ANALISIS DATA PENELITIAN KUALITATIF

5:20 AM URAY ISKANDAR 0 Comments






A. Pendahuluan



Melakukan analisis data harus melalui sebuah metode penelitian yaitu metode penelitian data kualitatif. Analisa kualitatif merupakan beberapa cara dalam melakukan sebuah penelitian dalam bentuk kualitatif.

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata data secara sistematis untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Proses analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber, sebelum dilapangan, sewaktu dilapangan dan setelah dilapangan, baik itu data dari hasil wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya.

Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut

Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling berkaitan

Dalam penelitian kualitatif, data dapat diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data  yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2014: 89)

B. Proses Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan dan setelah selesai dilapangan. Menurut Nasution dalam Sugiyono (2014:89) analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian

Data kualitatif dihasilkan dari kegiatan penelitian kualitatif. Data kualitatif ini dapatdikelompokkan ke dalam data nominal dan data ordinal. Data kualitatif adalah data berbentuk kata, kalimat, skema, foto, diagram dan bukan data berbentuk angka. Data kualitatif dapatmemanfaatkan kode dan pengkodean. Unsur-unsur apakah yang tercakup dalam prosesanalisis data kualitatif itu

Proses analisis data kualitatif mencakup kegiatan pengulangan analisis, penyusunan memo,transkripsi, segmentasi, pengkodean, enumerasi, penciptaan sistem kategori secara hirarkis, penyajian hubungan-hubungan antara kategori-kategori, dan kegiatan penyusunan diagram. Kegiatan pengulangan analisis dilakukan dengan maksud untuk memperoleh kemampuan kognitif atas data secara lebih mendalam yaitu kemampuan mengetahui, kemampuanmemahami, kemampuan menerapkan, kemampuan menganalisis, kemampuan menarikkesimpulan, dan kemampuan mengevaluasi data secara lebih mendalam. Kegiatan penyusunan memo dilakukan dengan maksud untuk melakukan catatan reflektifuntuk memelihara penyaluran gagasan-gagasan dari data. Kegiatan transkripsi dilakukan dengan maksud untuk meletakkan atau menempatkan dati kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dapat dianalisis.

Kegiatan segmentasi dilakukan dengan maksud untuk membagi data ke dalam cara-cara yang  bermakna dan kegiatan ini biasanya merupakan kegiatan penting untuk analisis dengan memanfaatkan komputer. Kegiatan pengkodean dilakukan dengan maksud untuk mengingat tema-tema, konsep-konsep, dan sebagainya yang terkandung dalam data. Kegiatan enumerasi dilakukan dengan maksud untuk melakukan kuantifikasi data untuk mengungkap frekuensi dari pola-pola atau tema-tema. Kegiatan penciptaan sistem kategori secara hirarkis dilakukan dengan maksud untuk mengatur pengetahuan sehingga pola-pora dan tema-tema itu dapat dihubungkan dengan  pola-pola dan tema-tema lain. Kegiatan penyajian hubungan-hubungan antara kategori-kategori dilakukan dengan maksud untuk menggambarkan hubungan-hubungan antara kategori-kategori yang telah dikode sehingga pola-pola dan tema-tema dapat diamati.

1. Analisis Sebelum di lapangan

            Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan. Kalau penelitian yang dirumuskan pada proposal tidak ada di lapangan, maka peneliti akan merubah fokusnya.

2. Analisis selama dilapangan Model Miles dan Huberman

Menurut Miles dan Huberman ada tiga metode dalam analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, model data, penarikan/verifikasi kesimpulan.

a)      Reduksi Data

Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian “data mentah” yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan yang tertulis. Sebagaimana kita ketahui, reduksi data terjadi secara kontinu melalui kehidupan suatu proyek yang diorientasikan secara kualitatif. Faktanya, bahkan “sebelum” data secara aktual dikumpulkan.

