GURU INSPIRATIF IDAMAN PESERTA DIDIKNYA
Pembelajaran berkualitas adalah
pembelajaran yang mampu meletakkan posisi guru dengan tepat sehingga guru dapat
memainkan perannya sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Guru adalah orang yang
mengantarkan seseorang untuk mencapai kemulian. Guru begitu memiliki peranan
penting dalam proses belajar siswa yang memberikan pencerahahan bagi siswanya
dan mampu melahirkan siswa yang tangguh, siap menghadapi aneka tantangan
sekaligus memberi perubahan yang hebat bagi kehidupannya.
Inspiratif adalah suatu upaya dalam
memberikan stimulus bagi peserta didik agar termotivasi dapat menimbulkan
kemauan yang baru. Menurut Ngainun Naim ( 2009 ) bahwa guru inspiratif adalah
guru yang mampu mempengaruhi dan mengubah jalan hidup para peserta didiknya
untuk menjadi lebih baik. Guru inspiratif tidak perlu memberi perintah, tetapi
menyentuh pikiran dan emosi peserta didik. Peserta didik yang tersentuh pikiran
dan emosinya akan terpanggil untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, sikap dan
keterampilannya.
Guru
sebagai pekerjaan profesi secara holistik berada pada tingkatan tertinggi dalam
sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu guru dalam melaksanakan tugas ke
profesionalannya memiliki otonomi yang kuat. Tugas guru di sekolah menurut Dr.H. Syaiful Sagala, M.Pd
adalah : pertama, mempersiapkan
administrasi pembelajaran yang diperlukan, kedua
: mengajar dan membimbing para muridnya, ketiga
: memberikan penilaian hasil belajar peserta didiknya, keempat : kegiatan lain yang berkaitan dengan pembalajaran.
Disamping itu juga guru haruslah senantiasa berupaya meningkatkan dan
mengembangkan ilmu yang menjadi bidang studinya agar tidak ketinggalan jaman,
ataupun diluar jam kedinasan yang terkait dengan tugas kemanusiaan dan
kemasyarakatan secara umum di luar sekolah. Selain itu dalam melaksanakan tugasnya guru bukanlah
sebatas kata-kata, akan tetapi juga dalam bentuk perilaku, tindakan dan
contoh-contoh.
Sekarang di dalam kenyataan bahwa mengajar lebih banyak
menekankan kepada transfer ilmu pengetahuannya. Kebanyakan guru
dan juga orang tua siswa sudah merasa puas apabila anak didik mendapatkan nilai
baik pada hasil ulangannya. Jadi yang penting dalam hal ini siswa dituntut
untuk mengetahui pengetahuan yang telah diajarkan oleh gurunya. Yang penting
adalah kecerdasan otaknya, bagaimana perilaku dan sikap mental anak didik
jarang mendapatkan perhatian secara khusus dan serius. Cara evaluasi yang
dilakukan oleh para guru pun juga hanya melihat bagaimana hasil pekerjaan ujian,
ulangan ataupun tugas yang telah diberikannya. Hal ini semua mendukung kepada
pengertian mengajar dari segi kognitif dan kadang juga ditambah ketrampilan dan
masih jarang sampai pada unsur afektifnya
Guru Inspiratif tidak hanya
mengajar, tetapi juga memahami peserta didik. Dalam mengajar ia mengajak
peserta didiknya untuk berpikir dan menemukan sendiri materi yang
dibutuhkannya. Materi pembelajaran tidak disuguhkan dalam bentuk yang sudah
jadi, tetapi disuguhkan dalam bentuk mentah. Dari situlah peserta didiknya
diajaknya untuk mencari dan menemukan materi pembelajaran yang telah ditentukan
sebelumnya.
Guru
inspiratif dipopulerkan oleh seorang pakar manajemen Rhenald Khasali. Dalam
artikelnya di harian kompas edisi 29 Agustus 2007, Khasali membagi guru dalam
dua kategori,yaitu guru kurikulum dan guru inspiratif. Menurut beliau, guru
kurikulum adalah sosok guru yang amat patuh kepada kurikulum dan merasa berdosa
bila tidak bisa menstransfer semua isi buku yang ditugaskan sesuai dengan acuan
kurikulum. Sedangkan guru inspiratif memiliki orientasi jauh yang tidak hanya
terpaku pada kurikulum, tetapi juga memilki orientasi yang lebih luas dalam
mengembangkan potensi dalam kemampuan para siswanya.
Guru tidak boleh
terisolasi dari perekembangan sosial masyarakatnya, tugas guru sebagai pendidik
merupakan tugas mewariskan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada muridnya.
Kemudian muridnya belajar memperoleh dan lebih besar juga dari gurunya. Hal tersebut mempunyai arti bahwa seorang
guru adalah figur pemimpin yang dalam batas-batas tertentu dapat mengendalikan
para muridnya. Guru
inspiratif memilih melakukan tindakan yang sangat strategis, yaitu bagaimana ia
mampu memberikan perspektif yang mencerahkan serta menawarkan perspektif yang
memberdayakan dan menghasilkan energi yang kreatif.
Seorang
Guru inspiratif tidak hanya melahirkan daya tarik dan spirit perubahan terhadap
diri siswanya dari aspek diri pribadinya semata, tetapi juga harus mampu
mendesain iklim dan suasana yang juga inspiratif. Penciptaan pola yang inspiratif
akan semakin memperkukuh karakter dan sifat inspiratif yang ada pada diri guru.
Perpaduan keduanya yaitu karakter diri guru dan suasana pembelajaran akan
menjadikan dimensi inspiratif, semakin menemukan momentum untuk mengkristalkan
dan membangun energi perubahan positif dalam diri setiap siswa.
Menurut
Barnawi, dkk ( 2012 ) sedikitnya ada enam sikap yang harus dimiliki agar
menjadi guru inspiratif. Pertama :Empati, kemampuan untuk
merasakan apa yang dirasakan orang lain, merasa dan berpikir bersama orang
lain.Empati menjadi norma pergaulan antar guru dan peserta didiknya untuk
memahami kondisi peserta didik kemudian belajar
membantunya memperoleh pengetahuan. Kedua: Berpikir positip, setiap
masuk kelas guru harus membuang pikiran buruk dan harus membawa harapan bagi
peserta didiknya. Ketiga :Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, gaya bicara guru
mampu menarik perhatian peserta didik dan membuatnya menjadi fokus. Keempat
:Hormat, guru inspiratif adalah guru yang menghormati peserta didiknya
tanpa membeda-bedakan agama, latar belakang sosial dan suku bangsanya. Kelima;Pandanglah
peseta didik sebagai mahluk individu, hargailah setiap kekurangan dan kelebihan
yang dimiliki guru, jangan menghakimi peserta didik sebagai orang pemalas atau
bodoh.Keenam :Sadari bahwa guru adalah profesi mulia, menjadi insan
yang selalu memberi pengaruh positif dalam hidup peserta didiknya.
Guru
inspiratif merupakan idaman peserta didiknya. Pribadinya dihormati dan hari-hari
mengajarnya selalu dinanti peserta didiknya. Jasanya tidak lekang oleh waktu,
tetapi akan selalu dikenang sepanjang hidup peserta didiknya. Oleh karena ia dapat memahami dan mengubah kehidupan peserta didik menjadi
lebih baik.
Oleh : Uray Iskandar, S.Pd.M.Pd
(Pengawas SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas)
Mantap pak,,,
BalasHapus