KEPEMIMPINAN YANG CERDAS DAN BERBUDAYA DALAM MENGELOLA PENDIDIKAN
Pendahuluan
Kepemimpinan merupakan
kemampuan untuk menggerakkan orang-orang dalam mencapai suatu tujuan. Makna kata kepemimpinan
erat kaitannya dengan makna kata memimpin. Kata memimpin mengandung makna suatu kemampuan seseorang untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu
organisasi sehingga dapat di
dayagunakan secara
maksimal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Kemampuan seorang pemimpin dalam mepengaruhi pengikutnya merupakan faktor dominan yang menentukan keberhasilan suatu
organisasi, karena pemimpin memiliki peran sebagai koordinator, motivator dan katalis yang akan membawa organisasi pada
puncak keberhasilan.
Menurut Wahjosumidjo (2008:83) dalam praktik organisasi, kata memimpin mengandung konotasi menggerakkan, mengarahkan,
membimbing, melindungi, membina, memberikan teladan, memberikan dorongan,
memberikan bantuan, dan sebagainya. Betapa banyak arti yang terkandung dalam
kata memimpin, memberikan indikasi betapa luas tugas dan peranan seorang
pemimpin organisasi.
Manusia berbudaya adalah manusia yang memiliki perilaku dan
tingkah laku yang berakal budi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Manusia diberikan kecerdasan secara alamiah yang merupakan sebuah kemampuan dan
daya tangkap yang luar biasa dan lebih tinggi dalam memahami sesuatu.
Cerdas
adalah suatu kemampuan yang luar biasa yang dinilai dari segi pikiran atau
kelakuan yang dimiliki oleh individu tersebut. Biasanya kelebihan ini bisa
membantu mereka agar menjadi beradaptasi dengan lebih dekat pada kehidupan
sekitarnya. Orang yang mendapat kesuksesan tentunya bukan hanya dikarenakan
memiliki IQ yang tinggi namun juga memiliki emosi yang cerdas, memiliki banyak
teman, bisa berkomunikasi dengan baik, mempunyai empati yang tinggi terhadap
orang dan lingkungan sekitar dan juga tidak mudah marah atau tempramental.
Sekarang banyak kita temukan berbagai macam orang memberikan
brand sebuah kecerdasan, misalnya sebuah telpon seluler cerdas dan kota cerdas.
Dengan menggunakan telpon seluler cerdas tersebut kita dapat dengan mudah
mengakses apa yang ingin kita ketahui dalam waktu yang cepat dan mudah. Bayangkan
jika kita berada di sebuah kota yang beragam informasi mengenai kota itu semua
tersedia di dalam telepon seluler, baik mengenai tempat penginapan, rumah
makan, tempat ibadah, obyek wisata, transportasi dan lain-lain. Semua itu
dengan mudah dapat kita ketahui melalui telpon seluler.
Pada
saat ini jikalau kita ingin tahu rute terpendek dan tidak macet, ponsel
langsung menyajikan informasi yang dibutuhkan bahkan kapan dan di mana
sebaiknya mengisi bahan bakar minyak atau singgah sekedar berbelanja jajanan
khas. Melalui telpon cerdas juga kita akan dapat mengetahui apabila kita sedang
berada 30 km dari pusat kota dan bermaksud menuju ke pusat kota maksimal dalam
20 menit. Semua gambaran diatas sudah mampukah kita mewujudkan impian tersebut
di sebuah lembaga pendidikan yang kita katakan lembaga membentuk kecerdasan dan
berbudaya.
Manajemen perubahan adalah pendekatan terstruktur untuk pergeseran/transisi
individu, tim, dan organisasi dari keadaan sekarang kemasa depan yang
diinginkan. Ini adalah proses organisasi bertujuan membantu karyawan untuk
menerima dan merangkul perubahan dalam lingkungan bisnis mereka saat ini .
Dalam manajemen proyek , manajemen perubahan mengaju pada proses manajemen
proyek dimana perubahan proyek secara resmi diperkenalkan dan disetujui.
Mengubah sikap dan perilaku personil, sebagai praktek multidisiplin yang
telah berkembang sebagai hasil dari penelitian ilmiah, Manajemen Perubahan
Organisasi harus dimulai dengan diagnosis sistematis situasi saat ini dalam
rangka untuk menentukan baik kebutuhan untuk berubah dan kemampuan untuk
berubah.Tujuan, isi, dan proses perubahan semua harus ditentukan sebagai bagian
dari rencana manajemen perubahan.
Terkait adanya kondisi yang menuntut
kita memahami sebuah manajemen perubahan, ada empat sikap yang bisa dipilih
terhadap kondisi ini. Empat sikap yang terkait dengan perubahan tersebut di
antaranya adalah : Menjadi motor penggerak terhadap perubahan. Di sini, kita
memiliki posisi di garda terdepan terhadap proses perubahan yang terjadi. Kita
dituntut memiliki pengetahuan tentang konsep dan alasan perlunya sebuah
perubahan harus dilakukan.
Dengan demikian, kita bisa mempengaruhi serta meyakinkan pihak lain bahwa
kondisi yang ada pada saat ini perlu diubah. Untuk berada pada posisi ini,
diperlukan lebih dari sekadarkecerdasan, namun juga keberanian. Sebab, untuk
menjadi pelopor perubahan biasanya akan berhadapan dengan sebuah tantangan dari
pihak yang sudah nyaman dengan kondisi yang ada, sehingga enggan terhadap
perubahan.
Pemimpin
Yang Cerdas dan Berbudaya
Kepemimpinan adalah suatu kekuatan penting dalam rangka pengelolaan, oleh
sebab itu kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci untuk menjadi seorang
manajer yang efektif. Menurut Komang Ardana,
dkk (2008:89) kepemimpinan adalah merupakan intisari dari manajemen organisasi,
sumber daya pokok dan titik sentral dari setiap aktivitas yang terjadi dalam
sautu organisasi. Selanjutnya, Chris
Harijanto (2007:2) kepemimpinan merupakan konsekwensi logis dari perilaku dan
budaya manusia yang secara kodrati terlahir sebagi zoon politicon yang memiliki
ketergantungan sosial sangat tinggi dalam memenuhi berbagai kebutuhannya.
Menurut
Sondang P. Siagian, dalam Hikmat ( 2009:254), ada empat gaya kepemimpinan :
a.
Gaya kepemimpinan otokratis, dimana pemimpin bertindak
sebagai diktator terhadap anggota kelompoknya.
b. Gaya militeristis,
seorang pemimpin yang memiliki sifat intruksional, serba formalistik, disiplin dan tertutup bagi kritik.
c.
Gaya paternalistis, seorang pemimpin yang selalu
menyepelekan kemampuan anak buah, tertutup bagi pekembangan kaderisasi serta
kreativitas anak buah tertekan.
d. Gaya atau Model
Kontingensi Fielder, keberhasilan kepemimpinan dipe ngaruhi human relationship pemimpin dengan yang
dipimpin, staffing dan organizing yang efektif dan profesional serta
otoritas pemimpin yang kuas dan tegas.
Kepemimpinan bukanlah hak mutlak seseorang pejabat formal dalam sebuah
organisasi, melainkan oleh kecakapannya dalam memimpin orang lain. Artinya,
sangat mungkin seorang bawahan memiliki kecakapan kepemimpinan yang lebih baik
daripada atasannya.
Kepemimpinan seseorang
berperan sebagi penggerak dalam proses kerja sama antar manusia dalam organisasi
yang dapat bergerak secara terarah dalam upaya pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan. Menurut Hikmat (2009:252) fungsi utama
pemimpin adalah menjalankan kepemimpinannya dengan baik dan benar, artinya
berdasarkan aturan main yang telah disepakati dan ditetapkan organisasi. Adapun
yang menjadi fungsi utama pemimpin adalah sebagai berikut :
1.
Pengelola organisasi atau pengendali utama manajemen berorganisasi
2. Motivator, orang yang mendorong dan
memberikan dukungan penuh kepada bawahannya untuk bekerja dengan optimal
3. Pembuat keputusan yang akan mempengaruhi
perkembangan dan kemajuan organisasi serta kesejahteraan para anggotanya
4. Penilai kinerja karyawannya yang akan
memberikan penghargaan bagi seluruh prestasi kerja bawahannya.
5. Dinamisator dan katalisator organisasi,
orang yang memajukan organisasi dan mengendalikan situasi dan kondisi yang akan
berpengaruh terhadap kemajuan atau kemunduran organisasi.
6. Stabilisator, orang yang mempunyai
kapabilitas terkuat dalam mempertahankan eksistensi organisasi.
7. Supervisor,
yang membina, melatih, mendidik, mengawasi, menilai dan memberikan contoh kerja
terbaik bagi seluruh anggota organisasi yang dipimpinnya.
Dengan demikian kepemimpinan adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang
pemimpin dalam mengelola orang lain sebagai bawahannya secara bersama-sama
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Bahkan kepemimpinan
merupakan suatu seni atau teknik yang dimiliki pemimpin untuk membuat kelompok
bawahan dalam organisasi untuk mentaati segala apa yang dikehendakinya yang
membuat mereka bersemangat bahkan rela berkorban untuknya dalam mencapai suatu
tujuan.
Manusia berbudaya dalam
kehidupannya berperilaku baik, bermoral, sopan dan santun terhadap sesama
manusia atau mahluk ciptaan tuhan. Manusia
berbudaya berperilaku sesuai dengan moral, norma-norma yang berlaku
dimasyarakat, sesuai dengan perintah di setiap agama yang diyakini, dan sesuai
dengan hukum Negara yang berlaku. Dalam berperilaku, manusia yang berbudaya
tidak menjalankan sikap-sikap atau tindakan yang menyimpang dari
peraturan-peraturan baik berupa norma- norma yang ada di masyarakat maupun
hukum yang berlaku. Semua aturan dan norma dapat dilaksanakan dengan akal yang
cerdas, tentunya memberikan sebuah kehidupan yang berbudaya.
Manusia sebagai mahluk berbudaya tentunya memiliki
akal dan budi atau pikiran dan perasaan. Dengan akal dan budi manusia berusaha
terus menciptakan benda-benda baru untuk memenuhi tuntutan jasmani dan rohani
yang akhirnya menimbulkan kebahagiaan. Kebahagiaan bagi manusia sesuatu yang
baik, benar dan adil.
Pada umumnya manusia sangat peka terhadap budaya yang
mendasari sikap dan perilakunya. Etika merupakan bagian dari kompleksitas
unsur-unsur kebudayaan. Ukuran etis dan tidak etis merupakan bagian dari
unsur-unsur kebudayaan. Manusia membutuhkan kebudayaan, yang didalamnya
terdapat unsur etika, untuk bisa menjaga kelangsungan hidup. Manusia yang
berbudaya tentunya akan menjaga tata aturan hidup. Selain didasarkan pada
etika, berbudaya juga terkandung estetika di dalamnya. Jika etika menyangkut
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung
jawab, estetika membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana
seseorang bisa merasakan apa yang orang lain rasakan.
Keberadaan suatu lembaga setidaknya untuk membentuk sebuah
karakter masyarakat yang lebih kritis dan juga mempunyai keterampilan untuk
jauh lebih berkembang. Dengan demikian perlu dituntut sebuah
kebijakan yang cerdas dalam mengelola sebuah lembaga karena menyangkut segala
tindakan manusia dalam menjalankan aturan hidup setelah mereka tamat dari
lembaga sekolah tersebut. Meskipun dituntut selalu cerdas dan berbudaya serta ber etika dalam menganalisis
penerapan yang menyangkut perasaaan estetika itu sendiri dalam kehidupan
bermasyarakat, manusia
juga harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di
muka bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan
nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi
masyarakat sekitarnya.
Apa yang telah dilaksanakannya selama
menjadi pemimpin akan dipertanggungjawabkannya
secara moral dalam kehidupan, secara formal dengan atasan dan secara
agama dalam dunia akhirat. Selain itu manusia juga harus mendayagunakan
kecerdasan dan berbudaya untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk Tuhan
di muka bumi ini. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya senantiasa
mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang
membahagiakan hidup manusia itu pada hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan
adil.
Mengelola
Pendidikan
Pengelolaan
atau manajemen bermakna penggunaan sumber daya organisasi secara efektif untuk
mencapai tujuan. Manajemen merupakan disiplin ilmu pengetahuan yang mempelajari
secara mendalam strategi atau cara-cara mencapai tujuan secara
sistematis.
Pendidikan
pada dasarnya bermaksud mengembangkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan
peserta didik agar menjadi warga negara yang memiliki kualitas sesuai dengan
cita-cita bangsa berdasarkan falsafah dan dasar negara Pancasila. Tujuan
administrasi pendidikan tentunya sangat berkaitan erat dengan tujuan pendidikan
secara umum, karena administrasi pendidikan merupakan alat untuk mencapai
tujuan pendidikan secara optimal.
Menurut
Mulyono dalam bukunya Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan
(2008:54) bahwa tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi
dan efektivitas penyelenggaraan kegiatan operasional kependidikan dalam
mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan
menurut Sergiovanni dan Carver dalam Mulyono ( 2008:55) menyebutkan ada empat
tujuan administrasi, yaitu :
a. Efektivitas
produksi
b. Efisiensi
c. Kemampuan
menyesuaikan diri
d. Kepuasaan
Kerja.
Keempat
tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan
suatu penyelenggaraan pendidikan, dengan tujuan
administrasi pendidikan segala usaha kerjasama dalam mendayagunakan berbagai
sumber dapat berjalan secara teratur, efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Administrasi
Pendidikan lebih mengarah kepada komponen manusia, dimana demokrasi dalam
administrasi pendidikan di junjung tinggi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Menurut Mulyono ( 2008:60 ) bahwa prinsip administrasi pendidikan
adalah sebagai berikut :
a.
Pelibatan tanggung jawab individu-individu untuk berpartisipasi
dalam membuat keputusan dan penciptaan situasi dan prosedur dimana
individu-individu dalam berbagai kelompok dapat bekerjasama dalam perencanaan
pendidikan.
b.
Usaha menempatkan kepemimpinan dan mendorong
pelaksanaannya sesuaidengan abilitas, kapasitas, latar belakang, pengalaman,
minat dan kebutuhan setiap pribadi yang terlibat.
c.
Adanya fleksibilitas organisasi yang memungkinkan
penyesuaian yang dilakukan secara kontinyu dan menyangkut human relationshif
sehingga terjadi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
d.
Penghargaan terhadap usaha dan aktivitas kreatif
sesuai dengan hakaikat manusia yang diekspresikan dalam perencanaan dan
pelaskanaan program pendidikan.
Manajemen
dalam mengelola pendidikan tidak dapat dilepaskan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Bukti dari pertalian erat tersebut adalah perubahan yang terjadi
pada hampir semua aspek kehidupan manusia dengan berbagai permasalahan yang
ditimbulkannya dapat dipecahkan melalui upaya penguasaan serta peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Kondisi demikian membawa dampak kepada perlunya
seseorang mengikuti perkembangan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
yang terus berkembang dan berubah.
Perkembangan
dan perubahan yang terus bergulir ini pun membawa manusia ke era persaingan
global yang ketat. Oleh karena itu kalau tidak ingin kalah bersaing dalam era
globalisasi peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang
harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien.
Pengembangan dan peningkatan kualitas SDM yang berdaya saing international dan
mempunyai kompetensi untuk bertahan pada perkembangan zaman menjadi suatu
perhatian penting dalam manajemen pendidikan.
Globalisasi
menuntut adanya perubahan paradigma dalam dunia pendidikan. Menurut Reigeluth
dan Garfinkle (1994) dalam Suryadi, kebutuhan terhadap paradigma baru
pendidikan di dasarkan atas perubahan besar-besaran dalam kondisi dan
kebutuhankebutuhan pendidikan dalam masyarakat informasi. Untuk melakukan
perubahan tersebut maka peranan manajemen pendidikan yasangat signifikan untuk
menciptakan sekolah-sekolah yang bermutu yang menghasilkan SDM terandalkan dan
tangguh yang dibutuhkan masyarakat.
Manajemen
pendidikan harus mampu menerjemahkan perubahan itu ke dalam kebijakan-kebijakan
strategis bagi lembaganya. Komponen manajemen pendidikan antara lain meliputi
proses pembelajaran, sumber daya manusia, siswa, stakeholder, fasilitas,
pembiayaan, school public relation. Ada beberapa teori manajemen yang dapat
menjadi panduan pembenahan manajemen pendidikan. Jika kita berpendapat bahwa
pendidikan adalah suatu industri, maka langkah selanjutnya berpikir bagaimana
mengembangkan industri itu untuk terus bertumbuh. Maka dalam bingkai pemikiran
ini kita memerlukan panduan yang sesuai. Manajemen Mutu Terpadu atau lebih
dikenal dengan Total Quality Management dapat dijadikan “guiding philosophy”
yang tentunya ditarik ke dunia pendidikan.
Adapun
fungsi-fungsi manajemen pendidikan adalah sebagai berikut :
a.
Perencanaan, dimana kegiatan yang di mulai dari
perumusan, dipilih dan ditetapkannya seluruh aktivitas sumber daya yang akan
dilaksanakan dan digunakan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan.
b.
Pengorganisasian, adalah pembagian pekerjaan yang
direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok, penentuan hubungan
pekerjaan diantara mereka dan pemberian lingkungan pekerjaan yang sepatutnya.
c.
Penggerakan, merupakan aktivitas seorang manajer dalam
memerintah, menugaskan, menjuruskan, mengarahkan dan menuntun karyawan atau
personel organisasiuntuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
d.
Pengkoordinasian, mempersatukan sumbangan-sumbangan
dari orang-orang, bahan dan sumber lain ke arah tercapainya maksud yang telah
ditetapkan.
e.
Pengarahan, difokuskan pada aktivitas masing-masing
orang pada tiap-tiap unit agar terhindar kekliruan dan bahkan kerugian.
f.
Pengawasan dan pemantauan, melakukan penyesuaian
terhadap rencana, mengusahakan agar penyimpangan-penyimpangan tujuan sistem
hanya dalam batas-batas yang dapat ditoleransi dan juga untuk mengukur tingkat
keefektifan program layanan belajar dan manjemen satuan pendidikan.
Penutup
Seorang pemimpin harus memiliki keahlian
manajerial dan memahami hal-hal yang sifatnya teknis agar memudahkan ia
mengarahkan dan membina tenaga kependidikan. Ia harus memiliki keterampilan
berkomunikasi dengan orang lain, memiliki kepiawaian berinteraksi, membangun
relasi dan bersosialisasi, sehingga kepemimpinannya berjalan efektif.
Kualitas
pendidikan yang diserap pada sekolah yang bermutu sudah seharusnya dipersiapkan
seirama dengan perkembangan zaman.
Saat ini zaman berada pada era globalisasi dan informasi, maka era inilah yang membawa perubahan-perubahan mendasar dan mewarnaikehidupan pendidikan. Guru mengatur, murid diatur. Peluang apa yang Muncul Saat Ini? Salah satu perubahan mendasar yang telah digulirkan oleh pemerintah untuk menanggapi era globalisasi dan informasi dan membawa dampak pada manajemen pendidikan adalah berubahnya manajemen berbasis pusat menjadi manajemen berbasis daerah.
Saat ini zaman berada pada era globalisasi dan informasi, maka era inilah yang membawa perubahan-perubahan mendasar dan mewarnaikehidupan pendidikan. Guru mengatur, murid diatur. Peluang apa yang Muncul Saat Ini? Salah satu perubahan mendasar yang telah digulirkan oleh pemerintah untuk menanggapi era globalisasi dan informasi dan membawa dampak pada manajemen pendidikan adalah berubahnya manajemen berbasis pusat menjadi manajemen berbasis daerah.
Arrikelnya bagus, sangat bermanfaat.
BalasHapusTerimakasih..
Jangan lupa kunjungi juga
https://mrdonztime.blogspot.com/
Ciri Kuat Karakter Pemimpin Berpengaruh