Sebagaimana pengumpulan data berproses, terdapat beberapa episode selanjutnya dari reduksi data (membuat rangkuman, pengodean, membuat tema-tema, membuat pemisah-pemisah, menulis memo-memo). Dan reduksi data/pentransformasian proses terus-menerus setelah kerja lapangan, hingga laporan akhir lengkap.

Reduksi data bukanlah sesuatu yang terpisah dari analisis. Ia merupakan bagian dari analisis. Pilihan-pilihan peneliti potongan-potongan data untuk diberi kode, untuk ditarik ke luar,dan rangkuman pola-pola sejumlah potongan, apa pengembangan ceritanya, semua merupakan pilihan-pilihan analitis. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memokuskan, membuang, dan menyusun data dalam suatu cara di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan.

b)      Model Data/Penyajian Data

Penyajian data adalah suatu kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun. Seperti yang disebutkan Emzir dengan melihat sebuah tayangan membantu kita memahami apa yang terjadi dan melakukan sesuatu analisis lanjutan atau tindakan yang didasarkan pada pemahaman tersebut. Bentuk penyajian data kualitatif :

1)   Teks Naratif : berbetuk catatan lapangan;

2)   Model tersebut mencakup berbagai jenis matrik, grafik, jaringan kerja, dan bagan. Semua dirancang untuk merakit informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu, bentuk yang praktis.

Pada umumnya teks tersebut terpencar-pencar, bagian demi bagian, tersusun kurang baik. Pada kondisi seperti itu peneliti mudah melakukan suatu kesalahan atau bertindak secara ceroboh dan sangat gegabah mengambil kesimpulan yang memihak, tersekat-sekat dan tidak berdasar. Kecenderungan kognitifnya adalah menyederhanakan informasi yang kompleks ke dalam kesatuan bentuk yang disederhanakan dan selektif atau konfigurasi yang mudah dipahami.

Peneliti selanjutnya dapat dengan baik menggambarkan kesimpulan yang dijustifikasikan dan bergerak ke analisis tahap berikutnya. Sebagaimana dengan reduksi data, menciptakan dan menggunakan model bukanlah sesuatu yang terpisah dari analisis. Merancang kolom dan baris dari suatu matrik untuk data kualitatif dan menentukan data yang mana, dalam bentuk yang mana, harus dimasukkan ke dalam sel yang mana adalah aktifitas analisis

c)      Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Kesimpulan

Langkah ketiga dari aktivitas analisis adalah penarikan dan verifikasi kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah “makna” sesuatu., mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur kausal, dan proporsi-proporsi. Peneliti yang kompeten dapat menangani kesimpulan-kesimpulan ini secara jelas, memelihara kejujuran dan kecurigaan.

Kesimpulan “akhir” mungkin tidak akan terjadi hingga pengumpulan data selesai, tergantung pada ukuran korpus dari catatan lapangan, pengodean, penyimpanan, dan metode-metode perbaikan yang digunakan, pengalaman peneliti, dan tuntutan dari penyandang dana, tetapi kesimpulan sering digambarkan sejak awal, bahkan ketika seorang peneliti menyatakan telah memproses secara induktif.



3. Analisis Data Selama dilapangan Model Spradley

            Analisis data selama dilapangan model Spradley  membaginya berdasarkan tahapan dalam penelitian kualitatif ( Sugiyono, 2009:253). Proses penelitian kualitatif setelah memasuki lapangan dimulai dengan menetapkan seseorang informan kunci yang merupakan informan yang berwibawa dan dipercaya mampu membukakan pintu kepada peneliti untuk memasuki obyek penelitian.

            Setelah itu perhatian peneliti pada obyek  penelitian dan memulai pengajuan pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil wawancara.

            Berdasarkan hasil dari analisis wawancara selanjutnya peneliti melakukan analisis domain. Pada langkah ketujuh peneliti sudah menentukan fokus dan melakukan analisis taksonomi. Berdasarkan analisis taksonomi selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan kontras yang dilanjutkan dengan analisis komponensial.

            Hasil dari analisis komponensial selanjutnya peneliti menemukan tema-tema budaya, yang selanjutnya peneliti menuliskan laporan penelitian etnografi. Jadi proses penelitian berangkat dari yang luas, kemudian memfokus dan meluas lagi.

            Untuk lebih jelasnya dapat kita uraikan gambaran analisis selama dilapangan model  Spradley :

a. Analisis Domain

Setelah peneliti memasuki obyek penelitian yang berupa situasi sosial yang terdiri atas place, actor, dan avtivity (PPA), selanjutnya melaksakan observasi partisipan, mencatat hasil observasi dan wawancara, melakukan observasi deskriptif, maka langkah selanjutnya  melakukan analisis domain.

Hasilnya masih berupa pengetahuan atau pengertian di tingkat permukaan tentang berbagai domain atau kategori-kategori konseptual (kategori simbolis yang mencakup atau mewadahi sejumlah kategori atau simbol lain secara tertentu). Domain atau kategori simbolis tersebut memiliki makna atau pengertian yang lebih luas dari kategori atau simbol yang merangkum.

Analisis domain pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti atau obyek penelitian. Data diperoleh dari grand tour dan minitour question. Hasilnya berupa gambaran umum tentang obyek yang diteliti  yang sebelumnya belum pernah diteliti.

b. Analisis Taksonomi

Setelah peneliti melakukan analisis domain, sehingga ditemukan domain-domain atau kategori dari situasi sosial tertentu, mak selajutnya domain yang dipilih oleh peneliti dan selanjutnya ditetapkan sebagai fokus penelitian, perlu diperdalam lagi melalui pengumpulan data dilapangan.

Pengumpulan data dilakukan secara terus menerus melalui pengamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi sehingga data yang terkumpul menjadi banyak.

Pada tahap analisis ini peneliti bisa mendalami domain dan sub-domain yang penting lewat konsultasi dengan bahan-bahan pustaka untuk memperoleh pemahaman lebih dalam.Analisis taksonomi adalah analisis yang tidak hanya penejelajahan umum, melainkan analisis yang memusatkan perhatian pada domain tertentu yang sangat berguna untuk menggambarkan fenomena atau masalah yang menjadi sasaran studi.

Jadi analisis taksonomi adalah analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan.

c. Analisis Komponensial

Pada analisis komponensial yang dicari untuk diorganisasikan dalam domain bukanlah keserupaan dalam domian, tetapi justru yang memiliki perbedaan yang kontras. Data ini dicari melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang terseleksi. Dengan teknik pengumpulan data yang bersifat triangulasi tersebut, sejumlah dimensi yang spesifik dan berbeda pada setiap elemen akan dapat ditemukan.

d. Analisis Tema Budaya

Analisa tema budaya sesungguhnya merupakan upaya mencari benang merah yang mengintegrasikan lintas domain yang ada. Dengan ditemukannya benang merah dari hasil analisis domain, taksonomi, kompenensial tersebut, maka selanjutnya akan dapat tersusun suatu konstruk bangunan situasi sosial/obyek penelitian yang sebelumnya masih gelap atau remang-remang dan setelah dilakukan penelitian, maka menjadi lebih terang dan jelas.

C. Kesimpulan

            Data kualitatif adalah jenis data yang diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian, bahkan dapat berupa cerita pendek. Pada beberapa data tertentu, dapat menunjukkan perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan, walaupun tidak jelas batas-batasnya.

Analisis data penelitian kualitatif dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dikaji dimulai sejak sebelum peneliti memasuki lapangan, kemudian dilanjutkan pada saat peneliti berada di lapangan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas sehingga datanya jenuh. Kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru, itu artinya kesimpulan sampai pada titik jenuh









You Might Also Like

0 Komentar Tog Bhe Maseh: