Merumuskan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

22.26 URAY ISKANDAR 1 Comments


1.      Merumuskan Visi Sekolah
Visi adalah gambaran ideal untuk masa depan yang diinginkan oleh sekolah. Visi ini memberikan wawasan yang menjadi sumber arahan bagi sekolah dan digunakan untuk memandu perumusan misi sekolah. Visi adalah pandangan jauh ke depan ke mana sekolah akan dibawa. Gambaran masa depan harus didasarkan pada landasan yuridis, yaitu undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri dan peraturan perundangan lainnya sesuai dengan jenjang dan jenis sekolahnya.
Visi sekolah harus tetap dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional, tetapi sesuai dengan kebutuhan sekolah untuk pelayanan masyarakat. Dengan tujuan pendidikan nasional yang rumusannya sama, profil sekolah dan kebutuhan masyarakat yang dilayani sekolah tidak selalu sama. Oleh karena itu, sekolah memiliki visi yang tidak sama dengan sekolah lain, asalkan tidak keluar dari koridor tujuan pendidikan nasional.
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007, visi sekolah seharusnya:
a.      dijadikan cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang;
b.      mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan;
c.       dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;
d.     diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan memperhatikan masukan komite sekolah;
e.      disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan;
f.        ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

Untuk itu, maka rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam merumuskan visi sekolah adalah:
a.      mengacu kepada landasan filosofis bangsa, UUD, dan peraturan perundangan lainnya yang baku dan telah menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia
b.     mengacu visi umum pendidikan
c.      memiliki indikator prestasi akademik dan non akademik
d.     berkepribadian, nasionalisme, budaya-nasional/Indonesia
e.      perkembangan era global
f.       perkembangan IPTEK
g.     dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan
h.     sesuai konteks daerah, yayasan, sekolah, peserta didik
i.       belum operasional
j.        menggambarkan harapan masa datang
Meskipun visi ini merupakan ‘mimpi’ sekolah, perumusan visi harus memperhatikan potensi dan kemampuan sekolah sehingga visi ini memungkinkan untuk bisa dicapai. Dengan demikian, sekolah dapat memilih beberapa rambu-rambu di atas yang paling sesuai dengan potensi dan kebutuhan sekolah yang bersangkutan.
Berikut ini sejumlah contoh perumusan visi yang dibuat berdasarkan potensi dan kondisi sekolah.
a.      Sekolah yang terletak di kota besar, peserta didiknya berasal dari keluarga mampu, berpendidikan tinggi dan memiliki harapan anaknya menjadi orang hebat, lulusannya melanjutkan ke sekolah favorit yang lebih tinggi, dapat merumuskan visinya: UNGGUL DALAM PRESTASI, BERAKHLAQUL KARIMAH, TERAMPIL DAN MANDIRI.
b.      Sekolah yang terletak di perkotaan, mayoritas peserta didiknya berasal dari keluarga mampu dan hampir seluruh lulusannya ingin melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi, dapat merumuskan visinya: UNGGUL DALAM PRESTASI BERDASARKAN IMTAQ, TERAMPIL DAN MANDIRI
c.       Sekolah yang terletak di daerah pedesaan yang umumnya tidak maju dari Sekolah di perkotaan dan banyak peserta didiknya tidak melanjutkan ke Sekolah favorit/berprestasi, dapat merumuskan visinya: TERDIDIK,  TERAMPIL DAN MANDIRI BERDASARKAN IMAN /TAQWA.
d.     Sekolah yang terletak di daerah pinggiran kota (urban) yang umumnya tingkat kemajuannya menengah dibanding Sekolah di perkotaan atau pedesaan; masyarakatnya pekerja, lingkungannya abangan, perilaku moral rendah, dan banyak peserta didiknya tidak melanjutkan ke Sekolah yang lebih tinggi, dapat merumuskan visinya : BERAKHLAQUL KARIMAH MANDIRI DAN TERAMPIL BERDASARKAN IMTAQ.

Contoh-contoh perumusan visi di atas, sama-sama benar sepanjang masih dalam kerangka tujuan pendidikan nasional. Tentu saja, perumusan visi harus disesuaikan dengan tujuan dari setiap jenjang dan jenis sekolah sebagaimana dituliskan dalam peraturan perundangan yang ada.

Untuk mencapai cita-cita di atas, visi maka diperlukan indikator-indikator untuk mengetahui tingkat ketercapaiannya.  Adapun indikator pencapai visi tersebut dapat diberikan contoh di bawah ini.

a.  Visi Unggul dalam Prestasi Berdasarkan Iman dan Taqwa dapat dijabarkan indikator sebagai berikut.

Visi
Indikator
Unggul dalam prestasi
o Unggul dalam proses pembelajaran
o Unggul dalam perolehan NUN
o Unggul dalam persaingan melanjutkan ke jenjang pendidikan di atasnya
o Unggul dalam karya ilmiah remaja
o Unggul dalam lomba kreativitas
o Unggul dalam lomba kesenian
o Unggul dalam lomba olahraga
Iman dan Taqwa
o Unggul dalam disiplin
o Unggul dalam aktivitas keagamaan
o Unggul dalam kepedulian sosial

b. Visi Unggul dalam Beribadah, Berakhlaqul karimah, Berprestasi, dan Terampil  dapat dijabarkan indikator sebagai berikut

Visi
Indikator
Unggul dalam beribadah dan akhlakul Karimah
o  Tertib menjalankan sholat fardhu
o  Tertib menjalankan sholat sunah rowatib
·      Tertib dalam beribadah di rumah, sekolah, di perjalanan
Unggul dalam prestasi dan Terampil
o  Unggul dalam pencapaian nilai UN di atas rata-rata Sekolah
o  Unggul dalam berbagai lomba Mapel
o  Unggul dalam lomba KIR
o  Unggul dalam berbagai lomba olahraga
o  Unggul dalam berbagai lomba seni
o  Unggul dalam  lomba keagamaan
o  Unggul dalam lomba pidato
o  Unggul dalam  lomba menulis kreatif (sastra)

2.      Merumuskan Misi Sekolah
Misi adalah tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi.  Jadi misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan sekolah dengan berbagai indikatornya. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan “tindakan” dan bukan kalimat yang menunjukkan “keadaan” sebagaimana pada rumusan visi. Dalam hal ini, satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas. Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi.
Misi mengacu kepada indikator.  Satu indikator bisa dicapai dengan lebih dari satu misi, ada benang merahnya dengan misi, redaksinya operasional, terukur, menggunakan kata kerja, misalnya dengan kata mewujudkan, ‘mengembangkan’, ‘memenuhi’, ‘meningkatkan’, ‘memberdayakan’, dan sebagainya.
Diantara contoh rumusan misi antara lain:
Terkait dengan indikator Prestasi:

a.     Mewujudkan sekolah inovatif dalam pembelajaran
b.     Mengembangkan organisasi sekolah yang terus belajar (learning organization)
c.      Memenuhi fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, dan berwawasan ke depan
d.    Mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil
e.     Memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu dan tangguh
f.       Mengembangkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh
g.     Mewujudkan pembinaan kompetensi siswa secara kompetitif
h.     Memberdayakan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik
i.       Mewujudkan sekolah sehat
j.       Meningkatkan tanggung jawab, percaya diri dan semangat untuk berkompetisi pada peserta didik
k.     Meningkatkan keterampilan kejuruan yang marketable dan kompetif

Terkait dengan indikator Iman dan Taqwa:

a.    Meningkatkan karakter pada peserta didik
b.   Memperkokoh nilai-nilai agama untuk peserta didik
c.    Mewujudkan nilai-nilai solidaritas bagi kehidupan sekolah
d.   Meningkatkan tanggung jawab, kejujuran, percaya diri dan semangat untuk berkompetisi pada peserta didik
e.    Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan keagamaan bagi peserta didik di sekolah
f.     Meningkatkan kegiatan keagamaan bagi peserta di sekolah
g.   Meningkatkan kedisiplinan peserta didik

3.      Merumuskan Tujuan Sekolah untuk Empat Tahun ke Depan
Bertolak dari visi dan misi, selanjutnya sekolah merumuskan tujuan sekolah. Jika visi dan misi terkait dengan jangka waktu yang panjang, maka tujuan dirumuskan untuk jangka waktu menengah. Dengan demikian tujuan pada dasarnya merupakan tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi sekolah yang telah dicanangkan. Tujuan mengarahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dalam rangka merealisasikan misi.  Pencapaian tujuan dapat dijadikan indikator untuk menilai kinerja sebuah organisasi.
Isi tujuan ini masih bersifat global, baik isi yang mengarah pada pencapaian standar nasional pada aspek isi, proses, sarana, kelulusan, pengelolaan, pendidik dan tenaga kependidikan, pembiayaan, maupun penilaian. Masing-masing aspek yang dikembangkan dalam tiap tujuan dirumuskan secara relatif umum atau belum terlalu operasional.
a.      Tujuan dibuat untuk jangka waktu 4 tahun
b.      Tiap misi bisa dibuat lebih dari satu tujuan

Contoh tujuan: dari aspek pemenuhan Standar Isi:

a.   Sekolah mampu menghasilkan Dokumen-1 KTSP dengan lengkap
b.   Sekolah mampu menghasilkan silabus semua mata pelajaran dan untuk semua jenjang/kelas/tingkatan
c.    Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan RPP semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan
d.  Sekolah mampu menyediakan fasilitas pembelajaran yang lengkap, mutakhir, dan berwawasan ke depan
e.   Sekolah mampu menghasilkan diversifikasi kurikulum SMP agar relevan dengan kebutuhan peserta didik

Contoh lain tentang tujuan: (dapat dibuat dalam pengelompokan sesuai dengan urutan aspek SNP).

a.      Sekolah mampu menghasilkan RPP untuk kelas 7-9 semua mata pelajaran pada tahun 2016
b.      Sekolah mampu memenuhi kurikulum tingkat satuan pendidikan, meliputi: Dokumen-1 KTSP, silabus lengkap
c.       Sekolah mampu meningkatkan kepedulain sosial peserta didik (SKL)
d.     Sekolah mampu meningkatkan pengetahuan keagamaan bagi peserta didik (SKL)
e.      Sekolah mampu meningkatkan penghayatan dan pengamalan keagamaan bagi peserta didik (SKL)
f.        Sekolah mampu melaksanakan pembelajaran dengan metode CTL, pendekatan belajar tuntas, pendekatan pembelajaran individual  (standar proses)
g.      Sekolah mampu memenuhi: semua sarana dan prasarana pendidikan minimal sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (standar sarpras).
h.      Sekolah mampu menyediakan fasilitas pembelajaran yang lengkap, mutakhir, dan berwawasan ke depan (standar sarpras).
i.        Sekolah mampu memenuhi kelengkapan administrasi perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan sekolah (standar pengelolaan)
j.        Sekolah mampu menyelenggarakan sistem penilaian yang dilaksanakan oleh guru dan oleh sekolah dengan baik (standar penilaian)
k.      Sekolah mampu melaksanakan pembinaan peserta didik secara kompetitif.
l.        Sekolah mampu menyelenggaraan program ekstra kurikuler dengan optimal
m.   Sekolah mampu membentuk budaya mutu sekolah yang positif.




You Might Also Like

1 komentar: