HUBUNGAN KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI DI SUB RAYON 6 SELAKAU
ABSTRAK
Uray Iskandar,
2012. Hubungan Keterampilan Manajerial
Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru di SMP Negeri Sub Rayon 6 Selakau.
Kata Kunci : Keterampilan Manajerial, Kinerja
Guru
Guru sebagai tenaga pendidik merupakan pemimpin pendidikan dan sangat
menentukan dalam proses pembelajaran dikelas. Peran kepemimpinan tersebut akan tercermin dari bagaimana guru melaksanakan
peran dan tugasnya. Kinerja guru pada dasarnya merupakan kinerja yang dilakukan oleh guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut: Apakah ada hubungan keterampilan managerial kepala
sekolah dengan kinerja guru pada SMP Negeri di Sub Rayon 6 Selakau, Penelitian
ini juga menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan non ekperimen.
Subyek penelitian ini adalah semua guru SMP Negeri yang berada di Sub Rayon 6
Selakau Kabupaten Sambas yang berjumlah sebanyak 56 orang orang guru yang
berstatus PNS dan memiliki masa kerja 5 tahun dari enam SMP Negeri yang terdiri
dari empat SMP Negeri di Kecamatan Selakau dan dua SMP Negeri di Kecamatan
Selakau Timur.Secara deskriptif hasil penelitian
menunjukkan bahwa Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah berhubungan
terhadap Kinerja Guru. Hal ini menunjukkan bahwa persentase hubungan variabel
independen ( Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah) dengan variabel dependen ( Kinerja Guru )
sebesar 55,20 %. Hasil uji F, pada penelitian ini adalah F hitung > F tabel ( 32,607 > 3,172 ), maka Ho ditolak.
.
PENDAHULUAN
Sekolah suatu lembaga pendidikan yang
di dalamnya terdapat kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha dan siswa serta
fasilitas sarana dan prasarana pendidikan memerlukan adanya organisasi yang
baik agar dapat berjalan dengan lancar sesuai tujuan yang di inginkan. Kinerja guru dapat dilihat
dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh
setiap guru.
Berkaitan
dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam
proses pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran,
melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil belajar ( Depdiknas Dirjen
PMPTK, 2008 :21). Hal
ini sesuai dengan yang tertuang dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban
(1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis, (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan (3) memberi teladan dan menjaga nama baik
lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya. Guru sebagai pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Tugas utama itu akan efektif
apabila guru memiliki derajat
profesionalitas tertentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan atau keterampilan yang memenuhi standar mutu
atau norma etik tertentu.
Masih rendahnya
kinerja guru di SMP Negeri di Sub Rayon 6 Kecamatan Selakau diperoleh melalui
hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis terhadap teman sesama Kepala SMP
melalui kegiatan wawancara dan hasil observasi keterampilan manajerial kepala
sekolah SMP Negeri di Kecamatan Selakau dan Kecamatan Selakau Timur. Jumlah guru yang pada Sub Rayon 06 berjumlah 69
orang, sudah sertifikasi dari 30 guru dan bahkan dari segi pendidikan rata-rata
S1, 55 orang yang menyebar pada 6 enam sekolah dan D1 sebanyak 4 orang, DII
sebanyak 6 orang dan DIII sebanyak 4 orang.
Masih ada beberapa guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang
pendidikannya.
Tabel 1
Nilai Akademik dalam 2 tahun terakhir pada Sub
Rayon 6 Selakau
No
|
Nama Sekolah
|
Nilai Akademik
|
Keterangan
|
|||
2009/2010
|
2010/2011
|
|||||
Jlh Peserta
|
Persentase Kelulusan
|
Jlh Peserta
|
Persentase Kelulusan
|
|||
1
|
SMP N 1 Selakau
|
111
|
53,15 %
|
130
|
81,54 %
|
|
2
|
SMP N 2 Selakau
|
40
|
50 %
|
57
|
77,19 %
|
|
3
|
SMP N 3 Selakau
|
99
|
11,11 %
|
94
|
68,09 %
|
|
4
|
SMP N 4 Selakau
|
-
|
-
|
44
|
81,82 %
|
|
5
|
SMP N 1 Selakau Timur
|
99
|
37,37 %
|
91
|
87,91 %
|
|
6
|
SMP N 2 Selakau Timur
|
27
|
11,11 %
|
20
|
75 %
|
|
( Sumber Sub Rayon 6
Selakau, 25 Juni 2011 )
Rendahnya tingkat kelulusan
sekolah tersebut, sehingga mendapat bantuan dari pemerintah untuk peningkatan
mutu. Padahal kepala sekolah sudah
berusaha memberikan berbagai macam strategi yang tepat untuk mendayagunakan
tenaga kependidikan melalui kerjasama atau koperatif, memberi kesempatan untuk
meningkatkan profesi dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan
dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.
Ketidakdisplinan kepala sekolah yang
terlihat dari kurangnya frekwensi kehadiran di sekolah, mencerminkan rendahnya
komitmen kepala sekolah yang dapat mengakibatkan tidak adanya keteladanan dalam
diri kepala sekolah di mata bawahannya. Guru yang
memiliki komitmen yang rendah biasanya kurang memberikan perhatian kepada
murid, demikian pula waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran yang sangat sedikit. Sebaliknya seseorang guru yang memiliki
komitmen yang tinggi biasanya tinggi sekali perhatiannya dalam bekerja.
Berdasarkan kenyataan tersebut diatas, bahwa
keterampilam manajerial kepala sekolah sangat penting dan akan berpengaruh
terhadap pelaksanaan tugas yang pada gilirannya akan berpengaruh pula terhadap
pencapaian tujuan pendidikan.
Faktor yang berhubungan dengan keterampilan manajerial kepala sekolah
diduga berpengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru SMP Negeri di Sub Rayon 6 Selakau. Oleh karena itu
penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang “ Hubungan Keterampilan
Manajerial Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru
SMP Negeri di Sub Rayon 6 Selakau “
Rumusan
Masalah
Berdasarkan pokok-pokok
permasalahan sebagaimana diuraikan pada latar belakang masalah tersebut di
atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “ Apakah
ada hubungan keterampilan managerial kepala sekolah dengan kinerja guru pada
SMP Negeri di Sub Rayon 6 Selakau ?
Tujuan
Penbelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan ketrampilan manajerial kepala sekolah dengan
kinerja guru pada SMP Negeri di Sub Rayon 6 Selakau. Sedangkan tujuan khususnya
apakah ada hubungan keterampilan managerial kepala sekolah dengan kinerja guru ?
Tujuan-tujuan tersebut, akan memberikan
gambaran bagaimana keterampilan manajerial dapat meningkatkan kinerja guru SMP
Negeri di Sub Rayon 6 Selakau. Bagaimana guru dapat meningkatkan kinerja guru terlihat
dari rasa tanggungjawabnya menjalankan amanah, profesi yang diembannya
Manfaat Penelitian
Secara teoritis penelitian bermanfaat untuk mengembangkan ilmu administrasi
pendidikan, terutama mengenai ketrampilan manajerial kepala sekolah, untuk
meningkatkan kinerja guru. Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat sebagai
evaluasi dalam ketrampilan manajerial kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja
guru pada lembaga pendidikan yang dekelolanya dalam peningkatan kualitas sekolah.
Rancangan
Penelitian
Penelitian ini akan mengkaji keterampilan manajerial kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri pada Sub Rayon 6
Selakau. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni sampai dengan Desember
2011 yang di laksanakan pada SMP Negeri di Sub Rayon 6
Kecamatan Selakau. Disamping itu juga penelitian ini juga menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan rancangan non ekperimen, maksudnya peneliti tidak
menggunakan perlakuan terhadap variabel-variabel penelitian melainkan mengkaji
fakta-fakta yang telah terjadi. Menurut Sukmadinata ( 2010:55) penelitian
ekspos fakto adalah meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau
diberi perlakuan ( dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti.
Populasi
dan Sampel
Subyek penelitian ini adalah semua guru SMP Negeri yang
berada di Sub Rayon 6 Selakau Kabupaten Sambas yang berjumlah 6 SMP Negeri
dengan jumlah guru sebanyak 56 orang dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 2
Jumlah Guru Tetap pada Sub Rayon 6 Selakau
No
|
NamaSekolah
|
Jumlah Guru Tetap
|
Keterangan
|
1
|
SMP N 1 Selakau
|
17
|
|
2
|
SMP N 2 Selakau
|
11
|
|
3
|
SMP N 3 Selakau
|
10
|
|
4
|
SMP N 4 Selakau
|
2
|
|
5
|
SMP N 1 Selakau
Timur
|
14
|
|
6
|
SMP N 2 Selakau
Timur
|
2
|
|
|
Jumlah
|
56
|
|
Sugiyono (2009:80),
memberikan pengertian tentang populasi yaitu wilayah generaliasi yang terdiri
atas :obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi bukan hanya orang tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi dalam
penelitian meliputi segala sesuatu yang akan dijadikan subyek atau obyek
penelitian yang dikehendaki oleh peneliti. Berhubungan dengan penelitian ini,
maka yang akan dijadikan populasi adalah guru di SMP Negeri pada Sub Rayon 6
Selakau Kabupaten Sambas yang berjumlah 56 orang guru yang berstatus PNS dan
memiliki masa kerja 5 tahun dari enam SMP Negeri yang terdiri dari empat SMP
Negeri di Kecamatan Selakau dan dua SMP Negeri di Kecamatan Selakau Timur.
Guru di SMP Negeri pada Sub Rayon 6
Selakau yang berjumlah 56 orang Sampel
adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Memperhatikan pernyataan tersebut diatas, karena jumlah populasi kurang dari
100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi ( Suharsimi Arikunto, 2006: 134)
Pengumpulan
Data
Data yang akan dikumpulkan
dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta
yang berpengaruh dengan fokus penelitian yang diteliti. (1). Studi Dokumenter,
merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganlisis
dokumen-dokumen, baik tertulis, gambar maupun elektronik.(2). Angket, merupakan
suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung yang berisi
sejumlah pertanyaan.pernyataan yang
harus dijawab atau direspon oleh responden.
Untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas
terhadap variabel tak bebas secara bersama-sama digunakan uji F. Pengujian signifikansi
terhadap koefisien korelasi ganda dapat
menggunakan rumus yaitu dengan uji F :
F h = R ² / k
(1 – R ² ) / ( n –k- 1 )
Keterangan
:
R = Koeefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel independent
n = Jumlah anggota sampel
Pembahasan Hasil Penenelitian
Data
Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah (X1)
Mengenai
data dari hasil penelitian mengenai variabel bebas yaitu Keterampilan
Manajerial Kepala Sekolah (X1) yang dijaring melalui penyebaran angket, dengan
jumlah pertanyaan sebanyak 39 butir instrumen dengan penggunaan skala pilihan
jawaban skala empat ( 4 opsion), yang
telah dikerjakan olah para guru setelah dianalisis menggunakan komputer program
SPSS hasilnya sebagai berikut :
|
Tabel 4.1. Hasil Analisis Descriptive Statistics
Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah.
Dari tabel di atas dapat diketahui skor tertinggi
155, skor terendah 106, range 49, rata-rata 129,09 dan standard deviasi 10,98. Setelah diketahui skor terendah, skor
tertinggi dan range dapat digunakan untuk menentukan interval dengan rumus
sebagai berikut :
Interval = skor total tertinggi – skor total terendah
4
option
Interval = 155- 106 = 49
= 12,25 dibulatkan menjadi 12
4
4
Berdasarkan interval tersebut
dapat digunakan untuk membuat tabel distribusi frekwensi bergolong sesuai
dengan kategori jawaban angket mengenai keterampilan manajerial kepala sekolah
sebagai berikut :
|
Tabel 4.2.
Deskripsi Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah
Data Kinerja Guru
Mengenai data dari hasil penelitian
mengenai variabel terikat yaitu Lonerja Guru (Y) yang dijaring melalui
penyebaran angket, dengan jumlah pertanyaan sebanyak 40 butir instrumen dengan
penggunaan skala pilihan jawaban skala empat ( 4 opsion), yang telah dikerjakan olah para guru setelah
dianalisis menggunakan komputer program SPSS hasilnya sebagai berikut :
|
Tabel
4.5. Hasil Analisis Descriptive Statistic Kinerja Guru
Dari tabel di atas dapat diketahui skor tertinggi 160, skor terendah
113, range 47, rata-rata 136,88 dan standard deviasi 10,81. Setelah diketahui
skor terendah, skor tertinggi dan range dapat digunakan untuk menentukan
interval dengan rumus sebagai berikut :
Interval = skor total tertinggi – skor total terendah
4
option
Interval = 160 - 113 = 47
= 11,75 dibulatkan menjadi 12
4
4
Berdasarkan interval tersebut
dapat digunakan untuk membuat tabel distribusi frekwensi bergolong sesuai
dengan kategori jawaban angket mengenai Kinerja Guru sebagai berikut :
|
Tabel 4.6.
Deskripsi Kinerja Guru
Pengujian Persyaratan Analisis
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat,
untuk hal tersebut maka digunakan uji persyaratan analisis regresi yaitu : uji
normalitas dan uji linearitas.
Uji Normalitas
Uji
normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data
masing-masing variabel penelitian, yaitu Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah
( X1 ), Budaya Organisasi Sekolah ( X2 ) dan Kinerja Guru ( Y ). Teknik
analisis uji normalitas data penelitian menggunakan Uji Kolmogorof-Smirnov
dengan menggunakan komputer program SPSS versi 16. Adapun hasilnya
sebagai berikut :
Tabel : 4.7. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Penelitian
Tests
of Normality
|
Kolmogorov-Smirnov(a)
|
Shapiro-Wilk
|
||||
Statistic |
df
|
Sig.
|
Statistic
|
df
|
Sig.
|
|
Kinerja Guru
|
,076
|
56
|
,200(*)
|
,986
|
56
|
,738
|
Ket.Mana
jerial Kepala Sekolah
|
,105
|
56
|
,192
|
,974
|
56
|
,257
|
Budaya Organisa
si Sekolah
|
,065
|
56
|
,200(*)
|
,982
|
56
|
,574
|
* This is a lower bound of the true
significance.
a Lilliefors Significance Correction
Dasar
pengambilan keputusan berdasarkan probalitas, jika probalitas > 0,05 maka
data penelitian berdistribusi normal. Sedangkan nilai probalitas baik variabel
Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah sebesar 0,192, Budaya
Organisasi Sekolah sebesar 0,200 dan Kinerja Guru sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian ketiga variabel
tersebut adalah normal.
Uji Linearitas
Uji
Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan
yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat
dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan
menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua
variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi kurang dari
0,05. Hasil analisis uji linearitas secara lengkap terlampir dan tabel berikut
ini adalah rangkumannya :
Tabel 4.8 : Rangkuman Hasil Uji Linearitas data penelitian Keterampilan
Manajerial Kepala Sekolah dan Kinerja Guru
|
Dari
output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearitas sebesar
0,000. Karena signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara
variabel Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Kinerja Guru terdapat
hubungan yang linear.
Uji Hipotesis
Berdasarkan
rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian ini adalah Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah berhubungan dengan
Kinerja Guru ( Ha ). Berdasarkan hipotesis pokok tersebut, dikembangkan
hipotesis-hipotesis khusus dalam bentuk nihil ( H0 ), selanjutnya diuji menggunakan
Korelasi Ganda dua variabel dengan bantuan perangkat lunak program SPSS 16.
Hubungan Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dengan
Kinerja Guru
Hipotesis penelitian yang diuji berbunyi ”
Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah memberikan hubungan yang positip dan
signifikan terhadap kinerja guru”. Hasil analisis data dengan menggunakan
komputer program SPSS.16 dapat disajikan sebagai berikut :
Tabel 4.10. Hubungan Keterampilan Manajerial
Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru
Model Summaryb
|
||||
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
1
|
.743a
|
.552
|
.535
|
7.37177
|
a. Predictors:
(Constant), Budaya , Manajerial
|
||||
b. Dependent
Variable: Kinerja Guru
|
|
Coefficientsa
|
||||||
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
41.199
|
12.332
|
|
3.341
|
.002
|
Manajerial
|
.196
|
.130
|
.199
|
1.515
|
.136
|
|
Budaya
|
.535
|
.120
|
.587
|
4.459
|
.000
|
|
a. Dependent
Variable: Kinerja Guru
|
|
|
|
Berdasarkan tabel diatas diperoleh hubungan antara
variabel keterampilan manajerial kepala sekolah (X1) dengan kinerja guru ( Y )
Beta (b1) sebesar .199 = 19,90 %.
Selanjutnya untuk hubungan budaya organisasi sekolah (X2) dengan kinerja guru
(Y) Beta (b2) sebesar .587 = 58,70 %
Sedangkan untuk R² ( R Square ) sebesar 0,552 atau 55,20 %. Hal
ini menunjukkan bahwa persentase hubungan variabel independen ( Keterampilan
Manajerial Kepala Sekolah )
dengan variabel dependen ( Kinerja Guru ) sebesar 55,20 %. Sedangkan
sisanya sebesar 44, 80 % dipengaruhi faktor lain. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Keterampilan
manajerial kepala sekolah dengan kinerja guru sebesar 55, 20 %.
Uji Koefisien Regresi secara bersama-sama ( Uji F )
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Dengan kata lain untuk mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Signifikan berarti
pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan)
Tabel : 4.11. Hasil Uji F
ANOVAb
|
||||||
Model
|
Sum of Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
|
1
|
Regression
|
3543.949
|
2
|
1771.975
|
32.607
|
.000a
|
Residual
|
2880.176
|
53
|
54.343
|
|
|
|
Total
|
6424.125
|
55
|
|
|
|
|
a. Predictors:
(Constant), Budaya , Manajerial
|
|
|
|
|||
b. Dependent
Variable: Kinerja Guru
|
|
|
|
Hasil uji F dapat dilihat pada output ANOVA dari
hasil analisis regresi linear berganda diatas adalah sebagai berikut :
a. Penentuan F hitung
berdasarkan tabel diatas sebesar 32,607
b. Tingkat signifikansi menggunakan 0,05 ( α = 5 %
)
c. Penentuan F Tabel, dengan menggunakan
tingkat keyakinan 95 % ( α = 5 % ) df ( jumlah variabel -1 ) atau 3-1 = 2 dan
df 2 (n-k-1) atau 56-2-1= 53. Adapun hasil yang diperoleh untuk f tabel sebesar
3,172.
d. Kriteria Pengujian
Ho
diterima bila F hitung ≤ F tabel
Ho
di tolak bila F hitung > F tabel
e. Pengujian Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara Keterampilan
Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru
Ha : Ada hubungan antara Keterampilan
Manajerial Kepala Sekolah dan Budaya Organisasi Sekolah terhadap Kinerja Guru
Berdasarkan hipotesis tersebut
diatas, maka Ho ditolak, karena F hitung > F tabel ( 32,607 > 3,172 ). Dengan demikian ada hubungan antara keterampilan
manajerial kepala sekolah dengan kinerja guru. Artinya Keterampilan Manajerial
Kepala Sekolah berhubungan terhadap Kinerja Guru. Jadi dalam penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa Keterampilan Manajerial Kepala
Sekolah berhubungan dengan Kinerja Guru di Sub Rayon 6 Selakau.
g. Gambar Kurva nya adalah sebagai berikut :
Gambar 4.4:
Histogram Hubungan Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru
Hubungan Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah
dengan Kinerja Guru
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru di Sub Rayon
6 Selakau. Hal ini berarti semakin baik keterampilan manajerial kepala sekolah
akan berpengaruh secara bersamaan dengan baiknya kinerja guru.
Temuan tersebut tidak berbeda dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Wahyudi (2009), bahwa kepala sekolah harus memiliki strategi yang
tepat untuk mendayagunakan tenaga kependidikan melalui kerjasama, memberi
kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga
kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.
Keberhasilan dan kegagalan bawahan
adalah suatu pencerminan langsung keberhasilan atau kegagalan seorang pemimpin
( Wahjosumidjo, 2008 ). Dengan demikian kepala sekolah bertanggung jawab atas
segala tindakan yang dilakukan oleh bawahan. Perbuatan yang dilakukan
guru, tidak dapat dilepaskan dari
tanggung jawab kepala sekolah. Hal tersebut didukung oleh pendapat Hikmat (2009)
kepemimpinan manajer harus memahami potensi yang dimiliki para guru sehingga
komunikasi dengan para pendidik dan seluruh bawahannya akan membantu
kinerjanya, terutama untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh lembaga
pendidikan yang dipimpinnya.
Pendapat yang senada juga dikemukakan
oleh Suryadi ( 2009 ) kepemimpinan kepala sekolah memiliki hubungan yang
signifikan dengan upaya-upaya yang terbaik yang dilakukan untuk sekolah, guru
dan anggota sekolah lainnya. Dengan menepatkan berbagai kepentingan dan
kebutuhan yang menyangkut pengembangan dan peningkatan mutu sekolah menjadi
prioritas utama dalam perilakunya.
Hal tersebut diatas juga didukung
menurut pendapat Rohiat ( 2010 ) bahwa melakukan manajemen secara efektif dapat
dimungkinkan jika manajer itu memiliki keterampilan manajemen dengan baik. Keterampilan
dimaksudkan tersebut agar dapat mengelola sumber daya yang dimiliki oleh
organisasi baik sumber daya menusia maupun sumber daya lain secara efisien dan
efektif.
Mulyono ( 2008 ) juga menegaskan bahwa perilaku kepala sekolah harus dapat
mendorong kinerja para guru dengan menunjukkan rasa bersahabat, dekat dan penuh
pertimbangan sebagai kelompok. Dengan demikian kesempatan untuk meningkatkan
kinerja guru perlu adanya kreativitas kepemimpinan yang memadai dalam
mengembangkan sebuah sekolah yang efektif. Keterampilan manajerial kepala
sekolah diperlukan untuk melaksanakan tugas kepala sekolah secara efektif dan
untuk mendayagunakan sumber daya sekolah.
Seorang Kepala Sekolah dapat menanggulangi permasalahan dan mengendalikan
perilaku guru-guru serta mengikat perhatian mereka secara efektif dalam
melaksanakan tugas-tugas di sekolah adalah hal yang perlu dilaksanakan. Salah
satu fungsi manajerial yang dilakukan oleh Kepala Sekolah adalah fungsi
pengawasan atau disebut juga fungsi pengendalian. Sesuai dengan hakekatnya,
kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Sekolah merupakan kegiatan
balikan untuk mengidentifikasi secara jelas apakah hasil yang dicapai konsisten
atau tidak konsisten dengan hasil yang diharapkan dalam rencana serta penyimpangan
yang terjadi di dalam pelaksanaan suatu program sekolah. Nampak di sini bahwa
ada kegiatan operasional yang terkandung dalam hakekat pengawasan tersebut
yaitu terdapat upaya peningkatan dan perbaikan kinerja.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan
pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut bahwa hubungan
keterampilan managerial kepala sekolah dengan kinerja guru, terdapat hubungan
yang signifikan antara Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dengan Kinerja
Guru di Sub Rayon 6 Selakau. Hal ini berarti semakin baik keterampilan
manajerial kepala sekolah akan berpengaruh secara bersamaan dengan baiknya
kinerja guru.
Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas disampaikan
rekomendasi kepada Kepala SMP Negeri di Sub Rayon 6 Selakau perlu
mengetahui ilmu administrasi
pendidikan, terutama mengenai ketrampilan manajerial kepala sekolah, untuk
meningkatkan kinerja guru. Hal tersebut kemungkinan munculnya pengembangan
konsep-konsep konseptual yang berkenaan dengan interpedensi antara keterampilan
manajerial kepala sekolah yang memberikan peningkatan kinerja guru, akhirnya
mengarah kepada kualitas pendidikan.
Selanjutnya kepada para guru agar
selalu bekerja sama dengan kepala sekolah dalam menjalankan tugas sesuai dengan
program sekolah sehingga tujuan sekolah dapat dicapai dengan baik. Bagi
peneliti yang berminat untuk mengadakan penelitian disarankan untuk melakukan
penelitian yang serupa dengan melibatkan variabel lain seperti motivasi kerja
guru, prestasi belajar siswa dan lain
sebagainya. Bagi para pemerhati dan para ahli manajemen pendidikan seyogyanya
penelitian ini dijadikan sebagai bahan masukan untuk memecahkan persoalan yang
berkaitan dengan keterampilan manajerial kepala sekolah dan budaya organisasi
sekolah dalam upaya meningkatkan kinerja guru di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto.Suharsimi.
2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta.Rineka Cipta.
Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen PMPTK.2008. Penilaian
Kinerja Guru. Jakarta.
Hikmat.
2009.Manajemen Pendidikan.Bandung.
Pustaka Setia.
Mulyono.2008. Manajemen Adminstrasi & Organisasi
Pendidikan. Malang. Arruzzmedia.
Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik.
Bandung. Refika Aditama.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta.
Sugiyono. 2009.Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.
Sukmadinata, NS.2010. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung. Remaja Rosakarya.
Suryadi. 2009.Manajemen Berbasis
Sekolah Konsep dan Aplikasi. Bandung.Sarana Panca Karya Nusa.
Wahjosumidjo.2008. Kepemimpinan Kepala Sekolah.Jakarta.
Raja Grafindo Persada.
Wahyudi.2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi
Pembelajar. Bandung.Alfabeta.
0 Komentar Tog Bhe Maseh: