BELAJAR MENJADI GURU “ KELAS INSPIRASI”

09.12 URAY ISKANDAR 0 Comments




Kelas Inspirasi adalah merupakan sebuah kegiatan yang mewadahi profesional dari berbagai sektor untuk ikut serta berkontribusi pada kemajuan pendidikan di Indonesia. Kelas Inspirasi merupakan solusi bagi para profesional Indonesia yang ingin berkontribusi dengan mengajar di lingkungannya.

Hal ini membuka pintu interaksi positif antara kaum profesional dengan sekolah tempat dia berpartisipasi untuk berbagi cerita dan pengalaman kerja juga motivasi meraih cita-cita. Cerita tersebut akan menjadi bibit untuk para siswa bermimpi dan merangsang tumbuhnya cita-cita tanpa batas pada diri mereka.

Sebetulnya tidak hanya tenaga profesional saja yang perlu turun menginspirasi anak Indonesia. Tetapi boleh juga dari perbagai kalangan, karena setiap profesi memiliki andil yang besar dalam memberikan inspirasi, bukan hanya profesi yang membutuhkan pendidikan tinggi yang dapat menginspirasi peserta didik. Namun dengan adanya relawan pengajar tenaga profesional, peserta didik lebih mengetahui informasi yang mendalam mengenai apa cita – citanya dan bagaimana menggapai cita – citanya tersebut.

Dalam mengembangkan pendidikan, kesadaran akan siapa dirinya dan bangsanya adalah bagian yang teramat penting. Kesadaran tersebut hanya dapat terbangun dengan baik melalui sejarah yang memberikan pencerahan dan penjelasan mengenai siapa diri bangsanya di masa lalu yang menghasilkan dirinya dan bangsanya di masa kini. Selain itu, pendidikan harus membangun pula kesadaran, pengetahuan, wawasan dan nilai berkenaan dengan lingkungan tempat diri dan bangsanya hidup.

Upaya terobosan kurikulum berupa pengembangan nilai-nilai yang menjadi dasar bagi pendidikan dapat dikembangkan pada diri peserta didik akan sangat kokoh dan memiliki dampak nyata dalam kehidupan diri, masyarakat, bangsa dan bahkan umat manusia. Pengembangan budaya dan karakter bangsa hanya dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial, budaya masyarakat dan budaya bangsa.

Setiap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru selalu mengembangkan kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan untuk pengembangan beberapa nilai peduli sosial, peduli lingkungan, rasa ingin tahu, dan kreatif memerlukan upaya pengkondisian sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai tersebut. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.

Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Guru mendidik tidak hanya sebatas mentransfer ilmu saja, namun lebih jauh dan pengertian itu yang lebih utama adalah dapat mengubah atau membentuk karakter dan watak  peserta didik agar menjadi lebih baik, lebih sopan dalam tataran etika maupun estetika bahkan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

            Memahami karakter seseorang peserta didik memang sangat sulit, namun sangat penting. Apalagi sebagai guru selalu bersama dengan peserta didik yang sangat banyak dan masing-masing mempunyai karakter-karakter tersendiri. Keadaan atau proses beajar dan mengajar tidak dapat berjalan dengan baik, apabila kita tidak saling mengenal dengan peserta didik. Saling mengenal tidak harus dengan menghafal nama-nama dari peserta didik, tetapi pendidik harus mengenal kepribadian dari setiap peserta didik.

Apabila kita ingin belajar menjadi guru kelas inspirasi sikap yang paling utama ditanamkan adalah sukarela. Dalam hal ini tentunya semua pihak yang terlibat mengikuti kegiatan kelas inspirasi dengan penuh kerelaan hati. Mereka yang terlibat tanpa paksaan, baik sekolah maupun peserta didiknya bahkan para pegiatnya. Berikutnya juga terbebas dari berbagai macam kepentingan. Kegiatan kelas inspirasi bebas dari relasi dengan institusi perusahaan/lembaga tempat pegiat bekerja, relasi dengan motif pemasaran perusahaan dan berbagai kepentingan nonpendidikan yang tidak relevan.

Sikap lain yang perlu juga dimiliki adalah siap untuk belajar. Dalam hal ini kita harus memiliki sikap terbuka dan saling belajar, baik sekolah, dan semua pihak yang terlibat. Para relawan terbuka belajar khususnya bagaimana mengajar di depan kelas, sekolah juga terbuka dengan masukan dari relawan khususnya tentang penyelenggaraan kegiatan kelas inspirasi.

Dengan demikian semua unsur yang terlibat akan selalu siap untuk bersilaturahmi. Kita memang selalu harus terbuka untuk membangun silaturahmi, baik relawan maupun sekolah. Relawan dan sekolah terbuka, saling rendah hati dan tulus untuk terus menjalin silaturahmi demi kemajuan sekolah dan pendidikan.

Sebagai guru harus dapat mengendalikan ego dan menambah kesabaran saat berinteraksi dengan peserta didik untuk mengingatkan bahwa hal tersebut salah, benar, sopan dan lain-lain.  Misalnya, seorang peserta didik yang suka bergurau dan menganggap guru adalah teman, saat pendidik melakukan kesalahan dan peserta didik mengejek dengan kata kurang sopan. Apabila kita langsung memarahi dan tidak bisa menahan emosi kita, maka kita akan ditakuti oleh peserta didik dan bisa saja peserta didik tersebut dan yang lain langsung merasa tegang dan akhirnya pada saat peajaran, bukan suasana yang menyenangkan  yang didapat melainkan suasana tegang dan menakutkan.

Bagi para profesional pengajar, kelas inspirasi dapat memberi pengalaman mengajar di depan kelas sebagai bentuk kontribusi yang nyata dan aktif terhadap perbaikan masa depan bangsa. Interaksi antara para profesional dengan peserta didik dan guru diharapkan dapat berkembang nantinya menjadi lebih banyak gagasan dan kegiatan yang melibatkan kontribusi kaum profesional.

Mari kita belajar menjadi guru kelas inspirasi untuk saling percaya bahwa ini bukan tentang diri relawan, bukan tentang para pengurus sekolah tetapi demi peserta didik yang akan lebih percaya diri dan siap untuk berjuang menggapai cita-cita mereka.

Oleh : Uray Iskandar, S.Pd,M.Pd

(Ketua Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia Kabupaten Sambas)


You Might Also Like

0 Komentar Tog Bhe Maseh: