SEKOLAHNYA DIMANA
Perubahan pola
pikir masyarakat Indonesia sekarang ini sudah mulai meningkat. Hal ini mungkin
karena semakin banyaknya penduduk yang telah mengenyam pendidikan. Pola pikir
tradisional yang didasarkan adat istiadat sudah mulai ditinggalkan dan bergeser
menjadi pola pikir modern yang lebih logis dan rasional. Apabila kita bertemu
dengan seseorang teman lama, kerabat maupun sanak keluarga yang sudah lama
tidak ketemu yang menjadi sebuah pertanyaan muncul kadangkadala adalah sudah
berapa anaknya ? Atau mungkin saja seoarang guru kalau ketemu dengan anak muridnya
yang sudah sekian tahun tidak ketemu kita juga tanpa disadari mengajukan
pertanyaan sudah berapa anaknya ?
Dalam hal
tersebut diatas seharusnya sudah berubah akibat adanya pergeseran nilai-nilai
yang dikedepankan untuk mengubah sebuah paradigma baru dalam pola pikir
masyarakat. Meskipun demikian, pola pikir tradisional tidak akan begitu dapat
kita hilangkan bigitu saja, karena
sampai kapan pun pola pikir tradisional akan selalu dibutuhkan. Perubahan pola
pikir juga memberikan pemikiran yang jauh ke depan kepada masyarakat. Misalnya
pertanyaan diatas tersebut kita ganti dengan sekolah dimana anaknya ? Dan
apabila seorang guru apabila ketemu muridnya pertanyaan yang diajukan sampai
dimana sekolahnya ?
Penulis
yakin dengan pertanyaan tersebut dapat merubah pola pikir masyarakat kita yang
berarti mengedepankan pendidikan sebagai kebuthan utama. Seseorang apabila
ditanya tentang sekolahnya ia merasa yakin bahwa pendidikan merupakan modal
utama dalam perubahan perilaku tersebut. Dan jikalau pertanyaannya mengenai
jumlah anak seolah-olah kita harus dituntut mempunyai keturunan. Bagaimana
jikalau yang kita tanya itu adalah seorang yang belum berkeluarga (menikah) ?
Tentunya membuat seseorang berpikir ulang bagaimana caranya supaya saya cepat
berkeluarga dan mempunyai keturunan. Namun disatu sisi jikalau pertanyaannya
sekolahnya sampai dimana ? Tentunya seorang akan menjawab dengan enteng dan
ringan bahwa rupanya pendidikanlah yang paling utama untuk diraih pada masa era
globalisasi ini.
Didalam Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
oleh dirinya, masyarakat, banga dan negara. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, hal ini
berarti bahwa setiap manusia berhak mendapatkan dan berharap untuk selalu
berkembang dalam pendidikan. Pendidikan dapat diartikan suatu proses dalam kehidupan
untuk mengembangkan diri bagi setiap
individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi
seorang yang terdidik itu sangat penting.
Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan pada
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Pentingnya pendidikan bagi manusia adalah untuk menjadikan manusia yang lebih baik dan
berkarakter. Pendidikan selain penting untuk karir juga sangat penting untuk
menjadikan manusia agar lebih baik karena membuat seseorang lebih beradab. Pada
umumnya pendidikan adalah meruapakan sebuah dasar dari budaya dan peradaban. Dengan
pendidikan akan membuat kita sebagai manusia untuk berpikir, menganalisa, serta
memutuskan. Pendidikan juga dapat menumbuhkan sebuah karakter pada diri sendiri
juga merupakan tujuan dengan adanya pendidikan, sehingga menciptakan Sumber
Daya Manusia yang lebih baik.
Dengan adanya pendidikan, maka dapat menghapuskan keyakinan
yang salah di dalam masyarakat untuk sebuah pola pikir. Selain itu juga dapat
membantu seseorang dalam menciptakan suatu gambaran yang jelas mengenai hal yang
ada di sekitar kita, juga dapat menghapus semua kebingungan yang dihadapi.
Orang dengan pendidikan yang tinggi biasanya akan lebih bijak dalam
menyelesaikan suatu masalah, hal ini dikarenakan mereka sudah mempelajari
mengenai ilmu pendidikan dalam kehidupan, meskipun kenyataan masih banyak kita
temukan yang berpendidikan saja banyak yang membuat pola pikir masyarakat untuk
terpengaruh kepada hal-hal yang bersifat negatip.
Pendidikan karakter, sekarang ini mutlak diperlukan bukan
hanya di sekolah saja, tapi dirumah dan di lingkungan sosial. Bahkan sekarang
ini peserta pendidikan karakter bukan lagi anak usia dini hingga remaja, tetapi
juga usia dewasa. Mutlak perlu untuk kelangsungan hidup Bangsa ini. Pendidikan
karakter juga berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan
berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan
semua orang bahwa tidak akan ada masa
depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter. Dengan kata
lain, tidak ada masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa
kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat
belajar yang tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk
persatuan di tengah-tengah kebinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi
kemajuan bersama, serta tanpa rasa percaya diri dan optimisme.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman
nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut,
baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua
komponen harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri,
yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan,
penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan
aktivitas atau kegiatan kokurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan,
dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. Pendidikan
karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan
sekolah.
Dengan
pendidikan seseorang akan menjadikan kita lebih mampu dan membentuk diri kita
sebagai pribadi yang pantas bagi kehidupan yang baik pula. Dengan demikian
bahwa pendidikan
adalah yang utama dan terutama di dalam kehidupan era masa sekarang ini. Sejauh
kita memandang maka harus sejauh itulah kita harus memperlengkapi diri kita
dengan berbagai pendidikan. Kita jangan salah memahami bahwa pendidikan
diperoleh dengan cara menempuh jalur formal saja.
Sekarang banyak diantara mereka bisa melanjutan pendidikan dengan berdasarkan
Ijazah Paket ( Pendidikan Kesetaraan ). Perubahan perilaku tentang pentingnya
sekolah harus selalu kita dengungkan dalam setiap kegiatan yang berlangsung dimasyarakat.
Apalagi sekarang ini menghadapi akhir tahun pelajaran sudah sewajranya
pertanyaan tersebut diatas kita sebarkan kepada peserta didik kita yang tamat
(lulus) untuk dapat melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Jangan
kita abaikan mereka yang tidak melanjutkan sekolah. Sudah sepantasnya kita
harus membantu dan memberikan motivasi kepada peserta didik yang tidak
melanjutkan tersebut untuk dapat bersekolah.
Coba kita kita lihat dan
saksikan begitu banyaknya peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, akhirnya menjadi pengasuh, penjaga kantin,
penjaga toko ataupun menjadi pembantu rumah tangga. Pola pikir masyarakat kita
harus berubah dengan mengajukan pertanyaan sekolahnya dimana dan tentunya dapat
memberikan solusi bagi mereka untuk dapat di sekolahkan, apabila tidak bisa
pada pendidikan formal, pendidikan non formal juga bisa. Sehingga dari tahun
ketahun semakin sedikitlah masyarakat kita yang mengenyam pendidikan hanya
tamatan sekolah dasar.
( Oleh : Uray Iskandar, S.Pd, M.Pd Pegawai Kantor Dinas
Pendidikan Kabupaten Sambas )
0 Komentar Tog Bhe Maseh: