Teori Motivasi
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan
(energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya
dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu
itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi
ekstrinsik).
Callahan dan Clark
(dalam Mulyasa, 2009) mengemukakan bahwa motivasi adalah tenaga pendorong atau
penarik yang menyebabkan adanya tingkah
laku ke arah tujuan tertentu. Dalam teori Maslow dikatakan motivasi manusia
didasarkan pada hirarki kebutuhan (Mulyasa, 2009). Selanjutnya Maslow membagi
kebutuhan manusia ke dalam lima
kategori, yaitu: kebutuhan fisik, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan
kasih sayang, kebutuhan untuk dihargai, dan kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Gambar 3 menampilkan hirarki kebutuhan menurut Maslow.
Kebutuan fisik (physiological needs)
adalah kebutuhan dasar semua manusia. Kebutuhan ini paling rendah tingkatnya
akan tetapi paling mendesak sifatnya, misalnya makanan dan minuman, adalah
kebutuhan fisik paling mendasar. Jika kebutuhan ini belum terpenuhi maka
manusia akan terus menerus berusaha untuk memenuhinya, sehingga kebutuhan lain
tidak menjadi prioritas selama kebutuhan fisik ini masih belum terpenuhi.
Kebutuhan tingkat berikutnya adalah kebutuhan akan rasa aman (safety needs),
yaitu kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketenteraman,
keteraturan, dan kepastian dari lingkungannya, misalnya pakaian, rumah, dan
perlindungan dari ancaman. Apabila kebutuhan tingkat kedua sudah terpenuhi,
maka kebutuhan manusia akan meningkat ke level berikutnya yaitu kebutuhan akan
kasih sayang (love and belonging). Kebutuhan ini mendorong manusia untuk
mengadakan hubungan emosional dengan orang lain, baik di lingkungan keluarga
maupun di masyarakat. Kebutuhan ini semakin sulit dipenuhi apabila masyarakat
semakin aktif, dinamis, dan individualis. Di level ini kebutuhan manusia
meningkat pada kebutuhan untuk dihargai (esteem needs). Kebutuhan ini
terdiri atas penghargaan terhadap diri sendiri dan penghargaan dari orang lain.
Penghargaan terhadap diri sendiri atau harga diri meliputi kebutuhan akan
kepercayaan diri, kompetensi, kecukupan, prestasi, kemandirian, dan kebebasan.
Sedangkan penghargaan dari orang lain meliputi prestise, pengakuan, penerimaan,
perhatian, kedudukan, atau keberhasilan dalam masyarakat. Dan pada tingkat
tertinggi adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri (self actualization).
Kebutuhan tertinggi ini akan muncul setelah semua kebutuhan di bawahnya
terpenuhi. Aktualisasi diri merupakan realisasi potensi yang dimiliki,
pemenuhan semua kualitas dan kapasitas. Atau dengan kata lain, aktualisasi diri
merupakan kebutuhan psikologis untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan
menggunakan kemampuannya untuk menjadi diri sendiri sesuai dengan kemampuannya.
Berangkat dari kenyataan, hirarki kebutuhan
Maslow tersebut perlu dikoreksi. Pengalaman menunjukkan bahwa usaha pemuasan
berbagai kebutuhan manusia berlangsung secara simultan. Artinya, sambil
memuaskan kebutuhan fisik, seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati
rasa aman, merasa dihargai, memerlukan teman serta ingin berkembang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki.
0 Komentar Tog Bhe Maseh: