Guru Inspiratif

10:58 AM URAY ISKANDAR 0 Comments




            Profesi guru sekarang semakin di depan karena merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas; memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

Pembelajaran berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan posisi guru dengan tepat sehingga guru dapat memainkan perannya sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Guru adalah orang yang mengantarkan seseorang untuk mencapai kemulian. Guru begitu memiliki peranan penting dalam proses belajar siswa yang memberikan pencerahahan bagi siswanya dan mampu melahirkan siswa yang tangguh, siap menghadapi aneka tantangan sekaligus memberi perubahan yang hebat bagi kehidupannya.

            Inspiratif adalah suatu upaya dalam memberikan stimulus bagi peserta didik agar termotivasi dapat menimbulkan kemauan yang baru. Guru inspiratif tentunya seorang guru yang mampu mempengaruhi dan mengubah jalan hidup para peserta didiknya untuk menjadi ke arah yang lebih baik. Guru inspiratif tidak perlu memberi perintah, tetapi menyentuh pikiran dan emosi peserta didik. Peserta didik yang tersentuh pikiran dan emosinya akan terpanggil untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, sikap dan keterampilannya.

  Guru sebagai pekerjaan profesi secara holistik berada pada tingkatan tertinggi dalam sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu guru dalam melaksanakan tugas ke profesionalannya memiliki otonomi yang kuat. Tugas guru di sekolah menurut  Syaiful Sagala, (2009:19 ) adalah :

1. Mempersiapkan administrasi pembelajaran yang diperlukan.

2. Mengajar dan membimbing para muridnya.

3. Memberikan penilaian hasil belajar peserta didiknya.

4. Kegiatan lain yang berkaitan dengan pembalajaran.

Disamping itu juga guru haruslah senantiasa berupaya meningkatkan dan mengembangkan ilmu yang menjadi bidang studinya agar tidak ketinggalan jaman, ataupun diluar jam kedinasan yang terkait dengan tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan secara umum di luar sekolah. Selain itu  dalam melaksanakan tugasnya guru bukanlah sebatas kata-kata, akan tetapi juga dalam bentuk perilaku, tindakan dan contoh-contoh.

Guru sebagai tenaga pendidik dan sekaligus sebagai tenaga pengajar harus memiliki kemampuan profesional. Kemampuan profesional yang harus dimiliki oleh guru sebagai pendidik adalah kemampuan dalam membentuk kepribadian siswa. Dengan memiliki kemampuan sebagaimana disebutkan di atas, maka dapatlah diharapkan guru sebagai tenaga pendidik akan dapat melaksanakan tugasnya secara baik.

Sekarang di dalam kenyataan bahwa mengajar lebih banyak menekankan kepada transfer ilmu pengetahuannya. Kebanyakan guru dan juga orang tua siswa sudah merasa puas apabila anak didik mendapatkan nilai baik pada hasil ulangannya. Jadi yang penting dalam hal ini siswa dituntut untuk mengetahui pengetahuan yang telah diajarkan oleh gurunya. Cara evaluasi yang dilakukan oleh para guru pun juga hanya melihat bagaimana hasil pekerjaan ujian, ulangan ataupun tugas yang telah diberikannya. Hal ini semua mendukung kepada pengertian mengajar dari segi kognitif dan kadang juga ditambah ketrampilan dan masih jarang sampai pada unsur afektifnya

            Guru Inspiratif tidak hanya mengajar, tetapi juga memahami peserta didik. Dalam mengajar ia mengajak peserta didiknya untuk berpikir dan menemukan sendiri materi yang dibutuhkannya. Materi pembelajaran tidak disuguhkan dalam bentuk yang sudah jadi, tetapi disuguhkan dalam bentuk mentah. Dari situlah peserta didiknya diajaknya untuk mencari dan menemukan materi pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.

You Might Also Like

0 Komentar Tog Bhe Maseh: