Prosedur Penyusunan Kuesioner (Angket)

5:30 AM URAY ISKANDAR 0 Comments




Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan kuesioner sebagai teknik  yang dipilih untuk mengumpulkan data. Kuesioner (Angket) memang mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpul data.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:268), sebelum kuesioner disusun, maka harus dilalui prosedur:

a.    Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner;

b.    Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner;

c.    Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal;

d.    Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.

            Penentuan sampel sebagai responden kuesioner perlu mendapat perhatian pula. Jika salah menentukan sampel, informasi yang kita butuhkan kemungkinan tidak kita peroleh secara maksimal. Contoh, kita menghendaki data tentang khasiat obat-obatan tradisional, termasuk jamu yang diminum. Kita sebarkan angket kepada sejumlah gadis yang kita perkirakan senang minum jamu supaya kelangsingannya terjamin. Ternyata setelah angket kembali terkumpul, banyak item yang masih kosong tidak dijawab karena responden yang kita pilih ternyata tidak suka rasa pahit. Mereka memilih tubuh tidak ramping daripada harus setiap kali minum jamu.

            Untuk memperoleh kuesioner dengan hasil mantap adalah dengan proses uji coba. Sampel yang diambil untuk keperluan uji coba haruslah sampel dari populasi di mana sampel penelitian akan diambil. Dalam uji coba, responden diberi kesempatan untuk memberikan saran-saran perbaikan bagi kuesioner yang diujicobakan itu. Situasi sewaktu uji coba dilaksanakan harus sama dengan situasi kapan penelitian yang sesungguhnya dilaksanakan (Suharsimi Arikunto, 2010:269).



Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kuesioner, antara lain:

a.  Pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam kuesioner juga harus sesuai dengan variebel-veriabel penelitian, yang biasanya sudah didefinisikan dalam definisi operasional, yang mengandung indikator-indikator penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian.

b. Tiap   pertanyaan   dalam   kuesiner   adalah   bagian   dari   penjabaran  definisi

     operasional, sehingga dapat dianalisis dengan tepat untuk menjawab permasalahan penelitian.

c.  Pakailah bahasa yang sederhana yang dapat dipahami oleh responden.

d.  Pakailah kalimat yang pendek yang mudah difahami.

e   Jangan terlampau cepat menganggap bahwa responden telah memiliki pengetahuan atau pengalaman tentang masalah penelitian.

f.   Lindungi harga diri responden.

g.  Bila ingin menanyakan  suatu  perasaan  atau  tanggapan  yang  menyenangkan  

     atau tidak menyenangkan, tanyakan terlebih dahulu hal-hal yang menyenangkan.

h. Pertimbangkan pertanyaan bersifat langsung atau tidak langsung.

i.  Tentukan pertanyaan terbuka atau tertutup.

j.  Masukkan hanya satu buah pikiran dalam tiap pertanyaan.

k. Rumusan pertanyaan jangan sampai memalukan responden.

    (Nasution, 2006:135-137)








You Might Also Like

0 Komentar Tog Bhe Maseh: