Strategi Pendidikan Karakter di Sekolah
Pembangunan
nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan
meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia
serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Memahami karakter seseorang memang sangat sulit,
namun sangat penting. Apalagi sebagai guru selalu bersama dengan
peserta didik yang sangat banyak dan masing-masing mempunyai karakter-karakter
tersendiri. Keadaan atau proses beajar dan mengajar tidak dapat berjalan dengan
baik apabila kita tidak saling mengenal dengan peserta didik. Saling mengenal
tidak harus dengan menghafal nama-nama dari peserta didik, tetapi pendidik
harus mengenal kepribadian dari mereka.
Sebagai guru harus mengendalikan ego dan menambah kesabaran saat
berinteraksi dengan peserta didik untuk mengingatkan bahwa hal tersebut salah,
benar, sopan dan lain-lain. Misalnya, anak yang suka bergurau dan
menganggap guru adalah teman, saat pendidik melakukan kesalahan dan peserta
didik mengejek dengan kata kurang sopan. Apabila kita langsung memarahi dan
tidak bisa menahan emosi kita, maka kita akan ditakuti oleh dia dan bisa saja
peserta didik tersebut dan yang lain langsung merasa tegang dan akhirnya pada
saat peajaran, bukan suasana yang menyenangkan yang didapat
melainkan suasana tegang. Sebagai guru harus melihat kepribadian peserta didik
tersebut apakah mudah tersingung atau tidak. Apabila peserta didik tersebut
tidak mudah tersinggung, kita bisa mengingatkan kesalahannya dengan cara
lelucon. Namun bila dia mudah tersinggung maka kita bisa menegur saat di luar
jam pelajaran.
Membangun karakter dari pintu pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh
dan terpadu, namun tidak hanya melalui lingkungan pendidikan formal. Dewasa ini
sekolah banyak menerapkan penanaman nilai-nilai karakter dengan menyediakan
kantin kejujuran. Peserta didik belajar jujur dengan membeli dan mengembalika
uang tanpa dilayani oleh petugas kantin. Lain halnya lagi jikalau peserta didik
berada pada lingkungan rumah yakni ketika seorang anak minta ajarkan pekerjaan
rumah, bukan mendampingi anak mengerjakan pekerjaan rumah malahan langsung
membantu mengerjakan pekerjaan rumah anaknya tersebut.
Strategi pendidikan karakter di sekolah secara kelembagaan memang sudah
sepantasnya dimasukaan kedalam muatan kurikulum sebagai bagian dari penguatan
sistem pendidikan nasional. Hal ini sangat penting dilakukan mengingat
nilai-nilai budaya karakter bangsa itu tetap melekat pada peserta didik.
Pelaksanaan Pendidikan Karakter Bangsa di sekolah memerlukan berbagai
perubahan dalam pelaksanaan proses pendidikan yang terjadi di sekolah pada saat
sekarang. Perubahan yang diperlukan tidak perlu untuk mengubah sebauh kurikulum
yang berlaku tetapi menghendaki sikap baru dan keterampilan baru dari para
guru, kepala sekolah, konselor sekolah, maupun pengawas sekolah. Sikap dan
keterampilan baru tersebut merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk
keberhasilan perwujudan Pendidikan Karakter Bangsa di sekolah.
Perubahan sikap dan penguasaan keterampilan yang dipersyaratkan tersebut
hanya dapat dikembangkan melalui pendidikan dalam jabatan yang berfokus,
berkelanjutan, dan sistemik. Pada dasarnya pengembangan budaya dan
karakter bangsa di sekolah tidak dimasukkan sebagai materi pembelajaran tetapi
terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah.
Peran guru disekolah dalam membangun karakter bangsa ditentukan oleh kedudukannya sebagai pengajar dan pendidik.
Berdasarkan kedudukannya sebagai guru maka seorang guru harus menunjukkan
kelakuan yang layak bagi guru menurut harapan masyarakat. Guru-guru
memperhatikan tuntutan masyarakat tentang kelakuan yang layak bagi guru dan
menjadikannya sebagai norma dan kelakuan dalam segala situasi sosial di dalam
dan di luar sekolah.
Dengan demikian bahwa
pendidikan karakter sangat perlu ditanamkan sedini mungkin untuk mengantisipasi
persoalan di masa depan yang semakin kompleks seperti rendahnya perhatian dan
kepedulian anak terhadap lingkungan sekitar. Pendidikan karakter di sekolah
diperlukan untuk mencapai manusia yang memiliki integritas nilai-nilai moral
sehingga peserta didik menjadi hormat sesama, jujur dan peduli dengan lingkungannya.
0 Komentar Tog Bhe Maseh: