SEKOLAH SEBAGAI ORGANISASI PEMBELAJAR
Kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin tinggi terhadap
pendidikan yang bermutu menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi salah satu
pranata kehidupan sosial yang kuat dan berwibawa, serta memiliki peranan yang
sangat penting dan strategis dalam pembangunan peradaban bangsa Indonesia.
Pendidikan telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam membangun
peradaban bangsa Indonesia dari satu masa ke masa yang lainnya, baik sebelum
kemerdekaan maupun sesudah kemerdekaan
Menurut Bischoff ( 2001) organisasi pembelajar adalah organisasi
yang mencari untuk menciptakan masa depannya, menjadikan pembelajaran sebagai
proses kreatif yang terjadi berkesinambungan bagi seluruh anggotanya,
mengembangkan, beradaptasi dan mentransformasikan dirinya dalam menjawab
kebutuhan serta aspirasi orang-orang di dalam organisasi ataupun di luar
organisasi dan memberi peluang pada seluruh anggota organisasi.
Sekolah
sebagai organisasi pembelajar harus
hadir bersama-sama dalam sebuah organisasi di sekolah untuk meningkatkan
kualitas pengembangan sumber daya, karena dapat mempercepat proses pembelajaran
organisasi dan meningkatkan kemampuannya untuk beradaptasi pada perubahan di
sekolah dan mengantisipasi perubahan pada masa depan.
Sekolah
sebagai sistem tersusun dari komponen konteks, input, proses, output dan
outcome. Konteks adalah eksternalitas
yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan dan karenanya harus di internalisasikan
kedalam penyelenggaraan sekolah. Sekolah yang mampu menginternalisasikan
konteks kedalam dirinya akan membuat sekolah sebagai bagian dari konteks dan
bukannya terisolasi darinya.
Input
sekolah adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk berlangsungnya proses
pendidikan, khususnya proses belajar mengajar. Proses adalah kejadian
berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain dengan kata lain berubahnya siswa
belum terdidik menjadi terdidik.
Output
pendidikan adalah hasil belajar yang merefleksikan seberapa efektif proses
belajar mengajar diselenggarakan, maksudnya proses belajar ditentukan oleh
tingkat efektivitas dan efisiensi proses
belajar mengajar.
Outcome
adalah dampak jangka panjang dari hasil belajar baik dari dampak bagi individu
tamatan maupun bagi masyarakat. Artinya jika hasil belajar bagus dampaknya juga
akan bagus. Dalam kenyataan tidak selalu demikian karena outcome dipengaruhi
oleh banyak faktor diluar hasil belajar.
Sekolah sebagai organisasi
pembelajar berperan dalam hal peningkatan kegiatan guru-guru dalam hal
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengelola kegiatan belajar
mengajar, menerima pelatihan lebih lanjut untuk melengkapi apa yang telah
diterima dalam pelatihan, membuat dan mencobakan bahan-bahan atau alat peraga
dan alat bantu pengajaran yang akan dipergunakan di kelas masing-masing serta mendiskusikan
masalah-masalah yang dihadapi di kelas dan menerima saran-saran.
Sekolah bermutu
secara internal sangat erat kaitannya dengan adanya keterlibatan warga sekolah
secara totalitas di dalamnya. Mutu menuntut adanya komitmen pada kepuasaan
pelanggan yang memungkinkan adanya perbaikan pada para karyawan, siswa dalam
mengerjakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Pembelajaran dalam organisasi akan
semakin cepat kalau orang mau berbagi wawasan dan belajar bersama-sama. Oleh
karena itu semangat belajar dalam tim, cerita sukses atau gagal suatu tim harus
disampaikan pada tim yang lainnya. Berbagi wawasan pengetahuan dalam tim
menjadi sangat penting untuk peningkatan kapasitas organisasi dalam menambah
modal intelektualnya. Organisasi pembelajar memerlukan sumberdaya yang memiliki
kompetensi yang tinggi agar bisa beradaptasi dengan tuntutan perubahan,
khususnya perubahan teknologi.
Dalam pengembangan organisasi pembelajar, peran kepala
sekolah bertindak sebagai koordinator terhadap tim kerja yang telah dibentuknya
melalui sebuah implementasi sikap dan gaya kepemimpinan yang fleksibel,
terbuka, demokratis serta mampu memberikan pengarahan, bimbingan atau sebuah
panutan kepada warga sekolah, sehingga dapat memberikan keleluasaan bagi guru
untuk memberikan ide dan sikap yang kreatif dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya.
Organisasi
pembelajaran merupakan sebuah organisasi dimana setiap individu memiliki
perkembangan dan pembelajaran mereka sendiri, dimana organisai mendukung dan
menghargai setiap orang untuk belajar, dimana organisasi ini mengembangkan
kapasitas belajar untuk menghasilkan kapabilitas yang baru. Sekolah pada masa
kini perlu belajar dari lingkungannya karena sekolah juga merupakan
bagian dari lingkungan. Hal ini dapat diwujudkan dengan kolaborasi antar
sekolah, kerja sama orang tua atau komite sekolah. Hal ini tentu saja
memerlukan struktur, aktivitas dan pekerjaan yang baru dari setiap institusi untuk
menggali informasi, bantuan dan orang-orang untuk mencapai misi mereka.
Sekolah sebagai organisasi pembelajar dengan sistem terbuka,
senantiasa mampu beradaptasi dan peka terhadap perubahan atau perkembangan yang
terjadi. Setiap aktivitas yang ada di sekolah, harus mengarah pada proses
pembelajaran, karena hakikatnya sekolah merupakan organisasi pembelajar.
Sekolah sebagai organisasi pembelajar akan selalu bersikap terbuka untuk
belajar, sehingga keterlibatn seluruh personil sekolah sangat dominan untuk
menciptakan efektivitas sekolah.
Harapan sekolah
sebagai organisasi pembelajar memang masih jauh dari apa yang di harapkan,
namun membuka diri dengan sebuah wacana baru merupakan sesuatu yang sangat
penting, agar ada perubahan paradigma dan visi yang baru yang akan menggerakkan
sistem pendidikan Indonesia berubah kearah yang lebih baik dan dapat diukur.
Warga
sekolah harus belajar dan cara belajar bersama agar belajar menjadi lebih
efisien dan efektif, tidak hanya bagi perseorangan namun bagi keseluruhan warga
sekolah. Belajar menjadi hal yang paling utama untuk
mewujudkan perubahan karena jika setiap orang, kelompok maupun
organisasi, benar-benar belajar, maka akan berubah dengan sungguh-sungguh
akibat hasil belajar tersebut. Apabila kita benar-benar berubah dan menjadi pembelajar
sejati, maka kita akan merefleksikan perubahan-perubahan tersebut,
kemudian akan belajar lebih banyak lagi.
Semoga pihak yang berkecimpung dengan
lembaga pendidikan beranggapan bahwa sekolah
sebagai lembaga tempat terjadinya proses pembelajaran, maka mengelola
organisasi sekolah memerlukan kebijakan manajemen dan kepemimpinan yang dapat
memberi ruang bagi tumbuh kembangnya kreativitas dan inovasi bagi warga
sekolah.
Oleh : Uray Iskandar, S.Pd.M.Pd
(Pengawas SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas)
0 Komentar Tog Bhe Maseh: