Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah
Dalam mengelola sekolah, kepala sekolah memiliki
peran yang sangat besar. Kepala sekolah merupakan motor penggerak, penentu arah
kebijakan menuju sekolah dan pendidikan secara luas. Sebagai pengelola
institusi satuan pendidikan, kepala sekolah dituntut untuk selalu meningkatkan
efektifitas kinerjanya. Untuk mencapai mutu sekolah yang efektif, kepala
sekolah dan seluruh stakeholders harus
bahu membahu bekerja sama dengan penuh kekompakan.
Boloz dan Forter (1980) mengatakan bahwa : “
Leadership is Compused Of Four Dimensions : (1). Goal attainment of the school
, (2). Human processes with in school , (3). The Socio-political contect within
which the school operates , (4). self understanding. kepemimpinan disusun dari empat dimensi,
yaitu : (1). Pencapaian tujuan sekolah, (2).Proses humanisasi disekolah. (3).
kontek sosial-politik dalam penyelenggaraan sekolah, dan (4). Pemahaman diri.
Sementara kepemimpinan yang berhubungan dengan tugas
kepala sekolah menurut G. Owen (1991) didefenisikan sebagai : “Leadership
involves intentionally exercising influence on the behavior of other people” Kepemimpinan mencakup
pengaruh sikap dan tingkah laku orang lain.
Modal utama kepala sekolah adalah memiliki
pengetahuan kepemimpinan , baik perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan suatu program sekolah dan pendidikan secara luas. Selain itu, kepala sekolah harus menunjukan
sikap kepedulian, semangat bekerja, disiplin tinggi, keteladanan, dan hubungan
manusiawi dalam rangka perwujudan iklim kerja yang sejuk dan kondusif.
Kepala sekolah efektif adalah kepala sekolah yang
dalam kinerjanya selalu membuka diri kepada guru dan karyawan lainya dalam
membahas persoalan penting. Lewis dalam Deni Koswara dan Halimah (2008)
menjelaskan, kepemimpinan yang efektif ialah mereka yang dapat beradaptasi
dengan situasi bervariasi yang akan menentukan keberhasilan pimpinan.
Kepemimpinan yang berorientasi kepuasan personal lebih disukai bawahan.
Kepemimpinan kepala sekolah efektif dapat dilihat
berdasarkan kriteria, mampu memberdayakan guru untuk melaksanakan proses
pembelajaran dengan baik, lancar dan produktif. Kepala sekolah dapat
menjelaskan tugas dan pekerjaannya sesuai waktu yang telah ditetapkan, mampu
membangun hubungan yang harmonis dengan guru dan masyarakat dalam rangka
mewujudkan tujuan sekolah. Prinsip kebersamaan dan bekerja dengan tim jangan dilupakan. Dengan perilaku kepala
sekolah yang demikian, sangat diyakini akan berhasil mewujudkan tujuan sekolah
secara produktif sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
Sallis dalam Deni Koswara dan Halimah (2008)
menjelaskan, ada beberapa peran utama kepala sekolah dalam mengembangkan budaya
mutu mengelola institusi pendidikan yang efektif, diantaranya : memiliki visi yang jelas
mengenai mutu terpadu bagi organisasinya,
memiliki komitmen yang jelas terhadap perbaikan mutu,mengkomunikasikan pesan
mutu,menjamin bahan kebutuhan
pelanggan menjadi pusat kebijakan dan pekerjaan organisasi, memimpin mengembangkan
staff, bersikap
hati-hati untuk tidak menyalahkan orang lain ketika masalah muncul tanpa
melihat bukti, karena banyak problem muncul dari kebijakan lembaga, bukan dari
kesalahan staff, mengarahkan
inovasi dalam organisasi, menjamin
bahwa kejelasan struktur organisasi menegaskan tanggungjawab dan memberikan
pendelegasiaan yang cocok dan maksimal,
memiliki sikap teguh untuk mengeluarkan penyimpangan
dari budaya organisasi, membangun
kelompok kerja aktif, membangun
mekenisme yang sesuai untuk memantau atau mengevaluasi keberhasilan.
Ringkasnya,
untuk menjadi kepala sekolah yang efektif memerlukan prasarat yang tidak
ringan. Selain berpengetahuan luas, mampu memberi keteladanan dan beretos kerja
tinggi, yang tidak boleh dilupakan kepala sekolah selaku manajer disatuan
pendidikan (sekolah) harus mampu membangun kekompakan kerja secara internal dan
mampu membangun kerjasama dengan fihak luar sekolah yang terkait. Melalui
pendekatan kerja yang harmonis dengan membuka diri dan selalu tanggap akan
perubahan merupakan modal pokok dalam mewujudkan sekolah yang efektif.
Untuk membentuk
iklim kerja kondusif serta harmonis, perlu dibangun keterbukaan, objektifitas
evaluasi dan tentunya upaya mewujudkan kesejahteraan anggota perlu diagendakan.
Berilah reward yang pas untuk guru
dan karyawan yang benar-benar pantas untuk menerimanya.
Satu hal yang menarik dalam kajian teori
atribusi tentang kepemimpinan ialah persepsi pemimpin-pemimpin yang efektif itu
lazimnya konsisten atau tegar dalam keputusan-keputusan mereka. Seorang
pemimpin efektif penuh dengan komitmen,teguh dan konsisten terhadap
keputusan-keputusan yang telah diambil serta gigih dalam mencapai tujuan yang
ditentukan.
0 Komentar Tog Bhe Maseh: