MENUJU SAMBAS HEBAT
Kabupaten Sambas merupakan salah satu Kabupaten dari 14
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan
Barat. Wilayah administratif Kabupaten
Sambas terdiri dari 19 kecamatan, dua
diantaranya yaitu Kecamatan Sajingan Besar
dan Kecamatan Paloh merupakan kawasan perbatasan dengan Sarawak
Malaysia. Hebat berarti terlampau, amat sangat atau dahsyat, ramai, kuat, seru,
bagus, menakutkan dan masih banyak lagi pengertian lainnya.
Untuk menuju Sambas hebat kita dituntut untuk memiliki perilaku yang berakhlakul karimah. Akhlaqul karimah
harus diawali dengan memahamkan diri sendiri bahwa apabila kita tidak senang
diperlakukan tidak baik, maka orang lain pada hakekatnya juga tidak
senang apabila diperlakukan tidak baik. Apabila diri kita
merasa senang dihormati, maka orang lain juga senang hal yang serupa dengan
diri kita sendiri. Tidaklah mungkin kita memaksakan kehendak kita agar orang
lain mengikutinya sebagaimana tidak mungkinnya kehendak orang lain dipaksakan
pada diri kita.
Penerapan akhlaqul karimah pada diri sendiri tidaklah mudah,
harus dilatih terus menerus karena disitu ada pengendalian hawa nafsu. Akhlakaqul
karimah yang dilaksanakan pada level keluarga akan memberikan dampak proses
pembelajaran dan pembiasaan pada seluruh angota keluarga untuk selalu
ber-akhlaqul karimah, sehingga pada tataran yang lebih luas terhadap tetangga,
dilingkungan masyarakat menjadi kebiasaan yang dengan sendirinya akan dipraktikkan.
Mewujudkan Sambas Hebat dengan berahlaqul karimah merupakan manivestasi keimanan seseorang yang berperilaku, memiliki perangai, ataupun memiliki adab yang didasarkan pada nilai-nilai
keagamaan. Dalam sejarah kehidupan
manusia masalah konflik beda pendapat senantiasa akan hadir. Orang berakhlak
tidak memerlukan pencitraan apalagi memaksakan kehendak. Kepentingan bersama jauh lebih penting daripada
kepentingan pribadi dan golongannya. Betapa indahnya jika semua elemen masyarakat
di Kabupaten Sambas memiliki
karakter akhlakul karimah yakni saling memahami, mengutamakan toleransi dalam berbeda pendapat, saling menjunjung
tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan dan bergerak demi keutuhan bangsa dan
negara.
Untuk menuju Sambas Hebat juga perlu di ingat bahwa adanya kecanggihan teknologi, sistem, dan regulasi apapun, tidak akan memberi
manfaat maksimal jika pribadi-pribadi masyarakat tidak
memiliki akhlakul karimah. Tujuan akhlak adalah mencapai kebahagiaan hidup umat
manusia dalam kehidupannya. Tantangan dan ancaman meraih akhlaqul karimah dalam
dunia modern yakni dengan cara menegakkan akhlaqul karimah dalam dunia keilmuan dan dunia profesi.
Berakhlaqul karimah dengan
budaya modern contohnya amanah dan menepati janji berarti berbuat sesuatu sesuai dengan
apa yang telah diucapkan. Orang yang tidak menepati janji disebut
ingkar janji. Oleh sebab itu jika berjanji dengan orang lain tentang sesuatu,
maka hendaklah ditepati, karena berjanji
dengan orang lain pada hakikatnya adalah juga berjanji kepada Allah SWT.
Saat
ini kita berada di tengah pusaran hegemoni media, revolusi ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak hanya mampu menghadirkan sejumlah kemudahan dan kenyamanan
hidup bagi manusia modern, melainkan juga mengundang serentetan permasalahan
dan kekhawatiran. Teknologi multimedia misalnya, yang berubah begitu cepat
sehingga mampu membuat informasi cepat diperoleh, kaya isi, tak terbatas
ragamnya, serta lebih mudah dan enak untuk dinikmati. Namun, di balik semua
itu, sangat potensial untuk mengubah cara hidup seseorang, bahkan dengan mudah
dapat merambah ke lingkungan keluarga yang semula sarat dengan norma susila.
Disinilah pentingnya akhlak semakin terasa jika dikaitkan dengan maraknya aksi kejahatan.
Untuk
mengatasi semua kenyataan tersebut tidaklah cukup hanya melakukan tindakan
represif akan tetapi harus melalui penanaman akhlakul karimah. Tanpa upaya preventif,
segala bentuk upaya represif tidak akan mampu menyelesaikan suatu masalah,
karena semua pelaku kejahatan selalu patah tumbuh hilang berganti. Dalam
menyongsong kemajuan zaman, masyarakat Sambas harus memiliki moral yang berkualitas
unggul.
Disamping itu masyarakat
Sambas Hebat juga kedepannya harus dapat berdiri sendiri, tidak
bergantung pada orang lain atau disebut dengan mandiri. Mandiri dalam hal ini
tentunya mampu melakukan hal yang bisa dilakukan sendiri dengan baik tanpa
membebani atau tergantung dengan orang lain.
Menuju Sambas Hebat tentunya juga
akan terwujudnya keadaan lingkungan yang aman sentosa dan makmur, selamat atau terlepas dari segala macam gangguan yang
sering orang sebut dengan sejatera. Dalam istilah umum, sejahtera dapat menunjuk
ke keadaan yang baik, kondisi
manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai. Keluarga Sejahtera
adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi
kebutuhan hidup spiritual dan materi yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, memiliki hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang antar anggota dan
antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. (BKKBN:1994).
Kesejahteraan keluarga tidak hanya
menyangkut kemakmuran saja, melainkan juga harus secara keseluruhan sesuai
dengan ketentraman yang berarti dengan kemampuan itulah dapat menuju
keselamatan dan ketentraman hidup. Dalam rencana pembangunan nasional
memberikan petunjuk bahwa pembangunan keluarga sejahtera diarahkan
pada terwujudnya keluarga sebagai wahana nilai-nilai luhur budaya bangsa guna
meningkatkan kesejahteraan keluarga serta membina ketahanan keluarga agar mampu
mendukung kegiatan pembangunan.
Dengan demikian untuk menuju Sambas hebat
tentunya kita harus memiliki sumber daya manusia yang memiliki jati diri, sikap
dan perilaku yang berlandaskan nilai-nilai agama, jujur dan bertaqwa. Sehingga akan
terwujud pelayanan publik yang prima karena Sambas Hebat tentunya dapat memberdayakan
aparatur pemerintah yang baik dan bersih, meningkatnya pembangunan
infrastruktur dasar, berkembangnya ekonomi kerakyatan dan investasi yang
sinergis, adanya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan, serta adanya penegakan hukum yang adil dan bertanggung jawab, semoga!
Oleh : Uray Iskandar,
S.Pd,M.Pd
(Ketua Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia
Kabupaten Sambas
0 Komentar Tog Bhe Maseh: