PERAN MANAJEMEN SDM MELALUI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN

09.22 URAY ISKANDAR 0 Comments

Oleh Uray Iskadar, S.Pd

A. Manjemen Sumber Daya Manusia
Di dalam organisasi ada beberapa orang yang melakukan kegiatan sesuai tugas masing-masing dan mereka saling berinteraksi. Sebenarnya bukan hanya interaksi saja namun setiap individu di dalamnya perlu dipacu untuk terus andil mengambil peran dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu pengelolaan sumber daya manusia di dalam organisasi sangatlah penting. Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen organisasi yang memfokuskan pada pengelolaan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia dibagi dalam beberapa area kerja yaitu desain organisasi, pengembangan organisasi, perencanaan dan pengembangan karir pegawai, perencanaan sumber daya manusia, sistem kinerja pegawai, kompensasi dan gaji, kearsipan pegawai. Perlu dipahami juga oleh suatu organisasi bahwa pilar utama dalam membangun organisasi yang berwawasan global adalah kemampuan setiap individu yang tergabung dalam organisasi. Satu pertanyaan kritis muncul karakteristik individu seperti apa yang dibutuhkan oleh suatu lembaga dalam era reformasi. Karakteristik sumber daya manusia yang diperlukan saat ini adalah mempunyai integritas, inisiatif, kecerdasan, keterampilan sosial, penuh daya dalam bertindak dan penemuan baru, imajinasi dan kreatif, keluwesan, antusiasme dan mempunyai daya juang (kecerdasan adversity / kemampuan mengubah hambatan menjadi peluang), mempunyai pandangan ke depan dan mendunia. Kemampuan-kemampuan diatas adalah kemampuan yang dianggap sesuai untuk era reformasi. Dalam recruitment dan pengembangan sumber daya manusia tentunya mengacu kepada karakteristik-karakteristik di atas.
Di dalam mengelola SDM yang merupakan suatu sistem maka beberapa aspek yang menjadi perhatian dalam pelaksanaannya harus saling bergantung satu sama lain. Setiap manajemen dari setiap organisasi akan selalu melibatkan pelaksanaan dari beberapa kegiatan yang berbeda serta penggabungan dari semua kegiatan dalam sebuah kesamaan sehingga kegiatan-kegiatan tersebut bisa diadministrasikan. Dalam bidang administrasi yang paling penting dalam sistem organisasi itulah yang dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia.

1. Pengertian Manjemen SDM
Pengertian manjemen SDM menurut James J. Jones dkk (2008:24) adalah sebuah fungsi khusus dalam bidang administrasi pendidikan yang lebih luas. Berkenaan dengan layanan yang harus dilakukan sekelompok individu dalam sebuah lembaga yang memperkerjakan mereka dan semua aktivitas yang berhubungan dengan mereka ditujukan untuk memfasilitasi proses belajar mengajar.
Sedangkan menurut Werther and Davis 1996:18 (dalam Tjutju Yuniarsih 2008:2 ) menyatakan bahwa ” Human resources mangement is a system that consists of many interdependent activities. This activities do not occur in isolation virtually every one effect another human resources activity’ Dan karena setiap aktivitas yang bersinergi tersebut merupakan pelaksanaan dari setiap keputusan yang diambil, maka manajemen SDM itu pada dasarnya merupakan integrasi keputusan yang membentuk hubungan antar karyawan. Kualitas sinergi mereka memberikan kontribusi terhadap kemampuan SDM dan organisasi dalam mencapai tujuan.
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa pengertian manajemen SDM adalah seluruh kegiatan pengelolaan SDM yang difoluskan kepada praktik, kebijakan serta fungsi-fungsi manajemen dalam mencapai suatu tujuan organisasi.

2. Pandangan baru terhadap Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut pandangan baru terhadap manajemen sumber daya manusia adalah manajemen sumber daya manusia memiliki peran strategis dalam organisasi yaitu untuk memperoleh dab mempertahankan keunggulan kompetitif organisasi. Dimana pandangan baru itu dapat dilakukan melalui pengawasan anggaran yang akuntabel, peningkatan dan pengembangan daya saing secara komparatif, optimalisasi pemberdayaan semua sumber daya organisasi, dengan menggunakan strategi pendekatan manajemen proaktif untuk meningkatkan kreativitas dan fleksibilitas organisasi.
Untuk lebih jelasnya terhadap pandangan baru manajemen sumber daya manusia menunjukkan bahwa :
a. Sebagai fungsi atau subsistem diskrit yang di harapkan mampu melaksanakan transformasi knowledge yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus.
b. Srangkaian sistem yang terintegrasi dan bertujuan untuk meningkatkan performans seluruh sumber daya manusia.
c. Adanya suatu penerapan konsep outsourcing yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen sumber daya manusia.
d. Posisi manajemen sumber daya manusia dalam generasi knowledge management menjadi semakin penting, terutama yang berkaitan dengan perannya untuk berpartisipasi aktif dalam berbagi pengetahauan yang dimiliki serta menampilkan semangat belaajr mandiri dan berinovasi.
Seiring munculnya perubahan konsep dalam pandangan baru terhadap manajmen sumber daya manusia, Lengnick Hall (2003:7) dalam Tjutju Yuniarsih dkk (2008:68) mengemukakan tiga fungsi urgent yang mendesak bagi manajemen sumber daya manusia untuk memenangkan persaingan global yaitu :
a. Membangun kemampuan stratejik
b. Memperluas ikatan
c. Mengelola peran baru.
Disamping itu untuk membantu mengembangkan kecerdasan dalam seluruh aspek kemanusiaan dan membentuk kematangan manusia dalam merespons diperlukan sentuhan dan pendekatan pendidikan secara utuh, yaitu menckup kemampuan koknitif untuk meningkatkan IQ, kemampuan afektif untuk mematangkan EQ dan SQ serta kemampaun psikomotorik untuk melahirkan manusia-manusia unggul yang terampil
B. Pembangunan Pendidikan
Adanya pergeseran pandangan baru terhadap manjemen sumber daya manusia tersebut diatas berdampak pada perubahan peran manusia dalam organisasi. Hal ini menuntut adanya pengingktatan kompetensi sumber daya manusia yang dibutuhkan organisasi.
Berdasarkan pasal 1 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengemukakan bahwa ” Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, bangsa dan negara”
Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa pendidikan sesungguhnya adalah suatu proses pembelajaran melalui interaksi manusia yang bertujuan untuk terjadinya suatu perubahan perilaku menuju kematangan dan pendewasaan diri para pebelajar dalam bersikap, berpikir dan bertindak dengan berpijak pada aturan yang berlaku.
Kebiasaan pemerintah kita dalam melakukan justifikasi kepentingan program-progran dibidang pendidikan adalah berdasar pada pemikiran jangka menengah yang mengaitkannya dengan legalitas kemapanan yang bersifat normative. Akibatnya tujuan pendidikan selalu dirumuskan dalam "bahasa tamsil" yang sangat utopis dan kurang menggambarkan rumusan-rumusan permasalahan dan “prioritas” yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Problema-problema pendidikan kita semakin kompleks dan semakin sarat dengan tantangan. Kebijakan dan program-program pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan nampak tidak memberi jawaban solutif terhadap permasalahan-permasalahan pendidikan yang berkembang. Kebijakan dan perubahan-perubahan pendidikan kita, kurang memliki “prioritas” yang ingin dicapai. Katakan saja, persoalan dana pendidikan, persoalan manajemen pendidikan dengan konsep manajemen berbasis sekolah [MBS] dan akreditasi, kebijakan perubahan kurikulum dari KBK menjadi KTSP, persoalan kompetensi dan sertifikasi guru dan dosen, ujian nasional yang menuai protes dari siswa, yang berdampak penyelesaian sekolah di Paket C. Hal yang sangat menyedihkan dalam kebijakan pendidikan di negara yang kita cintai ini. Indikator ini menunjukan kurang terarahnya kebijakan-kebijakan pendidikan. Beberapa “pakar” dan “pemerhati” pendidikan, mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia selalu dirumuskan dalam "bahasa tamsil" yang sangat “utopis” dan kurang menggambarkan rumusan-rumusan permasalahan dan prioritas persoalan pendidikan yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Dari persoalan-persoalan di atas, paling tidak ada dua hal pokok yang menyebabkan program-program pendidikan dirasakan “tumpul” dan “tidak membumi” untuk menjawab persoalan pendidikan di Indonesia : Pertama, tidak adanya "national assessment" untuk menggambarkan kondisi dan permasalahan pendidikan yang didasarkan pada suatu ukuran kemajuan tertentu [benchmark] secara terbuka [accountable], sehingga publik dengan mudah mengikuti dan “mengevalusi” kemajuan pendidikan yang ada. Kedua, program-program pendidikan yang dilaksanakan tidak diturunkan dari tujuan-tujuan yang mengacu pada hasil-hasil yang memiliki kriteria pencapaian yang jelas dan dapat terukur realisasinya [Ade Cahyana, From: http://www. depdiknas. go. id/Jurnal/., akses, Sabtu, 20/3/2010, jam.13.10].
1. Peran Pendidikan Dalam Manajemen Sumber Daya Mansuia
Dalam persaingan global yang semakin ketat dewasa ini, peran pendidikan dalam manjemen sumber daya manusia bahwa pendidikan semakin penting dalam rangka human invesment. Dimana organisasi akan membutuhkan kehadiran sumber daya manusia produktif, kreatif, inovatif dan profesional. Dengan denikian maka harus diciptakan strategi pedagogik untuk mewujudkan suasana kondusif yakni competitive intelegence dan memenangkan komptesisi bisnis global melalui kerjasama kemitraan dalam sebuah kolaborasi networking. Dalam membangun networking bisnis pada saat sekarang, persaingan justru dilakukan di dalam wadah kerja sama. Dengan kata lain pendidikan dan pelatihan merupakan salah sau langkah stratejik untuk menngkatkan mutu kinerja sumber daya manusia agar mampu merespon tantangan dunia bisinis, khusunya melalui peningkatan produktivitas individu dan kelompok. Proses belajar dalam mengantisipasi perubahan dan perkembangan bisnis, bukan semata-mata melalui jalur pendidikan formal pada berbagai jenjang pendidikan, melainkan lebih cenderung pada proses learning dalam praktik bisnis.
Dalam upaya untuk menjalankan manajemen sumber daya manusia yang lebih efektif, ada banyak gagasan baru yang diperkenalkan kedalam sistem sekolah, disertai dengan revisi terhadap gagasan lama yang sudah dijalankan sekian lama. Sebuah gagasan atau proses yang saat ini banyak menyita perhatian adalah manajemen berbasis sekolah. Setiap proses yang bisa mengembangkan manajemen sumber daya manusia di sebuah sekolah, pada akhirnya akan mampu mengembangkan kemampuan belajar para siswa.
Kita ketahui bersama bahwa manajemen berbasis sekolah bisa didefinisikan sebagai sebuah proses yang melibatkan setiap individu yang bertanggung jawab untuk menerapkan sebuah keputusan ke dalam proses pengambilan keputusan itu sendiri. Setiap individu yang sangat terpengaruh oleh sebuah keputusan harus memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan tersebut. Bahkan setiap usaha dalam bidang pendidikan cenderung akan lebih efektif jika dilakukan oleh individu-individu yang memiliki sense of belonging serta bertanggungjawab terhadap proses yang sedang dijalankan.
Apabila manajemen berbasis sekolah dapat berfungsi pada tingkatan yang maksimal, maka sebagian besar keputusan akan bergerak dari bawah ke atas dan hanya ada sedikit keputusan yang turun dari atas ke bawah. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa setiap individu akan terlibat dalam upaya pemecahan masalah yang mereka hadapi , dengan tingkat kemampuan problem solving mereka masing-masing.
2. Pendidikan Dalam Merespon Kebutuhan SDM
Secara skematis adanya saling ketergantungan antara pendidikan dengan perkembangan bisnis dalam merespon kebutuhan sumber daya manusia.yang unggul mampu menampilkan kinerja yang bermutu. Konsep learning organization berkenaan dengan berbagai upaya untuk melaksanakanpembelajaran secara terorganisasi, sehingga bisa mencapai suatu tujuan yang diharapkan, terutama dalam membentuk kematangan pribadi dan dalam masyarakat.
Dengan demikian sesungguhnya learning organization adalah untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam berorganisasi, sehingga tercipta sinergi kelembagaan yang berkelanjutan. Nilai-nilai individu teintegrasi pada budaya organisasi yang beradab dan bermartabat dengan didukung oleh suatu komitmen yang kuat terhadap visi yang diyakini bersama. Dimana proses belajar tersebut berorientasi pada kebutuhan untuk terus meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, sesuai dengan adanya tuntutan perubahan dalam berbagai bidang kehidupan.
Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara dan strategi, diantanya adalah sebagai berikut :
a. Melalui pre service education
b. Melalui in service education.
Keunggulan mutu sumberdaya manusia akan ditandai oleh sinergi antara keluasan penguasaan ilmu pengetahuan dan ketrampilan memanfaatkan teknologi informasi, yang diwujudkan dalam perilaku keseharian secara nyata. Maka hal ini akan mendorong organisasi untuk meraih competitive advantages and comvarative advantages.
BAB III
PENUTUP

Banyak hal yang dapat dipelajari dalam proses belajar untuk menghasilkan berbagai perubahan dalam meningkatkan mutu kinerja Sumber Daya Manusia, yang dibarengi oleh penambahan penguasaan wawasan, peningkatan keterampilan dan pengembangan moral kerja.
Terjadinya pergeseran peran manusia dalam organisasi dan bisnis dan sebagai factor produksi menjadi factor kunci dalam menjaga kelangsungan hidup organisasi, yang telah mengubah mindset para pemimpin dalam memberi sentuhan terhadap sumber daya manusia.
Setiap personil memiliki potensi untuk berkembang dan menerima pendidikan. Learning Strategi merupakan instrument manjemen pendidikan dalam learning proses untuk meraih berbagaikeunggulan, terutama untuk menampilkan kinerja terbaik yang bisa mendukung terciptanya sumber daya manusia yang lebih bermutu. Dengan demikian organisasi memiliki oeluang untuk bias bertahan hidup, mengalami pertumbuhan, siap menghadapi tantangan dan memenangkan kompetisi.
Manajemen sumber daya manusia merupakan sebuah pusat layanan yang diharapkan akan mampu menunjuk karyawan terbaik untuk mengabdi di berbagai daerah, membantu para staf manejemen yang menyangkut masalah-masalah kepegawaian, memastikan perlindungan keselamatan kerja bagi para karyawan dan menciptakan sebuah prosedur yang memungkinkan para karyawan bekerja secara efisien.
Manjemen sumber daya manusia diharapkan mampu memberikan bantuan dan proses-proses negosiasi, mengelola kontrak-kontrak kerja, mengadakan pelatihan manajemen sumber daya manusia bagi tim-tim kecil, memastikan sebuah komunikasi yang memadai agar prosedur personalia berjalan efektif. Dengan demikian manajemen SDM akan mampu membantu mengedepankan praktek personalia yang baik.
Pelaksanaan fungsi sumber daya manusia akan memaksimalkan proses administrasi secara keseluruhan. Manajemen sumber daya manusia adalahsalah satu sumber daya dalam mengembangkan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dimana sebuah organisasi bisa menagarahkan administrasinya secara efektif. Untuk memaksimalkan fungsi sumber daya manusia secara efisien, manajer sumber daya manusia harus mengenali aspek-aspek manajemen diantaranya pengelolan dan perencanaan, analisa kerja, rekruitmen, seleksi, penemaptan, pelantikan dan pelatihan, penghargaan dan pengembangan karir, gaji dan tunjangan, masa jabatan dan lain-lainny

You Might Also Like

0 Komentar Tog Bhe Maseh: