BELAJAR MENJADI GURU “ KELAS INSPIRASI”
Kelas
Inspirasi adalah merupakan sebuah kegiatan yang mewadahi profesional dari
berbagai sektor untuk ikut serta berkontribusi pada kemajuan pendidikan di
Indonesia. Kelas Inspirasi merupakan solusi bagi para profesional Indonesia
yang ingin berkontribusi dengan mengajar di lingkungannya.
Hal
ini membuka pintu interaksi positif antara kaum profesional dengan sekolah
tempat dia berpartisipasi untuk berbagi cerita dan pengalaman
kerja juga motivasi meraih cita-cita. Cerita tersebut akan menjadi bibit untuk
para siswa bermimpi dan merangsang tumbuhnya cita-cita tanpa batas pada diri
mereka.
Sebetulnya tidak hanya tenaga profesional saja
yang perlu turun menginspirasi anak Indonesia. Tetapi boleh juga dari perbagai kalangan, karena setiap profesi memiliki andil yang besar dalam memberikan inspirasi, bukan
hanya profesi yang membutuhkan pendidikan tinggi yang dapat menginspirasi peserta
didik. Namun dengan adanya relawan pengajar
tenaga profesional, peserta didik lebih
mengetahui informasi yang mendalam
mengenai apa cita – citanya dan bagaimana menggapai cita – citanya tersebut.
Dalam
mengembangkan pendidikan, kesadaran akan siapa dirinya dan bangsanya adalah
bagian yang teramat penting. Kesadaran tersebut hanya dapat terbangun dengan
baik melalui sejarah yang memberikan pencerahan dan penjelasan mengenai siapa
diri bangsanya di masa lalu yang menghasilkan dirinya dan bangsanya di masa
kini. Selain itu, pendidikan harus membangun pula kesadaran, pengetahuan,
wawasan dan nilai berkenaan dengan lingkungan tempat diri dan bangsanya hidup.
Upaya terobosan
kurikulum berupa pengembangan nilai-nilai yang menjadi dasar bagi pendidikan dapat
dikembangkan pada diri peserta didik akan sangat kokoh dan memiliki dampak
nyata dalam kehidupan diri, masyarakat, bangsa dan bahkan umat manusia. Pengembangan
budaya dan karakter bangsa hanya dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan
yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial, budaya masyarakat
dan budaya bangsa.
Setiap proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru selalu mengembangkan kemampuan dalam
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan untuk pengembangan beberapa
nilai peduli sosial, peduli lingkungan, rasa ingin tahu, dan kreatif memerlukan
upaya pengkondisian sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk
memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai tersebut. Manusia membutuhkan pendidikan dalam
kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan
potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan
diakui oleh masyarakat.
Proses pembelajaran pada setiap
satuan pendidikan harus
interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Guru
mendidik tidak hanya sebatas mentransfer ilmu saja, namun lebih jauh dan
pengertian itu yang lebih utama adalah dapat mengubah atau membentuk karakter
dan watak peserta didik agar menjadi
lebih baik, lebih sopan dalam tataran etika maupun estetika bahkan perilaku
dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami
karakter seseorang peserta didik memang sangat sulit, namun sangat
penting. Apalagi sebagai guru selalu bersama dengan peserta didik yang
sangat banyak dan masing-masing mempunyai karakter-karakter tersendiri. Keadaan
atau proses beajar dan mengajar tidak dapat berjalan dengan baik, apabila kita
tidak saling mengenal dengan peserta didik. Saling mengenal tidak harus dengan
menghafal nama-nama dari peserta didik, tetapi pendidik harus mengenal
kepribadian dari setiap peserta didik.
Apabila kita
ingin belajar menjadi guru kelas inspirasi sikap yang paling utama ditanamkan adalah
sukarela. Dalam hal ini tentunya
semua pihak yang terlibat mengikuti kegiatan kelas inspirasi dengan penuh
kerelaan hati. Mereka yang terlibat tanpa paksaan, baik sekolah maupun peserta
didiknya bahkan para pegiatnya. Berikutnya juga terbebas dari berbagai macam kepentingan. Kegiatan kelas inspirasi
bebas dari relasi dengan institusi perusahaan/lembaga tempat pegiat bekerja,
relasi dengan motif pemasaran perusahaan dan berbagai kepentingan nonpendidikan
yang tidak relevan.
Sikap lain yang perlu juga dimiliki adalah siap untuk belajar. Dalam hal
ini kita harus memiliki sikap terbuka dan saling belajar, baik sekolah, dan
semua pihak yang terlibat. Para relawan terbuka belajar khususnya bagaimana
mengajar di depan kelas, sekolah juga terbuka dengan masukan dari relawan
khususnya tentang penyelenggaraan kegiatan kelas inspirasi.
Dengan
demikian semua unsur yang terlibat akan selalu siap untuk bersilaturahmi. Kita
memang selalu harus terbuka untuk membangun silaturahmi, baik relawan maupun sekolah.
Relawan dan sekolah terbuka, saling rendah hati dan tulus untuk terus menjalin silaturahmi
demi kemajuan sekolah dan pendidikan.
Sebagai guru
harus dapat mengendalikan ego dan menambah kesabaran saat berinteraksi dengan
peserta didik untuk mengingatkan bahwa hal tersebut salah, benar, sopan dan
lain-lain. Misalnya, seorang peserta didik yang suka bergurau dan
menganggap guru adalah teman, saat pendidik melakukan kesalahan dan peserta
didik mengejek dengan kata kurang sopan. Apabila kita langsung memarahi dan
tidak bisa menahan emosi kita, maka kita akan ditakuti oleh peserta didik dan
bisa saja peserta didik tersebut dan yang lain langsung merasa tegang dan
akhirnya pada saat peajaran, bukan suasana yang menyenangkan yang
didapat melainkan suasana tegang dan menakutkan.
Bagi
para profesional pengajar, kelas inspirasi dapat memberi pengalaman mengajar di
depan kelas sebagai bentuk kontribusi yang nyata dan aktif terhadap perbaikan
masa depan bangsa. Interaksi antara para profesional dengan peserta didik dan
guru diharapkan dapat berkembang nantinya menjadi lebih banyak gagasan dan
kegiatan yang melibatkan kontribusi kaum profesional.
Mari kita
belajar menjadi guru kelas inspirasi untuk saling percaya bahwa ini bukan
tentang diri relawan, bukan tentang para pengurus sekolah tetapi demi peserta
didik yang akan lebih percaya diri dan siap untuk berjuang menggapai cita-cita mereka.
Oleh : Uray Iskandar,
S.Pd,M.Pd
(Ketua
Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia Kabupaten Sambas)
0 Komentar Tog Bhe Maseh: