PEMBELAJAR SEPANJANG HAYAT

09.11 URAY ISKANDAR 0 Comments




Pembelajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh setiap individu untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku dalam hal mendapatkan ilmu pengetahuan menjadi ke arah yang lebih baik. Pembelajar sepanjang hayat dapat  membantu seseorang agar memperoleh berbagai pengalaman dan tingkah laku setiap individu yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap serta perilaku menjadi bertambah, baik kuantitas maupun kualitasnya.

Manusia tidak akan pernah memahami segala sesuatu tanpa dibarengi dengan ilmu, karena ilmu itu sendiri adalah sebagai kunci untuk memasuki dunia pemahaman. Sedangkan berpikir merupakan ciri khas dari aktivitasnya manusia. Manusia berpikir adalah sebagai perkembangan ide dan konsep. Akan tetapi, tidak semua berpikir itu menghasilkan ilmu, pemikiran yang dapat menghasilkan ilmu adalah pemikiran yang benar-benar sistematis dan sungguh-sungguh yakni cara berpikir yang berdisiplin, dimana seseorang yang berpikir tidak membiarkan ide dan konsep dipikirannya tanpa arah, tetapi senantiasa diarahkan pada tujuan-tujuan terentu.

Pembelajar juga merupakan sebuah proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu sistem. Kegiatan pembelajaran adalah merupakan suatu proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap,  pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Pada dasarnya pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi  yang ada menjadi kompetensi dimiliki oleh setiap manusia dalam hal belajar sesuai dengan apa yang yang akan diharapkan oleh seseorang untuk mendapatkan pengetahuan. Dalam hal ini tentunya dapat dikatakan bahwa seseorang yang melakukan belajar merupakan aktivitas yang sangat vital untuk meningkatkan kompetensi bagi setiap individu.

Menurut Sudarwan Danim (2010) manusia pembelajar adalah orang-orang yang menjadikan kegiatan belajar, sebagai bagian dari kehidupan dan kebutuhan hidupnya. Manusia pembelajar belajar dari banyak hal, misalnya dari pengalaman keberhasilan atau kegagalan orang lain, pengalaman diri sendiri yang bersifat sukses atau yang bersifat gagal. Masih menurut beliau ada enam pilar utama yang mutlak untuk menjadi manusia pembelajar adalah : rasa ingin tahu, optimisme, keikhlasan, konsistensi, pandangan visioner dan tuntutan pekerjaan.

Dalam suatu kegiatan belajar dapat terjadi pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam kombinasi dan penekanan yang bervariasi. Setiap kegiatan belajar memiliki kombinasi dan penekanan yang berbeda dari kegiatan belajar lain tergantung dari sifat muatan yang akan dipelajari oleh setiap individu untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.  Meskipun kita ketahui bahwa pengetahuanlah yang  selalu menjadi unsur penggerak untuk pengembangan kemampuan yang lainnya dalam pengembangan sikap individu tersebut.

Sekarang banyak kita temukan individu yang menjadi pembelajar sepanjang hayat dan tentunya tidak memandang usia. Oleh karena mereka beranggapan bahwa usia bukan menjadi kendala dalam hal menuntut ilmu pengetahuan. Dengan memiliki ilmu pengetahuan orang menjadi tahu tentang segala sesuatu yang dipelajarinya. Tentunya orang yang menjadi pembelajar sepanjang hayat, maka ia tidak akan pernah berhenti untuk belajar. Mereka juga tidak mempersoalkan dimana tempat ia dalam belajar. Bahkan mereka juga tidak memilih waktu yang paling tepat untuk belajar yakni kapan saja. Tidak heran kita menemukan orang selalu membawa bahan bacaannya pada tempat-tempat umum ketika sedang menunggu jadwal antrian.

Pembelajaran sepanjang hayat merupakan sebuah gagasan seseorang dalam belajar yang berkesinambungan. Karena dengan menjadi pembelajar sepanjang hayat, seseorang akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang terkini. Bagi seorang pembelajar tentunya ia memiliki minat untuk belajar yang tinggi sekali. Hal ini di perkuat oleh Sardiman A.M (2016) bahwa seseorang yang memiliki minat dapat membangkitkan dirinya untuk belajar karena adanya suatu kebutuhan, menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau, memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik. Dengan demikian seseorang akan berhasil dalam belajar, apabila seseorang tersebut memiliki minat yang tinggi untuk belajar.

Belajar sepanjang hayat merupakan landasan untuk dapat menumbuhkan kembangkan seseorang yang  gemar dalam belajar. Setiap individu yang gemar belajar dapat terwujud apabila setiap orang selalu mencari dan menemukan sesuatu yang baru dan bermakna untuk dapat meningkatkan hasil belajar. Apabila seseorang sudah mendapatkan hasil belajar, tentunya mereka tidak hanya sampai puas pada suatu pengetahuan yang ia dapatkan, karena selalu merasa kurang dan kurang dalam mendapatkan pengetahuan yang dicari.

Kegiatan belajar yang dilakukan oleh setiap individu diatas tidak terbatas hanya untuk mengetahui atau belajar sesuatu, namun tidak juga belajar hanya untuk memecahkan suatu permasalahan  yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan belajar tentunya dilakukan secara terarah untuk kepentingan dan kemajuan dalam kehidupannya. Pembelajar sepanjang hayat juga memberikan dampak yang positip bagi pembelajar untuk dapat melakukan sesuatu, bahkan  belajar untuk hidup bersama dalam kehidupan bermasyarakat.

Dengan demikian tentunya akan banyak sekali bermunculan berbagai layanan pendidikan yang diselenggarakan oleh pihak-pihak yang peduli dengan ilmu pengetahuan maupun sebagai pembelajar. Ditambah lagi dengan adanya berbagai macam teknologi informasi yang akan memberikan suatu  kemudahan bagi masyarakat dan lembaga pendidikan untuk dapat melakukan kegiatan belajar secara individual tanpa batas waktu dan tempat.

Terakhir dapat kita katakan bahwa untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, seseorang akan mempunyai sebuah konsep, ide dan gagasan dalam proses belajar yang berlangsung secara terus menerus dalam setiap diri individu, kapanpun, dimanapun dan dengan siapapun. Untuk menjadi pembelajar  sepanjang hayat kita hendaknya harus kreatif, dan responsif sehingga akan mampu memuaskan minat setiap individu dan masyarakat dalam kehidupannya. Pembelajar sepanjang hayat dalam perwujudannya akan dapat membentuk suatu totalitas dari belajar yang berlangsung bagi setiap individu, baik pada lingkungan keluarga, sekolah dan kehidupan masyarakat. Semoga !

Oleh : Uray Iskandar, S.Pd,M.Pd

(Ketua Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia Kabupaten Sambas)

You Might Also Like

0 Komentar Tog Bhe Maseh: