GERAKAN GURU MEMBACA
Membaca merupakan suatu kegiatan untuk mendapatkan
pengetahuan dan informasi.Kepandaian membaca pada dasarnya diperoleh melalui
pendidikan yakni dari sekolah. Kepandaian membaca ini merupakan suatu
keterampilan yang sangat unik serta berperan penting bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan untuk alat komunikasi bagi kehidupan setiap manusia. Seseorang
akan memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan yang baru dengan membaca.
Setelah membaca, seseorang akan mendapat peningkatan daya pikiran dan
mempertajam pandangan, serta menambah wawasan, bahkan kegiatan membaca sangat
diperlukan oleh siapapun yang menginginkan kemajuan dan peningkatan dirinya.
Dalam hal ini, seorang guru akan mengajarkan cara dan mendefinisikan pengertian
membaca menurut kurikulum dan para ahli.
Membaca juga merupakan suatu proses yang dilakukan serta
digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui
media bahasa tulis ataupun suatu proses kegiatan mencocokkan huruf atau
melafalkan lambang-lambang bahasa tulis. Dengan membaca berarti kita melakukan suatu
kegiatan atau cara dalam mengupayakan pembinaan daya nalar. Seseorang secara
tidak langsung sudah mengumpulkan kata demi kata dalam menghubungkan maksud dan
arah bacaannya yang pada akhirnya pembaca dapat menyimpulkan suatu hal dengan daya
nalar yang dimilikinya.
Tidak
dapat dipungkiri misalnya seorang guru bagaimana memanfaatkan perpustakaan
sekolah yang juga mempunyai peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan.
Dapat dibayangkan begitu hebatnya dan berkualitasnya guru dan peserta didik
kita apabila mereka rajin masuk, membaca buku
dan meminjam buku di perpustakaan. Tapi sangat di sayangkan, coba kita
lihat setiap perpustakaan setiap sekolah apakah sudah berfungsi atau tidak ?
Atau mungkin hanya sekedar tumpukan buku-buku atau lebih ironis lagi
perpustakaan hanya untuk sekedar tempat penyimpanan buku ( gudang buku ).
Dengan
melihat kondisi yang ada di sekolah-sekolah penulis temukan begitulah keadaan
sesungguhnya. Kepala sekolah dan guru harus mengajak peserta didiknya untuk
rajin membaca buku di perpustakaan sekolah. Coba kita lihat pada buku
pengunjung guru hanya dapat dihitung guru yang masuk, meminjam ataupun hanya
sekedar membaca di perpustakaan sekolah. Dengan melihat kondisi itu penulis
merasa yakin bahwa dengan adanya sebuah gerakan guru membaca, maka meningkatlah
kualitas personal guru tersebut. Karena dengan membaca pada umumnya diperoleh
keterampilan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sebagai alat komunikasi bagi kehidupan manusia.
Bahkan kalau kita lihat bahwa seorang guru
tersebut akan memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan serta
pengalaman-pengalaman yang baru dengan cara membaca.
Semua yang diperoleh melalui bacaan diperpustakaan
ataupun membaca buku itu akan memungkinkan guru dapat mempertinggi daya
pikirannya, dapat mempertajam pandangannya serta memperluas pola pikirnya.
Dengan demikian,maka kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat diperlukan
oleh seorang guru yang ingin maju dan meningkatkan diri. Oleh sebab itu, peran seorang
guru yang mengajarkan membaca di sekolah sangat penting, bahkan para pakar yang
menganalisis membaca sebagai suatu keterampilan, memandang hakikat membaca itu
sebagai suatu proses atau kegiatan yang menerapkan seperangkat keterampilan
dalam mengolah hal-hal yang dibaca untuk menangkap makna. Membaca itu sebagai
proses merekonstruksi informasi yang terdapat dalam bacaan
atau sebagai suatu upaya untuk mengolah informasi dengan
menggunakan kemampuan pembaca.
Seorang
guru apabila rajin membaca niscaya akan meningkatkan pengetahuan serta tingkat
keprofesionalannya dalam menjalankan serta mengajar dihadapan peserta didiknya.
Dengan rajin membaca juga akan berimbas pada peserta didiknya, karena mereka
akan ikut jejak dari seorang guru yang merupakan seorang guru yang rajin
membaca. Dengan adanya gerakan guru membaca niscaya dunia pendidikan akan
bergerak maju dan bahkan mutu pendidikan juga akan lebih meningkat. Guru tidak
hanya memiliki satu buku pegangan mata pelajaran. Guru juga akan berusaha
semaksimal mungkin dalam melakukan aktivitas mengajarnya, karena sebelum
mengajar maka ia akan membaca terlebih dahulu sebagai persiapan dalam mengajar.
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Anies Baswedan mengimbau agar para guru
membiasakan diri membaca agar para siswa mengikuti kebiasaan tersebut. Karena
membaca merupakan turunan dari guru. Karakter manusia terdidik adalah manusia yang
bisa membaca, suka membaca dan bisa mengekpresikan pikirannya secara tertulis.
Bahkan menurut beliau dengan membaca akan membangun logika guru dan siswa
sehingga harus dibiasakan di dunia pendidikan. Namun kebiasaan membaca para
guru menjadi satu hal yang ahrus diperhatikan secara seksama.
Dengan
gerakan guru membaca juga memberikan dampak yang signifikan terhadap kompetensi
guru, karena bagaimanapun guru juga harus mempersiapkan materi untuk
menyisihkan pembelian buku bacaan dalam mendukung dan menopang tugas dan pokok
fungsinya sebagai seorang guru. Apabila hal itu sudah menjadi sebuah gerakan,
kemungkinan besar apabila guru pergi ke mall atau bepergian ke objek wisata ia
selalu membeli dan membawa buku. Waktu-waktu yang luang akan segera diisinya
dengan sebuah kegiatan membaca.
Coba
kita lihat seseorang guru yang sudah melanjutkan pendidikan ke jenjang
pendidikan S2, memang sangat berbeda pola pikir mereka tentang sebuah buku.
Kemungkinan besar dari guru-guru tersebut apabila ke toko buku selalu ingin
membeli buku dengan berbagai macam jenis baik itu buku yang menunjang
pekerjaannya sebagai guru, sebagai pemimpin ataupun buku-buku yang berbau
agama. Dengan banyaknya membaca buku, maka akan dapat membuka wawasan seorang
guru, sehingga berdampak pada kemampuan guru dalam menulis, terutama penelitian
tindakan kelas.
Dengan
demikian gerakan guru membaca merupakan sebuah proses pemahaman guru terhadap
pesan informasi dalam bentuk tulisan. Gerakan guru membaca juga merupakan
sebuah bentuk kegiatan guru untuk mencerna dan memahami bahkan memaknai berbagai
simbol-simbol dalam melakukan olah pikir untuk memahami apa yang terkandung
dalam tulisan ataupun simbol tersebut. Dengan gerakan guru membaca maka guru
akan dapat mengarahkan sasaran daya pikir kritisnya dalam mengolah bahan bacaan
sehingga memperoleh kepuasan dalam membaca. Karena dengan gerakan guru membaca
akan dapat menggali informasi, mempelajari ilmu pengetahuan, serta memperkaya
pengalaman dan mengembangkan wawasan keilmuan sebagai seorang guru. Semoga
gerakan guru membaca ini dapat didukung oleh semua guru-guru yang ingin
mengubah paradigma menjadi guru yang lebih profesional dalam menjalankan tugas
dan pokoknya sebagai seorang guru.
Oleh : Uray Iskandar, S.Pd.M.Pd
(Pengawas SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas)
0 Komentar Tog Bhe Maseh: