Tingkatan Manajer

5:25 AM URAY ISKANDAR 0 Comments



            Pada dasarnya bahwa manajemen merupakan suatu proses merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan dan mengevaluasi usaha para anggota organisasi serta mendayagunakan seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seorang manajer dengan ketangkasan dan keterampilan yang dimilikinya mengusahakan dan mendayagunakan berbagai kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Hersey, dalam Wahjosumidjo ( 2008: 100) membedakan tiga macam jenjang manajer, yaitu top manager,  midle manager dan supervisory manager. Masing-masing jenjang manajer memerlukan keterampilannya masing-masing.
            Kadarman dan Yusuf Udaya, dalam Hikmat  ( 2009:68) menjelaskan bahwa dalam organisasi kecil, menengah, besar maupun raksasa, tugas-tugas manajemen adalah menggunakan sumber daya yang dimiliki seoptimal mungkin, dengan melakukan kegiatan yang efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Menurut tingkatannya dalam organisasi ada tiga tiga jenis manajer:
1)        Manajer puncak ( top managers ) seseorang atau beberapa orang yang memegang jabatan tertinggi dalam suatu organisasi.
2)        Manager menengah ( midle managers ) seseorang atau beberapa orang yang berada dibawah manager puncak, tetapi membawahi manajer lain.
3)        Manajer garis pertama ( first line managers ), seseorang atau beberapa orang yang berada di tingkatan bawah dalam hirarki organisasi.
Menurut Wibowo ( 2006:24) kedudukan manajer terdapat pada beberapa tingkatan organisasi. Pada tingkat tertinggi organisasi disebut top manager, selanjutnya dibawahnya midle manager dan terakhir lower level manager.
Selanjutnya dalam klasifikasi dasar, manejer mempunyai tiga tingkat peran, yakni:
1). Manajer lini pertama, adalah tingkat paling rendah dalam sebuah organisasi dimana manejer bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.  Manajer ini bertugas mengarahkan karyawan non-menejemen; manajer tersebut tidak mengawasi menajer yang lain. Contoh dari manajer lini pertama adalah foreman atau supervisor produksi dalam sebuah pabrik.

      2).  Manajer Menengah, pada tingkat ini, manejemen mencakup lebih dari satu tingkat dalam sebuah organisasi. Manajer menengah mengarahkan kegiatan menajer dari tingkat yang lebih rendah bahkan kadang-kadang langsung pada karyawan operasional. Tanggung jawab dan prinsip kerja manajer menengah adalah mengarahkan aktivitas yang mengimplementasikan kebijakan organisasi dan menyeimbangkan permintaan dari manejer mereka dengan kapasitas karyawan. 

        3). Manajer Puncak, mereka bertanggung jawab untuk manajemen keseluruhan dari sebuah organisasi. Mereka menetapkan kebijakan operasional sebuah organisasi dan pedoman interaksi organisasi. (Hikmat, 2009:68)


Seorang kepala sekolah, di samping harus mampu melaksanakan proses manajemen yang merujuk pada fungsi-fungsi manajemen, juga dituntut untuk memahami sekaligus menerapkan seluruh substansi kegiatan pendidikan.
Managers identify their own leadership styles, to understand how subordinates are affected by their leadership style, and to explore the use of alternative leadership styles consistent with employees’ needs. ( Fred C. Lunenburg 2008:11)

Manajer bertugas  untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan mereka sendiri,  untuk memahami bagaimana bawahan dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan mereka, dan untuk mengeksplorasi penggunaan alternatif   kepemimpinan yang konsisten dengan kebutuhan karyawan.
Sebuah organisasi yang makin membesar harus ada orang yang mengkondisikan aktifitas-aktifitas pada tingkatan operasi maupun mengambil keputusan tentang produk-produk atau jasa-jasa yang akan dihasilkan, maka orang yang mengkoordinasikan aktifitas-aktifitas organisasi itulah yang disebut manajer (Winardi, 1990 dalam Wahyudi). Dari  pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manajer adalah orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan sumber daya organisasi yang mana ia dapat mengkoordinasikan aktifitas organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Dikemukakan pula bahwa sebagai kepala administrasi, kepala sekolah bertugas untuk membangun manajemen sekolah serta bertanggungjawab dalam pelaksanaan keputusan manajemen dan kebijakan sekolah.
Ben. M. Harris ( 1998:34) menarik kesimpulan sebagai berikut :
The services associated with the management function are sometimes referred as auxiliary services. Like special pupil services, they tend to be noninstructional and of numerous kinds. Tax collecting, purchasing, accounting, printing,warehousing, equipment maintenance, and cleaning are but  a few of the services for which a school and must either contract with private firms or provide specialized personnel.
Layanan yang berhubungan dengan fungsi manajemen kadang-kadang disebut sebagai layanan tambahan. Seperti halnya layanan murid khusus, mereka cenderung bukan bersifat pelajaran dan berbagai macam. Mengumpulkan pajak, pembelian, akuntansi, percetakan, pergudangan, peralatan pemeliharaan, dan pembersihan hanyalah beberapa layanan yang sekolah dan harus baik kontrak dengan perusahaan swasta atau menyediakan personil khusus.
Dengan demikian pengertian manajer adalah seseorang yang memiliki strategi untuk mendayagunakan orang lain melalui kerjasama dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan

You Might Also Like

0 Komentar Tog Bhe Maseh: