Tingkatan Manajer
Pada dasarnya bahwa manajemen merupakan suatu proses
merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan dan mengevaluasi usaha para anggota
organisasi serta mendayagunakan seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Seorang manajer dengan ketangkasan dan
keterampilan yang dimilikinya mengusahakan dan mendayagunakan berbagai kegiatan
yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Hersey, dalam Wahjosumidjo ( 2008:
100) membedakan tiga macam jenjang manajer, yaitu top manager, midle manager dan supervisory manager.
Masing-masing jenjang manajer memerlukan keterampilannya masing-masing.
Kadarman
dan Yusuf Udaya, dalam Hikmat ( 2009:68)
menjelaskan bahwa dalam organisasi kecil, menengah, besar maupun raksasa,
tugas-tugas manajemen adalah menggunakan sumber daya yang dimiliki seoptimal
mungkin, dengan melakukan kegiatan yang efektif dan efisien sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai. Menurut tingkatannya dalam organisasi ada tiga tiga
jenis manajer:
1)
Manajer
puncak ( top managers ) seseorang
atau beberapa orang yang memegang jabatan tertinggi dalam suatu organisasi.
2)
Manager
menengah ( midle managers ) seseorang
atau beberapa orang yang berada dibawah manager puncak, tetapi membawahi
manajer lain.
3)
Manajer
garis pertama ( first line managers ),
seseorang atau beberapa orang yang berada di tingkatan bawah dalam hirarki
organisasi.
Menurut Wibowo ( 2006:24) kedudukan
manajer terdapat pada beberapa tingkatan organisasi. Pada tingkat tertinggi
organisasi disebut top manager, selanjutnya dibawahnya midle manager dan
terakhir lower level manager.
Selanjutnya dalam klasifikasi dasar,
manejer mempunyai tiga tingkat peran, yakni:
1). Manajer lini pertama, adalah tingkat paling rendah dalam sebuah organisasi dimana manejer bertanggung
jawab atas pekerjaan orang lain. Manajer ini bertugas mengarahkan
karyawan non-menejemen; manajer tersebut tidak mengawasi menajer yang lain.
Contoh dari manajer lini pertama adalah foreman atau supervisor produksi dalam
sebuah pabrik.
2). Manajer Menengah, pada tingkat ini, manejemen mencakup lebih dari satu tingkat dalam sebuah organisasi. Manajer menengah mengarahkan kegiatan menajer dari tingkat yang lebih rendah bahkan kadang-kadang langsung pada karyawan operasional. Tanggung jawab dan prinsip kerja manajer menengah adalah mengarahkan aktivitas yang mengimplementasikan kebijakan organisasi dan menyeimbangkan permintaan dari manejer mereka dengan kapasitas karyawan.
3). Manajer Puncak, mereka bertanggung jawab untuk manajemen keseluruhan dari sebuah organisasi. Mereka menetapkan kebijakan operasional sebuah organisasi dan pedoman interaksi organisasi. (Hikmat, 2009:68)
Seorang kepala sekolah, di samping harus mampu
melaksanakan proses manajemen yang merujuk pada fungsi-fungsi manajemen, juga
dituntut untuk memahami sekaligus menerapkan seluruh substansi kegiatan
pendidikan.
Managers identify their own leadership
styles, to understand how subordinates are affected by their leadership style,
and to explore the use of alternative leadership styles consistent with
employees’ needs. ( Fred C. Lunenburg 2008:11)
Manajer bertugas untuk
mengidentifikasi gaya kepemimpinan mereka
sendiri, untuk
memahami bagaimana
bawahan dipengaruhi oleh
gaya kepemimpinan
mereka, dan untuk mengeksplorasi penggunaan alternatif kepemimpinan yang
konsisten dengan
kebutuhan karyawan.
Sebuah organisasi yang makin membesar harus ada orang yang
mengkondisikan aktifitas-aktifitas pada tingkatan operasi maupun mengambil
keputusan tentang produk-produk atau jasa-jasa yang akan dihasilkan, maka orang
yang mengkoordinasikan aktifitas-aktifitas organisasi itulah yang disebut
manajer (Winardi, 1990 dalam Wahyudi). Dari
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manajer adalah orang yang
mempunyai tanggung jawab atas bawahan sumber daya organisasi yang mana ia dapat
mengkoordinasikan aktifitas organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
Dikemukakan pula bahwa sebagai kepala administrasi, kepala sekolah bertugas
untuk membangun manajemen sekolah serta bertanggungjawab dalam pelaksanaan
keputusan manajemen dan kebijakan sekolah.
Ben. M. Harris ( 1998:34) menarik kesimpulan sebagai
berikut :
The services associated with
the management function are sometimes referred as auxiliary services. Like
special pupil services, they tend to be noninstructional and of numerous kinds.
Tax collecting, purchasing, accounting, printing,warehousing, equipment
maintenance, and cleaning are but a few
of the services for which a school and must either contract with private firms
or provide specialized personnel.
Layanan yang berhubungan dengan fungsi
manajemen kadang-kadang disebut sebagai layanan
tambahan. Seperti halnya layanan murid khusus,
mereka cenderung bukan
bersifat pelajaran dan berbagai
macam. Mengumpulkan pajak, pembelian, akuntansi,
percetakan, pergudangan, peralatan pemeliharaan, dan pembersihan hanyalah
beberapa layanan yang
sekolah dan harus
baik kontrak dengan
perusahaan swasta atau menyediakan personil khusus.
Dengan demikian pengertian manajer adalah
seseorang yang memiliki strategi untuk mendayagunakan orang lain melalui
kerjasama dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan
0 Komentar Tog Bhe Maseh: