SUPERVISI PEMBELAJARAN
Materi
supervisi pembelajaran sangat penting bagi pengawas sekolah untuk mengawal
suksesnya implementasi Kurikulum 2013, khususnya dalam melakukan supervisi
terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan dalam membantu kepala
sekolah dalam melakukan supervisi pembelajaran kepada guru-guru di sekolah yang
dipimpinya. Untuk itu pengawas sekolah harus memiliki kemampuan untuk memilih
dan melakukan model supervisi pembelajaran yang paling relevan dengan tuntutan
implementasi kurikulum 2013 di sekolah binaan masing-masing.
Untuk meningkatkan
pemahaman dan pengalaman tentang model supervisi pembelajaran tersebut pengawas
sekolah perlu melakukan praktek melakukan perencanaan, maksanakan atau
simulasi, mengevaluasi serta membuat tindak lanjutnya. Dalam kaitan dengan
kegitan simulasi supervisi pembelajaran, pengawas sekolah perlu memahami
penggunaan instrumen penilaian berbasis kreativitas
Supervisi
pembelajaran merupakan bantuan profesional
kepada guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran sehingga guru dapat
membantu peserta didik untuk belajar lebih aktif, kreatif, inovatif, efektif,
efisein dan menyenangkan. Dalam konteks kurikulum 2013, kualitas proses
pembelajaran yang harus ditingkatkan adalah membantu peserta didik untuk
meningkatkan kemampuan kreativitas mereka melalui kegiatan mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan membentuk jejaring.
Kegiatan
supervisi pembelajaran berkenaan dengan aspek kualitatif untuk memberi jawaban
pada pertanyaan bagaimana peserta didik belajar lebih baik. Dengan kata lain supervisi pembelajaran ini merupakan kegiatan
terencana untuk membantu guru melalui dukungan, bimbingan dan penilaian pada
proses pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Hal ini senada
dengan pendapat Spears (....) yang menyatakan
bahwa supervisi pembelajaran merupakan ...the
process of bringing about improvement in instruction by working with people who
are helping the pupils. It is a process of stimulating growth and a means of
helping teachers to help themselves. The supervisory programme is one of
instructional improvement....Dengan demikian, supervisi pembelajaran lebih
menekankan pada memberi dorongan perbaikan mandiri guru dalam meningkatkan
proses pembelajaran.
Fungsi
dukungan dalam supervisi pembelajaran adalah menyediakan bimbingan profesional
dan bantuan teknis pada guru untuk meningkatkan proses pembelajaran. Logikanya,
dengan mengajar lebih baik berarti membantu peserta didikuntuk:
a.
Belajar
lebih banyak (to learn more)
b.
Belajar
lebih cepat (to learn faster)
c.
Belajar
lebih mudah (to learn more easily)
d.
Belajar
lebih menyenangkan (to have more pleasure
while learning) dan
e.
Menggunakan/mengaplikasikan
apa yang mereka pelajari dengan lebih efektif (to use/apply what they learn more effectively).
Dalam konteks
implementasi kurikulum 2013, kegiatan untuk membantu peserta didik tersebut
diharapkan dapat memberi pengalaman proses pembelajaran yang tidak hanya
meningkatkan pengetahuan saja,
tetapi harus meningkatkan kreativitas,
inovasi, berfikir kritis, dan berkarakter
kuat, diantaranya bertanggung jawab, mandiri, toleran, produktif,
bekerja sama, dan lain-lain, disamping dukungan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi.
Oleh karena
itu, guru membutuhkan bantuan dan dukungan. Mereka memerlukan bantuan dalam
memahami dan mempraktekkan strategi dan teknik pembelajaran yang dapat
meningkat hasil belajar peserta didiksesuai dengan tuntutan kurikulum. Agar
berhasil dengan baik, fungsi dukungan membutuhkan banyak waktu dan upaya.
Beberapa cara yang dapat mendukung guru adalah meningkatkan proses pembelajaran
dalam:
a.
Menggunakan
secara efektif petunjuk bagi guru dan bahan pembantu guru lainnya.
b.
Menggunakan
buku teks secara efektif
c. Menggunakan praktek pembelajaran yang
efektif yang dapat mereka pelajari selama pelatihan profesional/inservice training
d.
Mengembangkan
teknik pembelajaran yang telah mereka miliki
e.
Menggunakan
metodologi yang luwes (fleksibel)
f.
Merespon
kebutuhan dan kemampuan individual siswa.
g.
Menggunakan
lingkungan sekitar sebagai alat bantu pembelajaran
h.
Mengelompokan
peserta didiksecara lebih efektif.
i.
Mengevaluasi
peserta didikdengan lebih akurat/teliti/seksama
j.
Berkooperasi
dengan guru lain agar lebih berhasil.
k.
Mengikutsertakan
masyarakat dalam mengelola kelas.
l.
Meraih
moral dan motivasi mereka sendiri.
m.
Memperkenalkan
teknik pembelajaran modern untuk inovasi dan kreatifitas layanan pembelajaran.
n.
Membantu
membuktikan peserta didikdalam meningkatkan ketrampilan berpikir kritis,
menyelesaikan masalah dan pengambilan keputusan.
o.
Menciptakan
suasana pembelajaran yang kondusif.
Tujuan
supervisi pembelajaran pada prinsipnya sama dengan tujuan supervisi akademik secara
umum. Glickman (1981) menyatakan bahwa kegiatan supervisi akademik adalah
membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran yang
dicanangkan bagi murid-muridnya. Dengan demikian yang paling pokok dikawal
dalam supervisi pembelajaran adalah mengawal guru dalam mencapai tujuan
pembalajaran.
Supervisi
pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan, pengembangan, interaksi,
penyelesaian masalah yang bebas kesalahan, dan sebuah komitmen untuk membangun
kapasitas guru. Unruh dan Turner (1970) menyatakan bahwa supervisi merupakan
sebuah proses sosial dari stimulasi, pengasuhan, dan memprediksi pengembangan
professional guru (h.17) dan pengawas sebagai
penggerak utama dalam pengembangan kondisi pembelajaran secara optimum (h. 135).
Tujuan
lainnya dari supervisi pembelajaran memnutur para ahli, diantaranya untuk
meningkatkan:
a.
Interaksi
tatap muka dan membangun hubungan antara guru dengan pengawas (Acheson &
Gall, 1997; Bellon & Bellon, 1982; Goldhammer, 1969; McGreal, 1983);
b.
Pembelajaran
bagi guru dan pengawas (Mosher & Purpel, 1972)
c.
Meningkatkan
belajar peserta didikmelalui peningkatan pembelajaran guru (Blumberg, 1980;
Cogan, 1973; Harris, 1975)
d.
Membangun
kepercayaan pada proses, satu sama lain, dan lingkungan (Costa & Garmston,
1994), dan
e.
Mengubah
hasil dengan pengembangan kehidupan yang lebih baik untuk guru dan peserta
didikdan pembelajaran mereka (Sergiovanni & Starratt, 1998).
0 Komentar Tog Bhe Maseh: