Best Practice Pengawas
BLINGSATAN SUATU STRATEGI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN
GURU MENULIS PTK DI MKKS SELAKAU KAB. SAMBAS PADA TAHUN 2017
Oleh : Uray Iskandar, S.Pd, M.Pd
(Pengawas SMP Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Sambas)
ABSTRAK
Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan,
khususnya di sekolah. Semua komponen lain, mulai dari kurikulum,
sarana-prasarana, biaya, dan sebagainya tidak akan banyak berarti apabila
esensi pembelajaran yaitu interaksi guru dengan peserta didik tidak
berkualitas. Semua komponen lain, terutama kurikulum akan “hidup” apabila
dilaksanakan oleh guru. Kedudukan
guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran
guru sebagai agen pembelajaran. Seorang guru
juga harus memiliki karisma, yaitu suatu pancaran kewibawaan bukan karena
paksaan atau adanya peraturan yang mengikat, memiliki sifat konsisten, tegas,
serta terbuka terhadap saran dan kritik yang membangun sehingga mampu menyusun
sebuah penelitian tindakan kelas. Blingsatan diartikan salah satu latihan dimana
peserta secara individu maupun secara kelompok hanya untuk menyelesaikan
pekerjaan yang berkaitan dengan tugas yang sebenarnya hanya untuk mendapatkan
pengalaman tertentu saja. Singkatnya, blingsatan merupakan gabungan antara
teori dan praktik. Strategi Blingsatan merupakan peningkatan pemahaman dan pengimplementasian kompetensi yang dimiliki oleh peserta bimtek berkelanjutan dalam menyusun proposal PTK
dan melakukan penelitian yang kemudian menyusun laporannya. Sebanyak 22 guru dari 31 peserta bimbingan dapat menyusun PTK
(70,97%) mulai dari proposal dan melaksanakan penelitian yang selanjutnya
menyusun laporan PTK dan yang terakhir melakukan seminar penelitian tindakan kelas.
Melalui Blingsatan yang
dilakukan oleh MKKS Selakau dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menulis PTK
dan dengan menggunakan berbagai langkah-langkah pembinaan inovatif dapat meningkatkan
kemampuan guru dalam menulis PTK.
Kata Kunci : blingsatan, strategi, kemampuan guru
KATA PENGANTAR
Puji
Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan
berkat dan karunia-Nya penulis berhasil menyusun laporan Best Practice Pengawas Sekolah.
Laporan ini penulis susun sebagai pertanggungjawaban atas
tugas pelaksananaan pengawasan dalam hal
pembimbingan dan pelatihan kepada guru. Apa
yang penulis laporkan mudah-mudahan bermanfaat bagi pengembangan dan
peningkatan mutu pendidikan pada umumnya, dan juga sebagai bahan masukan bagi
pejabat yang berwenang dalam menentukan kebijakan pendidikan di waktu-waktu
mendatang.
Pada kesempatan ini pula penulis haturkan
banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kelancaran
penulis dalam melaksanakan tugas pengawasan,
dan telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan data dari semua
sekolah. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kekurangannya dan masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan sebagai penyempurnaan penulisan laporan di kemudian hari.
Sambas, 30 Desember 2017
Penulis
Uray Iskandar, S.Pd, M.Pd
DAFTAR ISI
SURAT
PENYATAAN ...........................................................................................i
LEMBAR
PERSETUJUAN
...................................................................................ii
ABSTRAK
.............................................................................................................iii
KATA
PENGANTAR ……………………...………...........................................iv
DAFTAR
ISI …………………………………………..........................................v
DAFTAR
TABEL
..................................................................................................vi
DAFTAR
LAMPIRAN
.........................................................................................vii
BAB I
PENDAHULUAN …………………………..............................................1
A.
Latar
Belakang …………………………........................................1
B.
Masalah………...................................................…………...............3
C.
Tujuan ..............................................................................................3
D.
Manfaat
............................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................4
A.
Kemampuan
Guru dalam Menulis Penelitian Tindakan Kelas .........4
B.
Struktur
Proposal Penelitian Tindakan Kelas ...................................6
C.
Struktur
Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas............................9
D. Bimbingan
dan Latihan Pada Guru Secara Berkelanjutan...............10
BAB III METODE................................................................................................12
A. Prosedur ..........................................................................................12
B. Perangkat
Atau Instrumen Yang Digunakan....................................12
C. Cara
Pemecahan Masalah
................................................................13
BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
.............................................................14
A.
Hasil Kegiatan Sebelumnya
.............................................................14
B.
Pembahasan
......................................................................................14
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
...................................................................19
A.
Simpulan.........................................................................................19
B.
Saran
..............................................................................................19
DAFTAR
PUSTAKA
...........................................................................................20
DAFTAR TABEL
Tabel
4.1
: Data Peserta ................................................................................15
Tabel
4.2 : Data Peserta Yang
sudah Seminar
........................................................16
Tabek
4.3 : Data Peserta
Yang Sudah Selesai PTK Tidak Seminar
.........................17
Tabel
4.4 : Data Peserta
Workshop Sampai Dengan
Proposal..................................18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Hadir
Peserta .....................................................................21
Lampiran 2 : Foto Kegiatan
...............................................................................35
Lampiran 3 : Lembar Kerja
PTK........................................................................43
Lampiran 4 : Panduan Singkat
Penyusunan Proposal ........................................48
Lampiran 5 : Kerangka Bantu
Proposal PTK ....................................................51
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan,
khususnya di sekolah. Semua komponen lain, mulai dari kurikulum,
sarana-prasarana, biaya, dan sebagainya tidak akan banyak berarti apabila
esensi pembelajaran yaitu interaksi guru dengan peserta didik tidak
berkualitas. Semua komponen lain, terutama kurikulum akan “hidup” apabila
dilaksanakan oleh guru.
Mengingat peranan strategis guru
dalam setiap upaya peningkatan mutu, relevansi dan efisiensi pendidikan, maka
pengembangan profesionalisasi guru merupakan kebutuhan. Guru harus mampu
mengutarakan peserta didiknya mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Dengan berpegang pada hirarki tujuan pendidikan, tercapainya tujuan
pembelajaran mengandung arti tercapainya tujuan kurikuler.
Penelitian yang
dilaksanakan oleh guru adalah model penelitian yang berangkat dari permasalahan
yang timbul di ruang kelas ketika proses pembelajaran berlangsung. Dalam hal
ini guru dapat memberikan solusi yang tepat berdasarkan pada masalah yang nyata
yang sedang dihadapi oleh guru tersebut di kelas. Masalah penelitian tindakan
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan penelitian konvensional, dimana
peneliti tidak berada di luar apa yang diteliti, tetapi berada di dalamnya.
Penelitian sering
dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif,
tekun dan sistematis yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan dan
merevisi fakta. Penyelidikan intelektual ini
akan menghasilkan suatu pengetahuan yang
lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori dan hukum serta membuka peluang bagi
penerapan praktis dari pengetahuan tersebut. Pada dasarnya
penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu.
Kita ketahui bersama secara jujur
dan bertanggung jawab, rasanya tidak salah kalau kita mengatakan bahwa untuk
meningkatkan mutu dari proses hasil belajar ada di dalam kelas. Untuk itulah
kenapa guru selalu di motivasi untuk selalu mengadakan penelitian tindakan
kelas. Penelitian
tindakan kelas juga sebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama. Karena itu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan
untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
Sekarang ini banyak guru yang sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan
tentang penulisan karya tulis ilmiah, baik melewati kelompok kerja guru atau
musyawarah guru mata pelajaran. Namun selesai mengikuti kegiatan pelatihan
tersebut belum dapat di implementasikannya pada bentuk tulisan apakah itu
berbentuk presentasi pada forum ilmiah,
publikasi hasil penelitian atau gagasan inovatif
pada bidang pendidikan formal dan publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan
dan/atau pedoman guru.
Disamping itu banyaknya guru-guru yang sudah beberapa tahun pada golongan
terakhir yang dimiliki belum berani untuk mengajukan pangkat ke golongan
berikutnya, mengingat apa yang menjadi kendala adalah masalah hasil karya tulis
ilmiah.
Melihat
keadaan tersebut, saya sebagai seorang pengawas sekolah SMP Kabupaten Sambas melakukan pembinaan
kepada guru-guru dalam wadah bimbingan teknis menulis karya ilmiah yakni
penelitian tindakan kelas di MKKS Selakau.
Adapun
guru-guru yang pernah ikut serta dalam MGMP IPS sebanyak 32 orang hanya ada 3
orang yang mampu menyelesaikan penelitian tindakan kelasnya hingga seminar.
Berikut ini daftar nama peserta MGMP IPS yang dikelola oleh SMPN 3 Satap
Selakau Timur. Berikutnya lagi ada kegiatan yang serupa yang di gagas oleh
kepala SMPN 4 Selakau dan SMPN 1 Selakau Timur yang diikuti oleh 15 orang
peserta.
Kegiatan
yang dilaksanakan di SMPN 4 Selakau tersebut tidak ada satupun guru yang
menyelesaikan penyusunan proposal PTKnya. Disamping itu kegaitannyapun
dilaksanakan hanya satu hari dan berupa materi dan kerangka kerja saja.
Berdasarkan
data diatas perlu diadakan peningkatan kemampuan guru dalam menulis penelitian
tindakan kelas dalam bentuk Bimbingan dan Latihan pada Guru Secara
Berkelanjutan (Blingsatan). Blingsatan ini akan memberikan nilai kebangkitan
bagi dunia pendidikan khususnya dalam penulisan karya tulis bagi guru. Mereka
beraktivitas dalam dunia kerja (mengajar) sekaligus membuat sebuah penelitian
yag berupa tindakan-tindakan, untuk mengatasi segala kesulitan apa yang
dihadapi ketika mereka mengajar. Dengan demikian apa yang menjadi akar
permasalahan dan kelemahan dalam mengajar dapat teratasi dan bahkan
menghasilkan karya tulis yang luar biasa untuk kemajuan dunia pendidikan.
Tentunya tidak mudah jikalau kita hanya mengandalkan
bahan bacaan untuk menyusun sebuah proposal, jikalau tidak dibarengi dengan
tindakan nyata dan komitmen hati yang kuat, bahwa kita bisa melakukan
penelitian tindakan kelas. Dalam melakukan penelitian paling tidak minimal
adanya dua siklus kita dapat menemukan formulasi baru dalam kegiatan belajar
mengajar. Tentunya penelitian tindakan kelas yang dilakukan guru tidak akan
mengganggu jam mata pelajaran lainnya.
B.
Masalah
Berdasarkan latar belakang
yang telah diuraikan di atas, maka masalah dalam Best Practice ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Apakah
melalui Blingsatan dapat
meningkatkan kemampuan guru dalam menulis PTK?
2.
Bagaimana
langkah-langkah Blingsatan agar dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menulis PTK?
C. Tujuan
1.
Meningkatkan kemampuan guru dalam menulis PTK melalui Blingsatan
2.
Mengetahui langkah-langkah yang tepat dalam meningkatkan
kemampuan guru dalam menulis PTK
melalui Blingsatan
D. Manfaat
1.
Dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menulis PTK melalui Blingsatan
2.
Dapat mengetahui langkah-langkah yang tepat dalam
meningkatkan kemampuan guru dalam menulis PTK melalui Blingsatan
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Kemampuan Guru dalam Menulis
Penelitian Tindakan Kelas
Kedudukan guru sebagai tenaga
profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen
pembelajaran. Seorang guru juga harus memiliki
karisma, yaitu suatu pancaran kewibawaan bukan karena paksaan atau adanya
peraturan yang mengikat, memiliki sifat konsisten, tegas, serta terbuka
terhadap saran dan kritik yang membangun sehingga mampu menyusun sebuah
penelitian tindakan kelas.
Penelitian Tindakan Kelas adalah
penelitian praktis bagi
guru yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan dalam proses pembelajaran
di dalam kelas dengan
cara melakukan tindakan-tindakan agar dapat meningkatkan praktik-praktik
pembelajaran di kelas lebih baik
sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Selanjutnya menurut
Komara, dkk (2016:43) penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk
tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersamaan. Pentingnya penelitian tindakan kelas bagi guru
menurut Arikunto, dkk (2015:6) untuk keberhasilan siswa dalam belajar lebih
sukses dibandingkan dengan pembelajaran sehari-hari yang tidak menggunakan
tindakan. Dalam pembelajaran, guru bukan membiarkan siswa hanya mendengarkan
dengan pasif, melainkan menyuruh siswa untuk menanggapi apa yang disampaikan
oleh guru.
Berikutnya menurut
Yudhistira (2013:32) manfaat penelitian tindakan kelas bagi guru adalah adanya
inovasi dalam setiap pembelajaran di kelas dan adanya pengembangan kurikulum
yang mereka pahami serta adanya peningkatan profeisionalisme guru.
Sedangkan menurut
pendapat Suyadi (2012:4) bahwa penelitian tindakan kelas mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
1. Guru
merasa ada permasalahan yang mendesak untuk segera diselesaikan di dalam
kelasnya.
2. Refleksi
diri, guru mengingat kembali apa saja tindakan yang dilakukan di dalam kelas.
3. Fokus
perhatian adalah proses pembelajaran antara guru dan siswa melalui interaksi.
4. Bertujuan
terus untuk memperbaiki pembelajaran tiada henti
Sedangkan yang menjadi objek penelitian tindakan
kelas menurut Zainal (2013;37) adalah sebagai berikut :
1. Unsur siswa, dapat dicermati objeknya ketika
siswa sedang mengikuti proses pembelajaran.
2. Unsur guru, ketika guru sedang mengajar di
kelas, sedang membimbing siswa.
3. Unsur materi pelajara, ketika guru sedang
mengajar atau sebagai bahan yang ditugaskan kepada siswa.
4. Unsur sarana pendidikan, ketika guru sedang
mengajar dengan tujuan meningkatkan hasil belajar, yang diamati adalah guru dan
siswa.
5.
Hasil pembelajaran, tiga ranah yang dijadikan titik tujuan yang harus dicapai
melalui pembelajaran.
6. Lingkungan, lingkungan siswa dalam kelas.
7. Pengelolaan, merupakan gerak kegiatan sehingga
mudah diatur dan direkayasa dalam bentuk tindakan.
Hasil yang dapat
diperoleh melalui penelitian tindakan kelas, yaitu perbaikan mutu, proses, dan
hasil pembelajaran, yakni adanya peningkatan atau perbaikan terhadap kinerja
belajar peserta didik di sekolah, adanya peningkatan atau perbaikan terhadap
mutu proses pembelajaran, baik itu
peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penggunaan media, alat
bantu belajar, dan sumber belajar lainnya.
Menurut Mulyasa
(2016:155) penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Masalah
yang diangkat untuk dipecahkan dan kondisi yang diangkat untuk ditingkatkan
harus berangkat dari praktik pembelajaran nyata di kelas.
2. Guru
dapat meminta bantuan orang lain untuk mengenal dan mengelaborasi masalah yang
akan dijadikan topik penelitian.
Penelitian tindakan
kelas bersifat situasional, kontekstual, berskala kecil, terlokalisasi, dan
secara langsung relevan dengan situasi nyata dalam dunia kerja. Penelitian
tindakan kelas juga boleh bekerjasama dengan guru lain yang mengajar bidang
pelajaran yang sama, yang akan berfungsi sebagai kolaborator.
Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk
mengubah perilaku pengajaran, perilaku peserta didik di kelas. Bahkan juga
dapat mengubah kerangka kerja melaksanakan pembelajaran kelas. Jadi, penelitian
tindakan kelas lazimnya dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan atau
pendekatan baru pembelajaran dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan
langsung di ruang kelas.
Penelitian tindakan kelas berfungsi sebagai alat
untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran kelas. Menurut Cohen &
Manion, (1980: 211) bahwa penelitian tindakan kelas dapat berfungsi sebagai :
1. Alat untuk mengatasi masalah-masalah yang
didiagnosis dalam situasi pembelajaran di kelas.
2. Alat
pelatihan dalam jabatan, membekali guru dengan keterampilan dan metode baru dan
mendorong timbulnya kesadaran-diri, khususnya melalui pengajaran sejawat.
3. Alat untuk
memasukkan ke dalam sistem yang ada (secara alami) pendekatan tambahan atau
inovatif.
4. Alat untuk
meningkatkan komunikasi yang biasanya buruk antara guru dan peneliti.
5. Alat untuk menyediakan alternatif bagi
pendekatan yang subjektif, impresionistik terhadap pemecahan masalah kelas.
Dengan
demikian bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan baru guru atau cara pendekatan baru
guru untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dalam kelas.
B.
Struktur Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Langkah umum yang harus diperhatikan
guru dalam mengembangkan rancangan penelitian tindakan kelas menurut Mulyasa
(2016:156) adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi
masalah
2. Analisis
masalah dan menentukan berbagai faktor penyebab
3. Merumuskan
ide-ide sementara tentang berbagai faktor penting yang berkaitan dengan
masalah.
4. Mengumpulkan
dan menafsirkan data untuk mengembangkan alternatif tindakan.
5. Merumuskan
tindakan.
6. Menilai
hasil tindakan.
Menurut Hopkins dalam Rochiati (2008:80) untuk
menolong mencari fokus permasalahan dapat dilakukan dengan mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1. Apa
yang sekarang sedang terjadi ?
2. Apakah
yang sedang berlangsung itu mengandung permasalahan ?
3. Apa
yang dapat saya lakukan untuk mengatasinya ?
4. Saya
ingin memperbaiki ....
5. Saya
mempunyai gagasan yang ingin saya cobakan di kelas saya ....
6. Apa
yang dapat saya lakukan dengan hal semacam itu.
Selanjutnya pendapat
Komara, dkk (2016:125) bahwa perumusan masalah akan dipastikan sewaktu peneliti
sudah berada di arena atau lapangan penelitian. Perumusan masalah yang bertumpu
pada fokus dalam penelitian kualitatif bersifat tentatif. Artinya perumusan
masalah yang bertumpu pada fokus dapat berubah dan dapat di sempurnakan di
lapangan.
Adapun struktur
proposal penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
a. Halaman Judul Penelitian
Judul hendaknya singkat
dan spesifik tetapi cukup jelas menggambarkan masalah yang akan diteliti dan
tindakan untuk mengatasi masalahnya.
Menurut
A. Ghani (2014:195) judul yang baik adalah judul yang menggugah ketika pembaca
sedang mencari informasi membaca judul suatu tulisan tersebut. Sedangkan menurut Arikunto, dkk (2015:58)
untuk judul penelitian harus memuat : what, who dan how. What adalah apa yang akan
ditingkatkan dalam penenlitian itu, who adalah siapa yang akan ditingkatkan dan how menunjuk pada
tindakan apa yang harus dilakukan oleh subjek tindakan.
b. Pendahuluan
Pendahuluan
terdiri dari latar belakang, masalah (rumusan masalah/pertanyaan penelitian),
tujuan, ruang lingkup dan kontribusi atau manfaat penelitian
1)
Latar
belakang
Jelaskan alasan
melakukan penelitian tentang judul penelitian yang
diajukan. Kemukakan
secara jelas urgensinya
apa, nyatakan gejala permasalahannya dan didukung oleh data-data. Masalah tersebut merupakan
isu pendidikan di dalam kelas ketika guru mengajar yang mengarah pada sasaran
pendidikan.
2)
Rumusan
masalah
Rumusan masalah, cukup satu kalimat saja, di
bawahnya beberapa pertanyaan, yang nantinya jadi tujuan penelitian dalam
perumusan masalah dijelaskan tentang definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi
batasan penelitian. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan
mengajukan alternatif tindakan yang akan dilakukan dan hasil positif yang diantisipasi dengan
mengajukan indikator keberhasilan tindakan,
dan cara pengukuran serta cara mengevaluasinya.
3)
Tujuan
Penelitian
Kemukakan secara singkat tentang tujuan penelitian
yang ingin dicapai berdasarkan masalah yang dikemukakan. Seandainya ada tujuan
umum dan tujuan khusus, maka masing-masing diuraikan dengan jelas, sehingga
dapat diukur tingkat pencapaian keberhasilannya.
4)
Ruang
lingkup.
Jelaskan
ruang lingkup penelitian dengan jelas, tempat, unit sekolah, responden, dan
lainnya.
5)
Manfaat Hasil
Penelitian
Uraikan manfaat hasil penelitian terhadap usulan
kebijakan dan kualitas pendidikan atau pembelajaran, sehingga tampak manfaatnya
bagi siswa, guru maupun komponen pendidikan di sekolah lainnya. Kemukakan
inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini.
c. Kajian Pustaka
Uraikan
dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari
usulan rancangan penelitian tindakan. Kemukakan teori, temuan dan bahan
penelitian lain yang mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi permasalahan
penelitian tersebut.
d. Metode Penelitian
Metode penelitian dapat dirinci dan diuraikan sesuai dengan keperluan.
Metode penelitian dilengkapi dengan bagan penelitian yang dibuat secara utuh
dengan tahapan yang jelas, teknik-teknik pengumpulan data yang tidak umum perlu
dijelaskan, demikian pula analisa yang dilakukan, dan indikator capaian yang
terukur.
e.
Jadwal
Penelitian
Buatlah jadwal kegiatan penelitian
yang meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan hasil
penelitian. Jadwal kegiatan penelitian disusun selama maksimum 4 bulan.
f.
Daftar
Pustaka, disusun
berdasarkan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad nama pengarang, tahun,
judul tulisan, kota terbit dan
nama penerbit.
C. Struktur Laporan Hasil
Penelitian Tindakan Kelas
Laporan hasil
penelitian tindakan kelas, berisi laporan hasil penelitian yang dilakukan guru
pada bidang pendidikan yang telah dilaksanakan guru di sekolahnya dan berupa
tindakan kelas. Laporan hasil penelitian tindakan kelas umumnya dipublikasikan
dalam bentuk laporan hasil penelitian yang diseminarkan di sekolahnya dan
disimpan di perpustakaan.
Adapun
yang dapat di jadikan sebagai struktur laporan hasil penelitian tindakan
setidaknya seperti di bawah ini :
1. Bagian
Awal yang terdiri dari: halaman judul; lembaran
persetujuan; kata pengantar; daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan
lampiran, serta abstrak atau ringkasan.
2. Bagian Isi umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:
a. Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat hasil penelitian.
b. Bab Kajian Teori/ Tinjauan Pustaka.
c. Bab Metode Penelitian.
d. Bab Hasil-hasil Penelitian.
e. Bab Simpulan dan Saran-saran.
3. Bagian Penunjang sajian daftar
pustaka dan lampiran-lampiran yang selengkap-lengkapnya (seperti instrumen yang
digunakan, contoh hasil kerja peserta didik, contoh isian instrumen, foto-foto
kegiatan, surat ijin penelitian, rencana pembelajaran (RPP), daftar hadir pada
saat pertemuan penelitian, dan dokumen pelaksanaan penelitian lain yang
menunjang keaslian penelitian tersebut).
Laporan PTK yang belum diseminarkan,
disarankan untuk segera melakukan seminar minimal di sekolah/MGMP dengan
mengundang minimal 3 sekolah di sekitarnya dengan jumlah peserta seminar
minimal 15 orang dan memenuhi segala kelengkapan kegiatan seminar diantaranya
surat keterangan dari kepala sekolah yang ditempati seminar/panitia
seminar/Ketua MGMP, berita acara seminar, daftar hadir, notulen seminar, foto-foto
kegiatan seminar dan persyaratan lain sesuai dengan aturan.
Menurut Priansa (2014:329) guru perlu
memvalidasi pernyataan tentang keberhasilan penelitian tindakan kelas melalui
pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan dengan bukti(data mentah),
baik dilakukan sendiri maupun dengan teman sejawat, meminta teman sejawat untuk
memeriksanya serta memberikan masukan dan terakhir menyajikannya dalam suatu
seminar.
D. Bimbingan dan Latihan Pada Guru
Secara Berkelanjutan
Guru sebagai pendidik profesional, agar
dapat melaksanakan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai,dan mengevaluasi peserta didik juga dituntut memanfaatkan
IPTEK untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki secara berkelanjutan.
Peningkatan kompetensi guru berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
akademik peserta didik. Tidak sebatas peningkatan akademik, peningkatan
kompetensi guru memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap peningkatan mutu
pendidikan.
Menurut Sudarwan Danim ( 2010: 30) bahwa
pengembangan kompetensi guru dapat dilaksanakan melalui berbagai strategi dalam
bentuk pendidikan dan latihan maupun bukan diklat. Maka dengan demikian
kegiatan Bimbingan dan Latihan Pada Guru Secara Berkelanjutan (Blingsatan)
termasuk di dalam pengembangan kompetensi guru.
Blingsatan diartikan salah satu
latihan dimana peserta secara individu maupun secara kelompok hanya untuk
menyelesaikan pekerjaan yang berkaitan dengan tugas yang sebenarnya hanya untuk
mendapatkan pengalaman tertentu saja. Singkatnya, blingsatan merupakan
gabungan antara teori dan praktik.
Blingsatan yang
diberikan pada guru-guru SMP di MKKS Kecamatan Selakau dan Selakau Timur ini
bukan hanya satu kali pertemuan, artinya dibuat untuk beberapa kali pertemuan
sehingga memang sangat menungkinkan untuk dapat menyelesaikan sebuah karya
tulis. Dengan demikian, Blingsatan merupakan
tempat berkumpulnya para guru yang berkaitan dan berinteraksi satu sama lain
dengan memaparkan gagasan yang mereka miliki, agar mereka bisa menyelesaikan
suatu permasalahan.
Blingsatan merupakan pertemuan yang dilakukan untuk
saling bertukar ilmu pengetahuan dan pengalaman di antara para peserta yang
memiliki profesi atau keahlian yang sama. Blingsatan berguna untuk menambah
ilmu pengetahuan atau mendapatkan solusi terbaik atas permasalahan tertentu.
Adapun kelebihan yang dimiliki Blingsatan adalah sebagai berikut:
1. Peserta
memperoleh informasi atau keterangan teoritis yang mendalam tentang permasalahan
tertentu.
2. Peserta memperoleh berbagai petunjuk praktis
guna melaksanakan tugasnya.
3. Peserta di bimbing dan dilatih untuk bersikap
dan berpikir secara ilmiah.
4. Peserta di
bimbing dan dilatih agar mampu bekerjasama dengan orang lain.
BAB III
METODE
A. Prosedur
Berikut ini akan diuraikan tentang beberapa cara Blingsatan yaitu : tahap pertemuan pertama penyusunan proposal,
memberikan gambaran tentang format sebuah proposal penelitian tindakan kelas
secara bertahap satu persatu.
Pertemuan kedua, memeriksa hasil proposal yang dibuat oleh peserta dari
beberapa orang yang sudah selesai. Bagi yang belum selesai tetap melanjutkan
penyusunan proposal dibantu dan di bimbing oleh temannya yang sudah selesai.
Pertemuan tahap ke tiga adalah melakukan penyusunan tahapan penelitian tindakan
kelas. Dalam pertemuan ini peserta disuruh menyusun atau memperbaiki RPP yang
sudah dirancang disesuaikan lagi dengan metode dan langkah-langkah pembelajaran
yang dibuat dalam proposal penelitian tindakan kelas.
Berikutnya bagi peserta yang sudah siap dengan rancangan penelitiannya
tentunya akan melaksanakan penelitian tindakan kelas dibantu seorang observer
dari guru pada sekolah yang bersangkutan. Rata-rata kegiatan yang dirancang
dengan 2 siklus.
Pertemuan tahap
keempat adalah menyusun laporan penelitian tindakan kelas dengan melengkapai
segala format lampiran yang sudah disediakan termasuk lampiran pendukungnya.
Pada pertemuan ini juga dibahas tentang pertemuan selanjutnya yakni mengadakan
seminar penelitian tindakan kelas. Bagi peserta yang sudah selesai agar segera
mendaftar pada pengurus MKKS untuk mengadakan seminar penelitian.
B. Perangkat Atau Instrumen Yang Digunakan
Untuk
mempermudah kegiatan Blingsatan maka diperlukan ada beberapa perangkat atau
instrumen yang mudah di pahami oleh peserta :
1. Lembar Kerja
2. Panduan Singkat Penyusunan Proposal
3. Kerangka Bantu Proposal PTK
C. Cara Pemecahan Masalah
1.
Alasan pemilihan strategi
pemecahan masalah
Adalah kegiatan peningkatan pemahaman dan pengimplementasian kompetensi yang dimiliki oleh peserta bimbingan dalam menyusun proposal PTK
dan melakukan penelitian yang kemudian menyusun laporannya.
2. Deskripsi strategi pemecahan masalah
a. Membantu
peserta bimbingan dan latihan dalam mengatur strategi atau metode pembelajaran
dan bahkan penyusunan program pembelajaran setiap siklus.
b. Membantu peserta
bimbingan dan latihan melakukan penyesuaian materi dengan metode yang diangkat dalam penelitian
tindakan kelas pada setiap siklus.
c. Memantau
secara langsung apa yang menjadi kesulitan peserta, yang kemudian didiskusikan
langkah apa yang sesuai untuk mengatasi masalah kesulitan yang dihadapi.
d. Mengoreksi
dan memberikan solusi bagi peserta yang mengalami kendala dalam menyusun langkah-langkah dan tahapan setiap
proposal yang dibuat.
e. Membimbing
penyusunan kegiatan tiap-tiap siklus, langkah apa yang diambil untuk mengatasi
masalah yang dihadapi dengan mencocokkan rencana pembelajarannya.
f. Mengumpulkan hasil temuan ketika
dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas untuk di analisa dan
diimplementasikan dalam bentuk laporan penelitian.
g. Membimbing
peserta untuk menyusun laporan sesuai dengan format yang sudah disediakan,
lengkap dengan lampirannya.
h. Menjelaskan
langkah-langkah kegiatan seminar hasil penelitian tindakan kelas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Kegiatan Sebelumnya
Banyaknya kegiatan guru dalam menyusun penelitian tindakan kelas,
diantaranya yang sudah diadakan oleh
MGMP IPS yang di kelola oleh SMPN 3 Satap Selakau Timur. Terus selanjutnya yang
diadakan oleh SMPN 1 Selakau Tumur dan SMPN 4 Selakau juga tentang penelitian
tindakan kelas. Namun kegiatan tersebut oleh karena dilaksanakan dalam 1 hari,
tentunya tidak akan efektif. Bahkan saya selaku nara sumber hanya dapat memberi
teori tentang menyusun penelitian
tindakan kelas saja. Selebihnya diserahkan kepada guru untuk otodidak dalam berkarya.
Dari 32 peserta bimbingan teknis hanya 3 orang yang sampai dengan seminar
penelitian tindakan kelas. Sedangkan yang lainnya baru sampai dengan proposal
penelitian, tidak melanjutkan lagi.
Berikutnya yang diselenggarakan oleh SMPN 4 Selakau dengan kegiatan
bimbingan teknis penelitian tindakan kelas juga. Sebanyak 15 orang yang
mengikuti kegiatan bimbingan teknis penulisan penelitian tindakan kelas
tersebut tidak ada satupun yang akan melanjutkan dan membuat penenlitian
tindakan kelas.
Berdasarkan pada dua kegiatan tersebut diatas penulis melakukan evaluasi
diri bahwa perlu adanya kegiatan Bimbingan dan Latihan Pada Guru Secara
Berkelanjutan dengan model pembimbingan secara terpadu. Disamping itu juga
perlu diberikan langkah-langkah penyusunan proposal berupa instrumen tagihan
kerja.
B. Pembahasan
Peserta Blingsatan ini diikuti oleh guru-guru Selakau dan Selakau Timur
yang sebagian besar sudah pernah mengikuti kegiatan yang serupa, namun banyak
tidak dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelasnya. Adapun daftar nama
peserta guru yang ikut adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Data Peserta
Bimbingan dan Latihan Pada Guru Secara
Berkelanjutan
No
|
Nama
|
Pangkat/Gol
|
Asal Sekolah
|
Mata Pelajaran
|
TMT gol
|
1
|
Arfiana, S.Pd
|
Penata/ III C
|
SMPN 1 Selakau
|
IPS
|
4 th 0 bln
|
2
|
Marina, S.Pd
|
Penata/ III C
|
SMPN 1 Selakau
|
Matematika
|
4 th 6 bln
|
3
|
Masruroini, S.S
|
Penata Muda Tk.I/ III B
|
SMPN 1 Selakau
|
Bhs. Inggris
|
4 th 6 bln
|
4
|
Yanti
|
Penata Muda Tk.I/ III B
|
SMPN 1 Selakau
|
Bhs. Igggris
|
4 th 0 bln
|
5
|
Jamiat, S.Pd.PKn
|
Penata Muda Tk.I/ III B
|
SMPN 2 Selakau
|
PKn
|
4 th 0 bln
|
6
|
Matyani
|
Penata Muda/ IIIa
|
SMPN 2 Selakau
|
PKn
|
1 th 0 bln
|
7
|
Sukur, S.Pd
|
Penata Muda Tk.I/ III B
|
SMPN 2 Selakau
|
B.
Igggris
|
3 th 4 bln
|
8
|
Minandar, S.Pd
|
Penata/ III C
|
SMPN 2 Selakau
|
IPS
|
4 th 0 bln
|
9
|
Rini Hidayati, ST
|
Penata Tk.I/ III D
|
SMPN 3 Selakau
|
IPA
|
4 th 4 bln
|
10
|
Sri Ruzi, S.Pd
|
Penata Muda Tk.I/ III
B
|
SMPN 3 Selakau
|
B. Inggris
|
3 th 4 bln
|
11
|
Sri Dahliati, S.Pd
|
Penata Muda Tk.I/ III B
|
SMPN 3 Selakau
|
B.Indonesia
|
4 th 4 bln
|
12
|
Muliati
|
Penata Muda Tk.I/ III
B
|
SMPN 3 Selakau
|
IPA
|
4 th 6 bln
|
13
|
Hasbi, S.Pd
|
Penata/ III C
|
SMPN 4 Selakau
|
Matematika
|
4 th 0 bln
|
14
|
Gustiningsih, S.Pd
|
Penata/ III C
|
SMPN 4 Selakau
|
Matematika
|
8 th 6 bln
|
15
|
Kurniawati, S.Pd
|
Penata/ III C
|
SMPN 4 Selakau
|
PKn
|
8 th 6 bln
|
16
|
Nur Alfiyah, S.Pd
|
Penata Muda Tk.I/ III
B
|
SMPN 4 Selakau
|
IPA
|
6 th 0 bln
|
17
|
Eka Surpita, S.Pd. I
|
Penata Muda Tk.I/ III
B
|
SMPN 4 Selakau
|
Pend. Agama Islam
|
8 th 0 bln
|
18
|
Irma Zuliana, S.Pd
|
Penata Muda Tk.I/ III
B
|
SMPN 4 Selakau
|
B.Indonesia
|
6 th 6 bln
|
19
|
Dahniar D, S.Pd
|
Pembina / IV A
|
SMPN 5 Selakau
|
PKn
|
6 th 6 bln
|
20
|
Suhadi, S.Pd
|
Penata Muda Tk.I/ III
B
|
SMPN 5 Selakau
|
Matematika
|
4 th 0 bln
|
21
|
Oldi, S.Pd.I
|
Pembina / IV A
|
SMPN 5 Selakau
|
Agama Islam
|
4 th 6 bln
|
22
|
Supia Sulaiman, S.Pd
|
Penata/ III C
|
SMPN 1 Selakau Timur
|
Matematika
|
4 th 0 bln
|
23
|
Hasanudin, S.Pd. Ing
|
Penata Muda Tk.I/ III
B
|
SMPN 1 Selakau Timur
|
B. Inggris
|
3 th 6 bln
|
24
|
Endang Eliana Dwi,
M.Pd
|
Penata/ III C
|
SMPN 2 Selakau Timur
|
IPA
|
3 th 6 bln
|
25
|
Ani, M.Pd
|
Penata Muda Tk.I/ III
B
|
SMPN 2 Selakau Timur
|
IPA
|
6 th 6 bln
|
No
|
Nama
|
Pangkat/Gol
|
Asal Sekolah
|
Mata Pelajaran
|
TMT gol
|
26
|
Jumiati, SH
|
Penata/ III C
|
SMPN 2 Selakau Timur
|
PKn
|
6 th 6 bln
|
27
|
Ermada, S.Pd.I
|
Pembina / IV A
|
SMPN 3 Selakau Timur
|
Pend. Agama Islam
|
5 th 4 bln
|
28
|
Bambang S, S.Pd
|
Penata/ III C
|
SMPN 3 Selakau Timur
|
Matematika
|
6 th 0 bln
|
29
|
Zulfiani, S.Pd
|
Penata Muda / III A
|
SMPN 3 Selakau Timur
|
IPA
|
2 th 8 bln
|
30
|
Budiyana, S.Pd
|
Pembina / IV A
|
SMPN 2 Selakau
|
IPA
|
4 th 4 bln
|
31
|
Triyanto, S.Pd
|
Pembina / IV A
|
SMPN 3 Selakau
|
IPA
|
8 th 4 bln
|
Sumber : MKKS Kec. Selakau
Hasil atau dampak yang dicapai dari strategi yang
dipilih adalah dapat dilihat dari kegiatan Blingsatan dalam menyusun laporan penelitian tindakan kelas serta menyelenggarakan seminar
penelitian. Adapun peserta bimbingan yang sudah melaksanakan seminar penelitian
tindakan kelas adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Data Peserta Yang
sudah Seminar
No
|
Nama/NIP
|
Pangkat/Gol
|
Asal Sekolah
|
Keterangan
|
1
|
Marina, S.Pd
19680527 200212 2 003
|
Penata/ III C
|
SMPN 1 Selakau
|
Seminar 16/3/2017
|
2
|
Jamiat, S.Pd.PKn
19681015 200604 1009
|
Penata Muda Tk.I/ III
B
|
SMPN 2 Selakau
|
Seminar 16/3/2017
|
3
|
Sukur, S.Pd
19680408 200604 1009
|
Penata Muda Tk.I/ III
B
|
SMPN 2 Selakau
|
Seminar 2/3/2017
|
4
|
Sri Ruzilawati, S.Pd
19870701 201101 2008
|
Penata Muda Tk.I/ III
B
|
SMPN 3 Selakau
|
Seminar 16/3/2017
|
5
|
Sri Dahliati, S.Pd
19730726 200701 2024
|
Penata Muda Tk.I/ III
B
|
SMPN 3 Selakau
|
Seminar 2/3/2017
|
6
|
Hasbi, S.Pd
19730525 200212 1008
|
Penata/ III C
|
SMPN 4 Selakau
|
Seminar 26/04/2020
|
7
|
Gustiningsih, S.Pd
19840821 200902 2008
|
Penata/ III C
|
SMPN 4 Selakau
|
Seminar 26/04/2020
|
8
|
Kurniawati, S.Pd
19800509 200902 2004
|
Penata/ III C
|
SMPN 4 Selakau
|
Seminar 26/04/2020
|
9
|
Dahniar D, S.Pd
19700304 199802 2004
|
Pembina / IV A
|
SMPN 5 Selakau
|
Seminar 26/04/2020
|
10
|
Suhadi, S.Pd
19700620 200212 1005
|
Penata Muda Tk.I/ III
B
|
SMPN 5 Selakau
|
Seminar 16/3/2017
|
11
|
Oldi, S.Pd.I
19680707 199102 1001
|
Pembina / IV A
|
SMPN 5 Selakau
|
Seminar 14 September
2017
|
No
|
Nama/NIP
|
Pangkat/Gol
|
Asal Sekolah
|
Keterangan
|
12
|
Supia Sulaiman, S.Pd
19680920 200212 1 006
|
Penata/ III C
|
SMPN 1 Selakau Timur
|
Seminar 2/3/2017
|
13
|
Endang Eliana , M.Pd
19860605 200902 2010
|
Penata/ III C
|
SMPN 2 Selakau Timur
|
Seminar 2/3/2017
|
14
|
Ani, M.Pd
19850106 200803 2002
|
Penata Muda Tk.I/ III
B
|
SMPN 2 Selakau Timur
|
Seminar 26/04/2017
|
15
|
Bambang S, S.Pd
19760626 200502 1002
|
Penata/ III C
|
SMPN 3 Selakau Timur
|
Seminar 15
Desember 2017
|
16
|
Budiyana, S.Pd
19710623 199803 1006
|
Pembina / IV A
|
SMPN 2 Selakau
|
Seminar 26/04/2017
|
17
|
Triyanto, S.Pd
196701201990031012
|
Pembina / IV A
|
SMPN 3 Selakau
|
Seminar 26/04/2017
|
18
|
Eka Surpita, S.Pd. I
19861012 201001 2031
|
Penata Muda Tk.I/ III
B
|
SMPN 4 Selakau
|
Seminar 26/04/2017
|
Sumber :
MKKS Kec. Selakau
Berdasarkan
tabel diatas bahwa sudah 18 orang yang sudah melaksanakan seminar penelitian
tindakan kelas. Sisanya sebanyak 13 orang peserta Blingsatan ada yang sudah
selesai penelitian tindakan kelasnya ada juga yang belum melanjutkan baru
sampai dengan proposal penelitian sudah malas untuk melanjutkan, dengan alasan
karena sudah terlambat dan tidak lagi mengajar pada kelas yang sama.
Adapun
daftar nama peserta yang sudah selesai penelitiannya ada 4 orang, namun tidak
melaksanakan seminar adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3
Data peserta
Yang Sudah Selesai PTK Tidak Seminar
No
|
Nama
|
NIP
|
Pangkat/Gol
|
Asal Sekolah
|
1
|
Rini Hidayati, ST
|
19770620 200502 2003
|
Penata Tk.I/ III D
|
SMPN 3 Selakau
|
2
|
Ermada, S.Pd.I
|
19680202 198904 1001
|
Pembina / IV A
|
SMPN 3 Selakau Timur
|
3
|
Zulfiani, S.Pd
|
19880708 201502 2001
|
Penata Muda / III A
|
SMPN 3 Selakau Timur
|
4
|
Nur Alfiyah, S.Pd
|
19881126 201101 2011
|
Penata Muda Tk.I/ III B
|
SMPN 4 Selakau
|
Sumber :
MKKS Kec. Selakau
Berikutnya
sampai dengan proposal, namun tidak melanjutkan penelitian tindakan kelasnya
sebanyak 9 orang. Adapun nama-nama peserta yang tidak melanjutkan penelitiannya
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
Data Peserta Workshop
Yang sampai dengan Proposal
No
|
Nama
|
NIP
|
Pangkat/Gol
|
Asal Sekolah
|
||
1
|
Arfiana, S.Pd
|
19780401 200801 2017
|
Penata/ III C
|
SMPN 1 Selakau
|
||
2
|
Masruroini, S.S
|
19861108 201101 2013
|
Penata Muda Tk.I/ III B
|
SMPN 1 Selakau
|
||
3
|
Yanti
|
19700204 2006042007
|
Penata/ III C
|
SMPN 1 Selakau
|
||
4
|
Matyani
|
19660513 200701 1020
|
Pengatur Tk. I / II D
|
SMPN 2 Selakau
|
||
5
|
Minandar, S.Pd
|
19730513 200801 1006
|
Penata/ III C
|
SMPN 2 Selakau
|
||
6
|
Muliati
|
19710108 200604 2012
|
Penata Muda Tk.I/ III B
|
SMPN 3 Selakau
|
||
7
|
Hasanudin, S.Pd.
|
19710625 200604 1004
|
Penata Muda Tk.I/ III B
|
SMPN 1 Selakau Timur
|
||
8
|
Jumiati, SH
|
19681112 200502 2 002
|
Penata/ III C
|
SMPN 2 Selakau Timur
|
||
9
|
Irma Zuliana, S.Pd
|
19870906 201101 2006
|
Penata Muda Tk.I/ III B
|
SMPN 4 Selakau
|
||
Sumber
: MKKS Kec. Selakau
Berdasarkan data-data diatas bahwa sebanyak 22 guru dapat menyusun PTK
(70,97%) mulai dari proposal dan melaksanakan penelitian yang selanjutnya
menyusun laporan PTK dan yang terakhir melakukan seminar penelitian tindakan
kelas. Dengan demikian Blingsatan dapat memberikan dampak yang positip bagi
peningkatan kemampuan guru dalam menulis PTK. Adapun alasan inovatif yang
diambil dalam melakukan Blingsatan adalah :
1.
Membimbing guru satu persatu secara
individual, mulai dari penyusunan proposal, melakukan penelitian, penyusunan
laporan penelitian hingga seminar penelitian.
2.
Membahas materi secara terpadu pada
setiap bab
3.
Pembimbingan dilakukan lebih dari 2
orang pembimbing secara bergantian ataupun secara bersama-sama
4.
Membuat jadwal untuk pertemuan
berikutnya berdasarkan kemampuan guru/peserta bimbingan.
5.
Membuat kesepakatan baru setiap selesai
pembimbingan antara pembimbing dengan peserta.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Melalui
Blingsatan yang dilakukan oleh MKKS Selakau dapat meningkatkan
kemampuan guru dalam menulis PTK yakni sebanyak 18 orang guru sampai dengan
seminar penelitian tindakan kelas.
2. Melalui
Blingsatan dengan menggunakan berbagai langkah-langkah pembinaan inovatif dapat meningkatkan
kemampuan guru dalam menulis PTK.
B. Saran
1. Bagi
guru yang tergabung dalam wadah MGMP sebaiknya melakukan dan menjadwalkan kegiatan
Blingsatan.
2. Bagi MKKS yang ada di Kabupaten Sambas
perlu mengadakan kegiatan yang serupa untuk peningkatan kemampuan guru dalam
menulis.
3. Kepada Pengawas yang lain perlu
berkolaborasi dalam membina guru-guru menyusun karya tulis ilmiah
4. Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas
perlu mendorong MGMP untuk selalu bersinergi dalam melakukan kegiatan penulisan
karya ilmiah, baik dalam memberikan materi pelatihan ataupun dana kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA
A.Ghani,A.Rahman.2014.Metodologi Penelitian Tindakan Sekolah.Jakarta.Raja
Grafindo Persada.
Arikunto,
Suharsimi, dkk.2015. Penelitian Tindakan
Kelas.Jakarta. Bumi Aksara
Aqib,
Zainal. 2013.Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Bagi Guru. Bandung.Yrama Widya.
Cohen, L &
Manion, L. (1980) Research Methods in Education. London & Canberra: Croom
Helm.
Danim,
Sudarwan.2010.Profesionalisasi dan Etika
Profesi Guru. Bandung.Alfabeta.
Komara,
Endang, dkk. 2016.Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan dan PTK Bagi Guru. Bandung. PT. Refika Aditama.
Mulyasa.2016. Menjadi Guru Profesional.Bandung. Remaja
Rosdakarya.
Priansa,
Donni Juni. 2014. Kinerja dan
Profesionalisme Guru. Bandung. Alfabeta
Suyadi.2012.
Buku Panduan Guru Profesional PTK dan PTS.Yokyakarta.
PT. Andi
Wiriaatmadja,
Rochiati. 2008. Metode Penelitian
Tindakan Kelas. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Yudhistira,
Dadang. 2013. Menulis Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta. Grasindo.
0 Komentar Tog Bhe Maseh: