GURU INSPIRATIF IDAMAN PESERTA DIDIKNYA

13.07 URAY ISKANDAR 1 Comments




            Pembelajaran berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan posisi guru dengan tepat sehingga guru dapat memainkan perannya sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Guru adalah orang yang mengantarkan seseorang untuk mencapai kemulian. Guru begitu memiliki peranan penting dalam proses belajar siswa yang memberikan pencerahahan bagi siswanya dan mampu melahirkan siswa yang tangguh, siap menghadapi aneka tantangan sekaligus memberi perubahan yang hebat bagi kehidupannya.
            Inspiratif adalah suatu upaya dalam memberikan stimulus bagi peserta didik agar termotivasi dapat menimbulkan kemauan yang baru. Menurut Ngainun Naim ( 2009 ) bahwa guru inspiratif adalah guru yang mampu mempengaruhi dan mengubah jalan hidup para peserta didiknya untuk menjadi lebih baik. Guru inspiratif tidak perlu memberi perintah, tetapi menyentuh pikiran dan emosi peserta didik. Peserta didik yang tersentuh pikiran dan emosinya akan terpanggil untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, sikap dan keterampilannya.
  Guru sebagai pekerjaan profesi secara holistik berada pada tingkatan tertinggi dalam sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu guru dalam melaksanakan tugas ke profesionalannya memiliki otonomi yang kuat. Tugas guru di sekolah menurut Dr.H. Syaiful Sagala, M.Pd adalah : pertama, mempersiapkan administrasi pembelajaran yang diperlukan, kedua : mengajar dan membimbing para muridnya, ketiga : memberikan penilaian hasil belajar peserta didiknya, keempat : kegiatan lain yang berkaitan dengan pembalajaran. Disamping itu juga guru haruslah senantiasa berupaya meningkatkan dan mengembangkan ilmu yang menjadi bidang studinya agar tidak ketinggalan jaman, ataupun diluar jam kedinasan yang terkait dengan tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan secara umum di luar sekolah. Selain itu  dalam melaksanakan tugasnya guru bukanlah sebatas kata-kata, akan tetapi juga dalam bentuk perilaku, tindakan dan contoh-contoh.
Sekarang di dalam kenyataan bahwa mengajar lebih banyak menekankan kepada transfer ilmu pengetahuannya. Kebanyakan guru dan juga orang tua siswa sudah merasa puas apabila anak didik mendapatkan nilai baik pada hasil ulangannya. Jadi yang penting dalam hal ini siswa dituntut untuk mengetahui pengetahuan yang telah diajarkan oleh gurunya. Yang penting adalah kecerdasan otaknya, bagaimana perilaku dan sikap mental anak didik jarang mendapatkan perhatian secara khusus dan serius. Cara evaluasi yang dilakukan oleh para guru pun juga hanya melihat bagaimana hasil pekerjaan ujian, ulangan ataupun tugas yang telah diberikannya. Hal ini semua mendukung kepada pengertian mengajar dari segi kognitif dan kadang juga ditambah ketrampilan dan masih jarang sampai pada unsur afektifnya
            Guru Inspiratif tidak hanya mengajar, tetapi juga memahami peserta didik. Dalam mengajar ia mengajak peserta didiknya untuk berpikir dan menemukan sendiri materi yang dibutuhkannya. Materi pembelajaran tidak disuguhkan dalam bentuk yang sudah jadi, tetapi disuguhkan dalam bentuk mentah. Dari situlah peserta didiknya diajaknya untuk mencari dan menemukan materi pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Guru inspiratif dipopulerkan oleh seorang pakar manajemen Rhenald Khasali. Dalam artikelnya di harian kompas edisi 29 Agustus 2007, Khasali membagi guru dalam dua kategori,yaitu guru kurikulum dan guru inspiratif. Menurut beliau, guru kurikulum adalah sosok guru yang amat patuh kepada kurikulum dan merasa berdosa bila tidak bisa menstransfer semua isi buku yang ditugaskan sesuai dengan acuan kurikulum. Sedangkan guru inspiratif memiliki orientasi jauh yang tidak hanya terpaku pada kurikulum, tetapi juga memilki orientasi yang lebih luas dalam mengembangkan potensi dalam kemampuan para siswanya.
Guru tidak boleh terisolasi dari perekembangan sosial masyarakatnya, tugas guru sebagai pendidik merupakan tugas mewariskan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada muridnya. Kemudian muridnya belajar memperoleh dan lebih besar juga dari gurunya.  Hal tersebut mempunyai arti bahwa seorang guru adalah figur pemimpin yang dalam batas-batas tertentu dapat mengendalikan para muridnya. Guru inspiratif memilih melakukan tindakan yang sangat strategis, yaitu bagaimana ia mampu memberikan perspektif yang mencerahkan serta menawarkan perspektif yang memberdayakan dan menghasilkan energi yang kreatif.
Seorang Guru inspiratif tidak hanya melahirkan daya tarik dan spirit perubahan terhadap diri siswanya dari aspek diri pribadinya semata, tetapi juga harus mampu mendesain iklim dan suasana yang juga inspiratif. Penciptaan pola yang inspiratif akan semakin memperkukuh karakter dan sifat inspiratif yang ada pada diri guru. Perpaduan keduanya yaitu karakter diri guru dan suasana pembelajaran akan menjadikan dimensi inspiratif, semakin menemukan momentum untuk mengkristalkan dan membangun energi perubahan positif dalam diri setiap siswa.
Menurut Barnawi, dkk ( 2012 ) sedikitnya ada enam sikap yang harus dimiliki agar menjadi guru inspiratif. Pertama :Empati, kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain, merasa dan berpikir bersama orang lain.Empati menjadi norma pergaulan antar guru dan peserta didiknya untuk memahami kondisi peserta didik kemudian belajar  membantunya memperoleh pengetahuan. Kedua: Berpikir positip, setiap masuk kelas guru harus membuang pikiran buruk dan harus membawa harapan bagi peserta didiknya. Ketiga :Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, gaya bicara guru mampu menarik perhatian peserta didik dan membuatnya menjadi fokus. Keempat :Hormat, guru inspiratif adalah guru yang menghormati peserta didiknya tanpa membeda-bedakan agama, latar belakang sosial  dan suku bangsanya. Kelima;Pandanglah peseta didik sebagai mahluk individu, hargailah setiap kekurangan dan kelebihan yang dimiliki guru, jangan menghakimi peserta didik sebagai orang pemalas atau bodoh.Keenam :Sadari bahwa guru adalah profesi mulia, menjadi insan yang selalu memberi pengaruh positif dalam hidup peserta didiknya.
Guru inspiratif merupakan idaman peserta didiknya. Pribadinya dihormati dan hari-hari mengajarnya selalu dinanti peserta didiknya. Jasanya tidak lekang oleh waktu, tetapi akan selalu dikenang sepanjang hidup peserta didiknya.  Oleh karena ia dapat memahami dan  mengubah kehidupan peserta didik menjadi lebih baik.
Oleh : Uray Iskandar, S.Pd.M.Pd
(Pengawas SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas)
Copy of Scan10027




You Might Also Like

1 komentar: