PEMILIHAN GURU FAVORIT

08.48 URAY ISKANDAR 0 Comments

PEMILIHAN GURU FAVORIT
Jika anda diidolakan, dikagumi, diteladani siswa. Segera putuskan ikut program guru favorit, demikian iklan untukmu guruku dalam beberapa hari ini menghiasi koran kesayangan kita Pontianak Post. Berdasarkan telusuran penulis dalam Kamus Pelajar arti favorit adalah yang diunggulkan untuk menjadi pemenang dalam perlombaan. Sedangkan pengertian guru adalah orang yang pekerjaannya atau mata pencahariannya mengajar. Menurut Syaiful Sagala dalam bukunya Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan bahwa guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual ataupun klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan demikian guru favorit adalah seorang guru yang di senangi muridnya di suatu sekolah akan diunggulkan untuk menjadi pemenang dalam perlombaan.
Begitu antusiasnya program untukmu guruku dengan brandnya pemilihan guru favorit gemanya juga sampai ke daerah perbatasan ( Pontianak Post tanggal 12 April 2010 ). Apresiasi terhadap pihak penyelenggara kami haturkan banyak terima kasih, karena sudah sepantasnya dan sewajarnya mereka untuk menghargai para guru, dan memang para guru didaerah perlu juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut, semoga orang semakin banyak peduli dengan guru.
Dengan adanya berbagai persyaratan yang telah ditentukan, tentu sangat menarik bahwa seorang peserta harus menyertakan tulisan tentang karya inovatif guru tersebut, dimana para guru dituntut untuk berkarya terutama dalam hal tulis menulis. Mudah-mudahan para guru peserta lomba tersebut tidak hanya tahu mengutif atau menjiplak karya orang lain, yang saat ini sangat begitu mudah di akses lewat internet, karena sang guru sudah tidak asing menggunakan layanan internet tersebut. Lain halnya guru-guru yang dipedalaman, masih banyak yang gaptek, namun mereka tetap konsisten untuk tidak mau berbuat atau menjiplak hasil karya orang lain tersebut. Dengan adanya suatu perbedaan diatas sudah selayaknya kita juga mengapresiasikan guru-guru kita yang ingin ikut, seperti teman-teman kita didaerah pedalaman, namun menurut hemat penulis bahwa kenyataan dilapangan masih begitu banyak guru-guru kita yang tidak mau ambil peduli dengan adanya perkembangan teknologi internet. Tetapi mudah-mudahan kedepan guru-guru kita sudah sangat membanggakan mereka pergi kesekolah dan mengajar sudah menggunakan Laptop dan Projector, karena mereka sudah mendapat pelatihan dan penghasilan tambahan dari Sertifikasi Guru.
Dengan adanya perlombaan guru favorit tersebut, jelaslah bahwa profesi guru merupakan bidang kajian dari ilmu yang telah memiliki suatu pengakuan kekuasaan, akibat dari keahliannya. Pengakuan ini ditandai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat untuk menggunakan jasa profesi sebagaimana yang diharapkan mereka. Secara implisit makna profeionalisme tersebut diatas mengandung berbagai nilai pengetahuan, ketrampilan,etika serta moral yang ditentukan standarnya untuk melayani masyarakat yang memerlukannya itu.
Guru favorit diatas tentunya tidak terlepas dari Sepuluh Kompetensi dasar guru yang telah dikembangkan melalui kurikulum Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, adalah : pertama: kemampuan menguasai bahan pelajaran yang disajikan, kedua: kemampuan mengelola program belajar mengajar, ketiga: kemampuan mengelola kelas, keempat: kemampuan menggunakan media/sumber belajar,kelima: kemampuan menguasai landasan-landasan pendidikan, keenam: kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar, ketujuh: kemampuan menilai prestasi peserta didik, kedelapan: kemampuan mengenal fungsi dan program layanan BK, kesembilan: kemampuan mengenaldan menyelenggarakan administrasi sekolah, kesepuluh: kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.
Sekiranya setiap guru memiliki sikap positip dan utuh seperti di atas, niscaya keadaan pendidikan di suatu daerah memiliki prospek yang cerah. Guru seperti itulah yang harus dilahirkan oleh lembaga pendidikan guru yang ada. Walaupun kadang-kadang sang guru yang memiliki dedikasi yang tinggi tidak memperdulikan hambatan yang dihadapinya. Mereka mengabaikan kesulitan cuaca panas atau dingin, hujan lebat ataupun gerimis, bahkan sakit yang mungkin sempat dia rasakan, yang penting tetap dapat memberikan pelayanan memadai pada tiap orang yang dibawah tanggung jawabanya. Kadang sang guru juga menghadapi anak didik yang berbuat tidak pada tempatnya, seperti kurang sopan, kasar, tidak memberikan penghargaan dan rasa hormat. Namun mereka tetap tegar menghadapinya, karena mereka menjadi guru karena pilihan utama yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam. Tentunya mereka-mereka itulah yang kita katakana guru favorit nantinya.
Kesepuluh komptensi guru di atas adalah merupakan bagian dari komptensi pedagogik yang dimiliki guru, karena untuk menghadapi tantangan tersebut, guru perlu berpikir secara antisipatif dan proaktif. Guru dituntut terus menerus belajar sebagai upaya melakukan pembaharuan atas ilmu pengetahuan yang dimiliki, bahkan guru juga dituntut untuk melakukan penelitian baik melalui kajian pustaka, amupun melakukan penelitian tindakan kelas.
Berikutnya komptensi kepribadian juga harus dimiliki baik pisik maupun psikis. Sehingga dapat kita ketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakan cerminan darikepribadian seseorang. Tentunya yang menjadi dasarnya adalah ilmu pengetahuan dan moral yang dimiliki seorang guru, karena kepribadia akan turut menentukan apakah mereka dapat disebut sebagai pendidik yang baik atau sebaliknya menjadi perusak anak didiknya.
Dan yang ketiga tidak kalah pentingnya adalah kompetensi sosial, dimana kita lihat UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, pada pasal 4 ayat 1, menyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tunggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan, tidak dapat diurus dengan pardikma birokratik, tentnya ruang kreatifitas dan inovasi dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut.
Sedangka yang terakhir adalah kompetensi professional, dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Komptensi ini tampak pada kemampuannya menerapkan sejumlah konsep, asas kerja sebagai guru, mampu mendemonstrasikan sejumlah strategi maupun pendekatan pengajaran yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur dan konsisten.
Guru favorit niscaya mampu melaksanakan pendidikan, pengajaran dan pelatihan yang efektif dan efisien. Guru yang profesional diyakini mampu memotivasi siswa untuk mengoptimalkan potensinya dalam kerangka pencapaian standar pendidikan yang ditetapkan.
( Penulis : Uray Iskandar, S.Pd/ Guru SMP N 1 Selakau yang sedang mengikuti S2 AP FKIP Untan )

You Might Also Like

0 Komentar Tog Bhe Maseh: