Kepemimpinan Efektif di Sekolah
1. Pengertian
Mengingat tugas kepemimpinan yang kompleks,
pengertian kepemimpinan tidak dapat dibatasi secara pasti, termasuk pengertian
kepemimpinan efektif di sekolah. Namun, sejumlah rujukan menjelaskan bahwa
kepemimpinan efektif di sekolah dapat berkait dengan kepemimpinan kepala
sekolah di sekolah yang efektif. Atas dasar pandangan ini, maka kepemimpinan
efektif di sekolah dapat dimengerti sebagai bentuk kepemimpinan yang menekankan
kepada pencapaian prestasi akademik dan non akademik sekolah. Dengan demikian,
pemimpin pendidikan efektif selalu berkonsentrasi untuk menggerakkan
faktor-faktor potensial bagi ketercapaian tujuan sekolah.
Sebagai pemimpin pendidikan pula, kepala sekolah
efektif mampu menunjukkan kemampuannya mengembangkan potensi-potensi sekolah,
guru, dan siswa untuk mencapai prestasi maksimal.
Merujuk
kepada model tersebut, dapat digambarkan bahwa seorang kepala sekolah efektif
sebagai pemimpin pendidikan selayaknya harus mampu meningkatkan prestasi
sekolah dengan menunjukkan kemampuannya dalam mengelola sekolah, guru, dan
siswa sebagai komponen utama untuk mencapai tujuan sekolah. Pengelolan yang
terkait dengan komponen sekolah dapat meliputi: (a) kurikulum praktis dan
mantap; (b) tujuan yang menantang dan balikan yang efektif; (c) partisipasi
orang tua dan masyarakat; (d) lingkungan yang tertib dan nyaman; dan (e)
kolegialitas dan profesionalisme.
Sementara,
pengelolan yang terkait dengan komponen guru dapat mencakup: (a) strategi
instruksional; (b) manajemen kelas; dan (c) desain kurikulum. Adapun
pengelolaan yang terakit dengan siswa mencakup: (a) lingkungan rumah; (b)
kecerdasan belajar; dan (c) motivasi. Ketiga komponen tersebut bersifat
interrelatif, oleh karenanya harus dikelola secara sinergis dengan mendasarkan
kepada prinsip-prinsip koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi.
Dari
berbagai pandangan di atas, dapat ditegaskan bahwa kepemimpinan efektif adalah
kepemimpinan kepala sekolah yang memfokus kepada pengembangan instruksional,
organisasional, staf, layanan murid, serta hubungan dan komunikasi dengan
masyarakat. Sajian materi ini akan mendeskripsikan kepemimpinan efektif kepala
sekolah, ditinjau dari aktifitasnya dalam berkomunikasi, membangun teamwork, mengambil keputusan, menangani
konflik, dan memelihara budaya kerja di sekolah.
2. Ciri-ciri Kepala Sekolah Efektif
Kepala sekolah efektif harus mengetahui mengetahui
(a) mengapa pendidikan yang baik diperlukan di sekolah, (b) apa yang diperlukan
untuk meningkatkan mutu sekolah, dan (c) bagaimana mengelola sekolah untuk
mencapai prestasi terbaik. Kemampuan untuk menguasai jawaban atas ketiga
pertanyaan ini akan dapat dijadikan standar kelayakan apakah seseorang dapat
menjadi kepala sekola efektif atau tidak.
Secara umum, ciri dan perilaku kepala sekolah
efektif dapat dilihat dari tiga hal pokok, yaitu: (a) kemampuannya berpegang
kepada citra atau visi lembaga dalam menjalankan tugas; (b) menjadikan visi
sekolah sebagai pedoman dalam mengelola dan memimpin sekolah; dan (c)
memfokuskan aktifitasnya kepada pembelajaran dan kinerja guru di kelas
(Greenfield, 1987; Manasse, 1985). Adapun secara lebih detil, deskripsi tentang
kualitas dan perilaku kepala sekolah efektif dapat diambil dari pengalaman
riset di sekolah-sekolah unggul dan sukses di negara maju.
Atas dasar hasil riset tersebut, dapat dijelaskan
ciri-ciri sebagai berikut:
·
Kepala sekolah efektif memiliki visi yang kuat
tentang masa depan sekolahnya, dan ia mendorong semua staf untuk mewujudkan
visi tersebut
·
Kepala sekolah efektif memiliki harapan tinggi
terhadap prestasi siswa dan kinerja staf
·
Kepala sekolah efektif tekun mengamati para guru
di kelas dan memberikan balik yang positif dan konstruktif dalam rangka
memecahkan masalah dan memperbaiki pembelajaran
·
Kepala sekolah efektif mendorong pemanfaatan
waktu secara efisien dan merancang langkah-langkah untuk meminimalisasi
kekacauan
·
Kepala sekolah efektif mampu memanfaatkan
sumber-sumber material dan personil secara kreatif
·
Kepala sekolah efektif memantau prestasi siswa
secara individual dan kolektif dan memanfaatkan informasi untuk mengarahkan
perencanaan instruksional.
Di sisi lain, kepala sekolah yang tidak efektif
biasanya:
1.
Membatasi perannya sebagai manajer sekolah dan
anggaran
2.
Menjaga
dokumen, sangat disiplin
3.
Berkomunikasi dengan setiap orang sehingga
memboroskan waktu dan tenaga
4.
Membiarkan guru mengajar di kelas
5.
Memanfaatkan waktu hanya sedikit untuk urusan
kurikulum dan pembelajaran (Martin & Millower, 1981; Willower & Kmetz,
1982).
Kenyataan menunjukkan sedikit sekali kepala sekolah
dipersiapkan sebagai pemimpin instruksional (Goodlad, 1983).
D. Praktik Kepimimpinan
Kepala Sekolah Efektif
Dalam
menjalankan perannya sebagai pemimpin yang efektif di sekolah, selama periode
kepemimpinannya kepala sekolah dapat melaksanakan hal-hal berikut.
1. Tahun Pertama
Dalam
tahun pertama masa bakti kepemimpinannya, kepala sekolah efektif dapat
melakukan hal-hal berikut:
a.
Menerima tanggungjawab sebagai kepala sekolah. Jika masih
menekankan kepada administrasi dan disiplin, membiarkan guru mengajar di kelas,
maka ia perlu merubah wawasannya menuju manajemen sekolah efektif
b.
Menetapkan tujuan dan menetapkan norma-norma atas dasar
kebijakan yang telah digariskan oleh dinas pendidikan, nilai masyarakat, dan
tentunya visinya sendiri tentang sekolah unggul
c.
Berkonsentrasi kepada upaya-upaya pembelajaran dan mulai
melakukan kunjungan kelas
d.
Mengembangkan aktifitas dan struktur sesuai dengan
tujuan, norma, dan maksud pendidikan
e.
Menyusun kalender akademik untuk menghindari hambatan
belajar siswa, waktu perencanaan guru, dan seterusnya
f.
Mendukung saluran-saluran untuk melakukan komunikasi
terbuka, pengambilan keputusan, dan problem-solving. Berusaha untuk memantapkan
atmosfir kolegial
g.
Memperhatikan pertemuan dewan guru dalam memecahkan
persoalan
h.
Merencanakan pementapan dan orientasi akademik
i.
Merencanakan sistem pemberian penghargaan bagi siswa dan
staf
j.
Berinisiatif membangkitkan kesadaran dan keterlibatan
masyarakat
2. Tahun Kedua
Di
tahun kedua ini, kepala sekolah efektif menindaklanjuti ide-ide pada tahun
pertama dengan kegiatan nyata, termasuk:
a.
Memantapkan iklim akademik sekolah, harapan berprestasi
tinggi dalam keterampilan dasar, penilaian kemajuan, dan prestasi siswa. Minat
staf harus dikonsentrasikan ke hal-hal tersebut
b.
Mendorong kepekaan sekolah terhadap masyarakat
c.
Mentransformasi visi sekolah efektif kepada staf, siswa,
dan orang tua
d.
Beralih dari fokus persoalan yang sempit menuju orientasi
program yang lebih luas
e.
Tampil percaya diri dan lebih visibel di jalan, kelas,
halaman sekolah, dan masyarakat
f.
Berinisiatif melakukan observasi kelas dan kegiatan
supervisi instruksional
g.
Menjadwal peristiwa pelatihan instruksional
h.
Memberi dukungan secara kontinyu kepada staf selama
sesuai dengan tujuan sekolah yang lebih luas
i.
Menjalin hubungan yang baik dengan komunitas sekolah,
termasuk staf, siswa, orang tua, dan lingkungan; selalu memperlakukan staf,
siswa, orang tua, dan pihak lain dengan rasa hormat.
3. Tahun Ketiga
Pada
tahun ketiga ini, kepala sekolah efektif pada dasarnya menyempurnakan
implementasi perubahan iklim dan prosedur sekolah dan melanjutkan reformasi.
Dalam hal ini, kepala sekolah dapat melakukan hal-hal berikut:
a.
Melanjutkan menyusun dan mentransformasi tujuan personal
dan sekolah yang sejalan dengan pemerintah
b.
Memantau proses dan program instruksional
c.
Mengkoordinasikan program instruksional, dengan
memantapkan prestasi
d.
Mengambil peran penting dalam pengembangan program dan
evaluasi dan keputusan tentang seleksi materi instruksional
e.
Merencanakan dan menjadwal untuk penggunaan material dan
sumber daya personil secara optimal
f.
Mengorganisasi pelatihan inservice guru dalam bidang
khusus dan teknik pengelolaan kelas
g.
Tetap mempertimbangkan riset yang relafan dan gagasan
untuk kepemimpinan efektif, sekolah efektif, dan pembelajaran efektif
h.
Menyempurnakan standar kinerja guru, siswa, staf, dan
diri sendiri.
E. Indikator Kinerja
Kepala Sekolah Efektif
Berdasarkan
langkah-langkah reformatif dan analisis obyektif, maka dapat dikemukakan
indikator-indikator kinerja kepala sekolah efektif di era global sebagai
berikut:
1.
Mewujudkan proses pembelajaran
yang efektif, yang mencakup aktifitas-aktifitas:
a. Menciptakan
situasi kelas yang kondusif
b. Menumbuhkan siswa (sikap) aktif, kreatif, kritis, dan memahami materi
ajar
c. Menumbuhkan rasa percaya diri dan saling menghargai sesama
d. Memotivasi kemampuan siswa untuk menggunakan media pembelajaran
e.
Siswa memiliki sumber belajar
2.
Menerapkan system evaluasi yang efektif dan
melakukan perbaikan secara berkelanjutan, dengan menyiapkan dan melaksanakan:
a. Adanya
jadwal evaluasi terprogram
b. Alat
evaluasi yang standard
c. Analisa
hasil evaluasi/belajar
d. Pelaksanaan
program perbaikan, pengayaan, dan penghargaan yang berkelanjutan.
e. Penerapan
tutor sebaya/Team Teaching
f.
Penulisan kisi-kisi, soal yang
profesional
3.
Melakukan refleksi diri ke arah
pembentukan karakter kepemimpinan sekolah yang kuat, yang ditunjukkan dengan:
a.
Dapat memberi keteladanan
b.
Komitmen terhadap tugas
c.
Kebersamaan/kekompakan dalam melaksanakan
tugas
d.
Implementasi Imtaq/amaliah
4.
Melaksanakan pengembangan staf yang kompeten
dan berdedikasi tinggi, melalui:
a.
Pemberian penghargaan dan sanksi yang tepat
b.
Pemberian tugas yang adil dan merata sesuai dengan
kemampuan
c.
Memberikan kepercayaan dan kesempatan untuk mengembangkan
kreativitas
5.
Menumbuhkan sikap responsif dan
antisipatif terhadap kebutuhan, dengan:
a.
Senantiasa mengikuti perkembangan IPTEK dalam PBM (Sarana
dan Metode)
b.
Membiasakan warga sekolah berkomunikasi dalam bahasa
Inggris (Bahasa Asing)
c.
Membudayakan sikap selalu ingin maju
d.
Memperluas kerja sama dengan pihak luar dalam rangka
otonomi sekolah
e.
Mengadopsi masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu di
segala bidang
6.
Menciptakan lingkungan sekolah
yang aman dan tertib (Safe and Orderly),
dengan:
a.
Memantapkan tata tertib yang tegas dan konsekuen
b.
Kerjasama yang baik antara sekolah, masyarakat sekitar
dan aparat keamanan
c.
Menjadikan sekolah yang bebas dari rokok dan Narkoba
d.
Menciptakan rasa kekeluargaan yang tinggi di antara warga
sekolah (5 S = Salam, Sapa, Sopan, Senyum, Silaturahim)
e.
Menciptakan nuansa sekolah yang aman, tenteram dan damai (Taman,
Penghijauan, Musik, yang halus)
7.
Menumbuhkan budaya mutu di
lingkungan sekolah, dengan cara:
a.
Memberikan reward kepada guru, siswa yang berprestasi
b.
Memberdayakan MGMP tingkat sekolah/Hari MGMP/Sabtu
c.
Mewajibkan warga sekolah untuk memberdayakan
perpustakaan/sumber belajar lainnya
d.
Peningkatan kualitas kehidupan beragama
e.
Memiliki target mutu yang tinggi dan slogan /motto
f.
Menanamkan rasa memiliki pada warga sekolah
8.
Menumbuhkan harapan prestasi
tinggi, dengan:
a.
Mengadakan lomba cepat dalam kegiatan class meeting
b.
Membuat jadwal rutin Olah Raga prestasi
c.
Mendorong siswa untuk mengikuti perlombaan-perlombaan
d.
Memiliki komitmen dan motivasi yang kuat
e.
Guru hams memiliki komitmen dan harapan tinggi terhadap
siswa
f.
Semua harus memiliki motivasi tinggi untuk berprestasi
9.
Menumbuhkan kemauan untuk
berubah, dengan:
a.
Mengikutsertakan guru untuk menambah wawasan
b.
Pemberian motivasi kerja yang tepat
c.
Memberikan kesempatan untuk pengembangan/ peningkatan
jenjang karir
d.
Melakukan pembinaan
10.
Melaksanakan Keterbukaan/Transparan Managemen Sekolah,
dengan cara:
a.
Membuat Program kerja, yang melibatkan semua warga sekolah
b.
Sosialisasi Program kerja
c.
Melaksanakan Program
d.
Mengadakan Pembinaan secara kontinue
e.
Membuat Laporan hasil pelaksanaan secara periodik
f.
Mengadakan rapat Evaluasi secara periodik
11.
Menetapkan secara jelas
mewujudkan Visi dan Misi, dengan:
a.
Memberdayakan seluruh komponen sekolah dalam menyusun
Visi sekolah
b.
Melibatkan semua komponen sekolah dalam menjabarkan Visi
ke dalam indikator yang jelas
c.
Menyusun Misi Realistis yang terdiri dari jangka pendek,
menengah dan Panjang untuk mencapai Visi, dengan melibatkan semua komponen sekolah
12.
Melaksanakan pengelolaan tenaga
kependidikan secara efektif, dengan:
a.
Memberdayakan disiplin guru dan karyawan
b.
Membudayakan pelayanan prima
c.
Meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan melalui
pelatihan-pelatihan atau lainnya
d.
Meningkatkan kesejahteraan guru dan karyawan
e.
Menciptakan iklim kerja yang kondusif dan kompetitif yang
sehat dengan memberikan penghargaan dan sanksi
13.
Melaksanakan pengelolaan sumber
belajar secara efektif, dengan:
a.
Menginfentarisir semua sumber-sumber belajar, di dalam
dan di luar sekolah
b.
Menentukan sumber belajar yang efektif sesuai kemampuan sekolah
c.
Pengadaan sumber-sumber belajar sesuai kemampuan
d.
Sosialisasi pemanfaatan semua sumber belajar
e.
Merencanakan pemanfaatan sumber belajar
14.
Melaksanakan pengelolaan
kegiatan kesiswaan/ Ekstrakurikuler secara efektif, dengan:
a.
Menginfentarisir sarana prasarana ekstrakurikuler
b.
Menginfentarisir minat dan bakat siswa
c.
Mencari peluang kerjasama dengan pihak lain
d.
Mencari peluang pengadaan dana dari donatur
e.
Menentukan jenis-jenis ekstrakurikuler
15.
Mengembangkan kepemimpinan instruksional, dengan cara:
a.
Mendorong murid untuk bekerja keras mencapai standar
prestasi nasional.
b.
Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program instruksional
untuk memastikan bahwa kurikulum dan pembelajaran efektif telah diterapkan,
didukung dengan penggunaan strategi penilaian secara tepat.
c.
Mengajak semua pihak terkait di sekolah melaksanakan
pengambilan keputusan yang didasarkan kepada visi, misi, dan prioritas program.
d.
Memantapkan dan mempertahankan harapan berprestasi yang
tinggi kepada murid secara rutin dengan melakukan best practices dalam kepemimpinan, pembelajaran, dan perbaikan
instruksional.
e.
Bekerjasama dengan para guru dan staf dalam mengidentifikasi
sumber-sumber dan materi sesuai dengan kemampuan anggaran.
f.
Bekerjasama dengan guru dan staf dalam memperbaiki dan
menetapkan kalender akademik.
0 Komentar Tog Bhe Maseh: