai pula oleh adanya
norma-norma yang berisi tentang standar perilaku dari anggota sekolah, baik
bagi siswa maupun guru. Standar
perilaku ini bisa berdasarkan pada kebijakan intern sekolah itu sendiri maupun
pada kebijakan pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Nilai-nilai yang
dikembangkan di sekolah, tentunya tidak dapat dilepaskan dari keberadaan
sekolah itu sendiri sebagai organisasi pendidikan, yang memiliki peran dan
fungsi untuk berusaha mengembangkan, melestarikan dan mewariskan nilai-nilai
budaya kepada warga sekolah.
Budaya organisasi sekolah dibangun oleh pola-pola kerja
yang dilakukan oleh warga sekolah setiap hari, yang kemudian dianut sebagai
suatu nilai yang menjadi tradisi sekolah. Tradisi dijalankan oleh sekolah
secara berulang-ulang menjadi ritual kemudian muncul sebagai kultur sekolah yang
terus dipertahankan anggotanya secara turun temurun dan akan menjadi
kebanggaan. Sekolah menjadi rumah tinggal yang memberi kebanggaan kepada
seluruh warga sekolah.
Sebagaimana dinyatakan oleh
Ardana, dkk (2008:170) bahwa budaya
organisasi adalah sistem dan keyakinan bersama yang dianut oleh para anggota
organisasi yang menentukan sebagian besar cara mereka bertindak.
Pengertian budaya organisasi menurut Edgar Schein, dalam
Wirawan (2008:8) adalah pola asumsi
dasar yang ditemukan atau dikembangkan
oleh suatu kelompok orang selagi mereka belajar untuk menyelesaikan
problem-problem, menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal dan berintegrasi
dengan lingkungan internal.
Sedangkan menurut Robbins ( 1990:479) budaya organisasi
dijelaskan sebagai nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi, falsafah
yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan, cara
pekerjaan dilakukan ditempat itu, asumsi dan kepercayaan dasar yang terdapat
diantara anggota organisasi.
Dengan demikian budaya organisasi adalah suatu pola dasar
yang dikembangkan oleh organisasi sebagai kristalisasi dari nilai-nilai serta
merupakan kepercayaan maupun harapan bersama para anggota organisasi atau
nilai-nilai yang terbentuk dari aktivitas individu dalam organisasi dalam
pencapaian suatu tujuan.
0 Komentar Tog Bhe Maseh: