FUNGSI ORGANISASI DALAM MANAJEMEN
Salah satu prinsip pengorganisasian adalah terbaginya tugas dalam berbagai unsur organisasi. Pengorganisasian yang efektif adalah membagi habis dan menstrukturkan tugas-tugas kedalam sub-sub unit kerja atau komponen-komponen organisasi ( Syaiful Sagala ( 2008: 62).Sedangkan menurut Hadari Nawawi dalam Mulyono ( 2008:77 ) menyatakan bahwa organisasi harus profesional yaitu dengan pembagian satuan kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian perluasan aktivitas yang mengharuskan penambahan jumlah satuan kerja hanya dilakukan bila tidak dapat ditampung dalam satuan kerja yang ada.
A. Tujuan dan manfaat organisasi.
Dalam kehidupan nyata orang-orang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan bersama, yang dilakukan adalah kegiatan menandakan suatu lembaga atau kelompok. Adapun yang menjadi tujuan dan manfaat daripada organisasi adalah :
1. Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemauan dan sumber daya yang dimiliki dalam mencapai tujuannya.
2. Mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien karena dikerjakan bersama-sama
3. Wadah memanfaatkan sumber daya dan teknologi bersama-sama
4. Wadah mengembangkan potensi dan spsialisasi yan gdimiliki seseorang
5. Wadah mendapatkan jabatan dan pembagian kerja.
6. Wadah mengelola lingkungan bersama-sama
7. Wadah mencari keuntungan bersama-sama
8. Wadah menggunakan kekuasaan dan pengawasan
9. Wadah mendapatkan penghargaan
10. Wadah memenuhi kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks
11. Wadah menambah pergaulan
12. Wadah memanfaatkan waktu luang
B. Tipe Organisasi dalam Manajemen
Tipe organisasi dalam manjemen dapat dikategorikan bermacam-macam jenis pembagiannya. Dibawah ini berdasarkan Modul 1 Adaministrasi oleh L.D. White dan H.A. Simon dalam Wikipedia bahwa tipe orgganisasi adalah sebagai berikut.
1. Pengorganisasian bagi organisasi lini atau garis. Dalam organisasi lini atau garis ini hanya dikenal 2 (dua) unsur, yaitu: unsur Pimpinan dan unsur Pelaksana.
2. Pengorganisasian bagi organisasi lini dan staf. Dalam organisasi ini dikenal 3 (tiga) unsur, yaitu: unsur Pimpinan, unsur Pembantu Pimpinan (staf), dan unsur Pelaksana (lini atau garis).
3. Pengorganisasian bagi organisasi fungsi. organisasi fungsi, ialah suatu organisasi yang disusun atas dasar kegiatan dari setiap fungsi, dimana fungsi yang satu dengan yang lain saling ketergantungan.
4. Pengorganisasian bagi organisasi Panitia. Organisasi Panitia dimaksudkan untuk memecahkan berbagai kendala atau hambatan yang tidak dapat dipecahkan oleh beberapa orang atau banyak orang.
5. Di samping itu terdapat Tipe Organisasi, yang terdiri dari 3 macam tipe yaitu: Piramid Mendatar (Flat), Piramid Kerucut (Tall) dan Tipe Piramid Terbalik.
Sedangkan menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial"secara garis besar tipe organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
1. Organisasi Formal
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
2.Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
• Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
• Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
Lain halnya lagi menurut Lipham,et al (1974:100) dalam Husaini Usman (2006:195) membagi organisasi atas dua tipe, yakni tipe Organis dan Mekanistis. Dengan demikian tipe organisasi dalam manajemen tergantung bagaimana kita akan mengelola manajemen tersebut dengan baik sesuai dengan apa yang diinginkan atau dengan kata lain tidak lain adalah bagaimana cara kita akan mencapai tujuan tersebut dengan optimal secara efisien dan efektif.
C. Pengembangan organisasi dalam manajemen
Pengembangan organisasi adalah strategi intervensi yang memanfaatkan proses kelompok untuk berfokus pada budaya organisasi secara menyeluruh dalam rangka melakukan perubahan yang diinginkan. Mula-mula orang berkumpul, diantara mereka mengusulkan untuk membentuk sebuah organisasi, karena orang-orang dalam organisasi berasal dari beragam latar belakang, maka terjadilah sebuah konflik internal antar mereka. Peristiwa ini disebut dengan badai organisasi. Untuk menyelesaikan masalah tersebut orang-orang yang ada dalam organisasi itu aturan yang harus ditaati oleh setiap anggota organisasi. Kesepakatan ini disebut dengan norma. Dengan adanya norma ini diharapkan kinerja organisasi dapat berkembang dan mampu mewujudkan apa yang dicita-citakan organisasi.
Menurut hasil penelitian Kao dalam Husaini Usman ( 1991) perkembangan organisasi di bagi menjadi lima dimensi :
a. Usia organisasi
b. Besar organisasi
c. Tahap organisasi
d. Evolusi dan revolusi organisasi
e. Rata-rata pertumbuhan organisasi
Tahapan perkembangan organisasi menurut Greiner dalam Husaini Usman ( 1972) perkembangan organisasi melalu lima tahap :
a. Tahap kreativitas
b. Tahap kepemimpinan dan staff yang baru
c. Tahap pengembangan struktur organisasi yang desantralisasi
d. Tahap koordinasi
e. Tahap perpaduan tindakan yang spontan dala menyelesaikan perbedaan individu
Dalam pelaksanaan pengembangan organisasi mempunyai sisi positif dan sisi negatif, sebagai misal adalah yang positif perubahan seluruh organisasi dan yang negatif diperlukan banyak waktu.
D. Perubahan Organisasi dalam manajemen
Semua yang ada di dunia ini mengalami perubahan. Misalnya perilaku manusia ketika pada tahun lalu dengan pada tahun sekarang jelas ada perubahan dan seterusnya. Sedangkan yang tidak mengalami perubahan adalah perubahan itu sendiri.
Menurut Husaini Usman ( 2006:215) bahwa perubahan organisasi adalah perpindahan ke arah yang lebih baik untuk mempertahankan keberadaan organisasi terhadap tuntutan perubahan zaman. Jika dalam jangka waktu tertentu sebuah organisasi tidak melakukan perubahan, dapat dipastikan organisasi itu akan ketinggalan. Bahkan bisa kehilangan keberadaan dalam bidangnya. Karena organisasi yang fleksibel dalam menerima perubahan yang terjadi akan tetap mempertahankan keberadaannnya.
1. Proses Perubahan Organisasi
Pada organisasi diawali oleh keadaan organisasi lama, karena perkembangan zaman maka organisasi itu merubah diri menyesuaikan dengan tuntutan zaman. Sehingga organisasi itu berubah menjadi lebih segar. Kesegaran ini akan membawa kepada organisasi baru yang harapannya mengurangi rasa kebekuan pada onggota organisasi itu.
2. Sikap Manusia Terhadap Perubahan
Latar belakang warga organisasi yang beragam akan mencipkan sebuah dinamika tersendiri dalam organisasi. Demikian halnya dalam menerima sebuah perubahan dalam organisasi.
Menurut Newstrom & Davis dalam Husaini Usman (1997) ada tiga jenis penolakan :
a. Penolakan logis, rasional
b. Penolakan psikologis, emosional
c. Faktor sosiologis
3. Resistensi terhadap perubahan
Pada diri manusia ada yang menolak akan adanya perubahn, mereka lebih mempertahankan status quo. Mereka berkeyakinan bahwa perubahan organisasi tidak membawa kepada arah yang lebih baik.
0 Komentar Tog Bhe Maseh: